UPDATE Polemik Effendi Simbolon: Mantan Panglima TNI Bersuara, Jenderal Dudung Dapat Perintah Ini

Berikut update polemik Effendi Simbolon. Mantan Panglima TNI, Moeldoko, ikut bersuara dan perintah untuk Jenderal Dudung Abdurachman.

kolase Tribunnews dan Kompas.com
Moeldoko saat menjabat Panglima TNI (kiri) dan Effendi Simbolon (kanan). Moeldoko ikut bersuara terkait polemik Effendi Simbolon. 

Dudung mengaku memiliki hubungan baik dengan Effendi yang merupakan teman dari mertuanya.

"Wah saya kapan aja mau ketemu boleh, Pak Effendi mau datang juga silahkan, kita gak ada masalah,"

"Saya kenal baik sama Pak Effendi tuh, temennya mertua saya itu. Temen dekat banget sama saya tuh," ucap Jenderal Dudung sambil tersenyum.

Meski Effendi mengaku sudah berusaha menghubungi, tapi Jenderal Dudung menyebut belum mendapatkan pesan masuk darinya.

Pada intinya, Jenderal Dudung akan sangat menyambut baik kedatangan Effendi.

"Di HP saya belum ada sms dan telepon, kalau beliau mau datang saya terima dengan baik," sambungnya.

Dalam perkara ini, Effendi menegaskan tidak bermaksud menstigmakan TNI layaknya seperti gerombolan.

Effendi mengungkapkan, dia hanya ingin mendapat penjelasan terkait adanya isu disharmoni di dalam internal TNI.

"Demi Allah, demi Tuhan, saya tidak pernah men-judge sebagaimana apa yang beredar, apalagi saya sendiri juga bagian dari keluarga besar TNI," ucapnya.

"Saya dari lubuk hati yang paling dalam atas apapun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti prajurit TNI, dari mulai tamtama, bintara, perwira, sesepuh yang tidak nyaman dengan perkataan yang mungkin tadi sudah ditekankan. Dan saya sendiri enggak ada maksud menyatakan sebagaimana yang sekarang bergulir."

"Sekali lagi saya mohon maaf kepada seluruh prajurit baik yang bertugas dan sudah purna," ujar Effendi, Rabu (14/9/2022), dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.

Tak hanya pada institusi TNI, Effendi juga menyampaikan permintaan maaf pada sejumlah pemimpin TNI.

Yakni Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa; Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman; Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono; serta Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo.

"Dan juga pada Panglima TNI saya mohon maaf, Kepala Staf Angkatan Darat, juga Kepala Staf Angkatan Laut,"

"Juga Kepala Staf Angkatan Udara yang mungkin merasa ada hal yang kurang nyaman, saya mohon maaf," ucap Effendi.

Jenderal Dudung mengakui ada hubungan kurang sedap dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa karena ada perbedaan pendapat.

Jenderal Dudung menyampaikan itu saat konferensi pers pada Kamis (15/9/2022).

Jenderal Dudung mengaku, apabila ada perbedaan pendapat dengan Jenderal Andika Perkasa itu adalah hal yang biasa.

"Saya dengan Panglima TNI ada perbedaan pendapat dan sebagainua, itu biasa," ucap Jenderal Dudung.

Jenderal Dudung kemudian mengukit soal hubungan para Panglima TNI dan KSAD terdahulu.

Mulai dari Jenderal Hadi Tjahjanto hingga Jenderal Gatot Nurmantyo.

"Zaman Pak Hadi dengan Pak Andika, Pak Hadi dengan Pak Gatot, Pak Mulyono dengan Pak Gatot, itu biasa," kata Jenderal Dudung.

Meski ada perbedaan pendapat, Jenderal Dudung mengaku tetap melaksanakan perintah Jenderal Andika Perkasa dengan baik.

"Tetapi pada umumnya saya menjalankan tugas itu juga dari perintah Panglima TNI," ucap Jenderal Dudung.

"Jadi tidak benar kalau ada gesekan atau sebagainnya," imbuhnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved