TANGGAPAN TERBARU TNI AD Soal Banyak Prajurit TNI Murka Gara-gara Pernyataan Effendi Simbolon
Berikut tanggapan terbaru TNI AD terkait banyaknya prajurit TNI murka gara-gara pernyataan Effendi Simbolon.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Pihak TNI AD melalui Dispenad memberikan tanggapan terbaru terkait banyaknya prajurit TNI murka gara-gara pernyataan Effendi Simbolon.
Seperti diketahui, pernyataan Effendi Simbolon yang menyebut TNI adalah gerombolan membuat sejumlah prajurit TNI murka.
Beberapa perwira TNI bahkan membuat video menanggapi pernyataan Effendi dan viral di media sosial.
Menyikapi hal ini, berikut reaksi pihak TNI AD:
"Peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi kita semua. Saat ini setiap orang bisa menyampaikan dan mengakses informasi melalui media sosial secara langsung dan cepat, sehingga banyak hal yang terekspose di media sosial, kemudian langsung dilihat dan direspon oleh orang lain.
Baca juga: BIODATA 3 Perwira TNI AD yang Murka dengan Pernyataan Effendi Simbolon, Ada Jebolan Kopassus
Video dari prajurit maupun masyarakat yang beredar, mungkin saja terjadi sebagai reaksi spontan atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan.
Kepala Staf Angkatan Darat menyadari sepenuhnya bahwa itu bukanlah tindakan yang mewakili institusi DPR atau partai politik, melainkan sikap individu seseorang.
Oleh karenanya, secara internal Kepala Staf Angkatan Darat juga menghimbau para prajurit untuk tidak bereaksi berlebihan.
Dengan telah dilakukannya jumpa pers oleh Efendi Simbolon dan penyampaian permintaan maaf, maka marilah kita semuanya menjadikan peristiwa tersebut sebagai pembelajaran untuk semuanya dalam berucap dan bersikap.
Mari kita saling menghormati dan menghargai agar komitmen kita bersama untuk secara sinergi bekerja demi NKRI tidak ternodai.
Kita harus segera melupakan perbedaan yang terjadi dan melangkah bersama-sama membangun negara dan bangsa dalam soliditas yang kuat.
Jakarta, 14 September 2022
Kolonel Arh Hamim Tohari, M.A.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat" tulis Dispenad.
Sebelumnya, Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari juga sempat memberikan klarifikasi terkait video viral prajurit TNI tak terima dengan pernyataan Effendi Simbolon.
Hamim mengatakan saat ini siapapun bisa menyampaikan dan mengakses apapun melalui medsos.
"Tetapi saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut," kata Hamim ketika dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (13/9/2022).
Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Kadispenad Tegaskan Pimpinan TNI AD Tak Pernah Perintah Prajuritnya Untuk Tanggapi Effendi Simbolon'.
Ia menduga video dan pernyataan yang beredar di media sosial tersebut merupakan reaksi spontan baik dari prajurit maupun masyarakat.
"Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan," kata Hamim.
Permintaan Maaf Effendi Simbolon
Setelah jadi sorotan tajam karena menyebut TNI seperti gerombolan, politikus Effendi Simbolon akhirnya mengungkapkan permintaan maaf.
Pernyataan Effendi Simbolon itu sempat membuat dua perwira TNI AD geram.
Mereka adalah Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa dan Letkol Ari Widyo Prasetyo.
Effendi Simbolon kemudian meminta maaf terkait pernyataannya yang menyebut TNI sebagai 'gerombolan lebih-lebih organisasi masyarakat (ormas)'.
"Saya dari lubuk hati yang paling dalam atas apa pun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti prajurit TNI, dari mulai tamtama, bintara, perwira, sesepuh yang tidak nyaman dengan perkataan yang mungkin tadi sudah ditekankan," ujar Effendi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Sebut TNI "Gerombolan Lebih-lebih Ormas", Effendi Simbolon PDI-P Minta Maaf'.
"Dan saya sendiri enggak ada maksud menyatakan sebagaimana yang sekarang bergulir.
Sekali lagi saya mohon maaf kepada seluruh prajurit baik yang bertugas dan sudah purna," sambungnya.
Selain itu, Effendi juga meminta maaf kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo. Dia meminta maaf jika para pimpinan TNI turut tidak nyaman dengan perkataannya itu.
Sebelumnya, Effendi Simbolon tengah menjadi sorotan prajurit TNI Angkatan Darat imbas pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan.
Tidak hanya itu, Effendi juga menyinggung isu renggangnya hubungan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Tak ayal, dua pernyataan tersebut membuat prajurit TNI AD naik pitam, mulai dari level Komando Distrik Militer (Kodim), Komando Resor Militer (Korem), Komando Daerah Militer (Kodam), hingga ring utama di lingkungan Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad).
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cendrawasih Mayor Jenderal Muhammad Saleh Mustafa menyayangkan pernyataan Effendi. Panglima perang TNI AD untuk wilayah Papua ini menegaskan bahwa tak ada sifat gerombolan dari TNI.
Sebab, kata dia, TNI merupakan organisasi yang menjiwai dan dijiwai rakyat.
Jenderal bintang dua ini juga menyatakan, pihaknya tetap loyal kepada panglima TNI dan KSAD di tengah isu yang diembuskan Effendi.
Oleh karena itu, ia menegaskan moril dan soliditas prajurit saat ini kuat dan tetap terjaga.
“Kita punya kekuatan yang kuat, apalagi prajurit Kodam XVII/Cenderawasih ini dalam tugas sehari-hari melaksanakan kedua tugas ini, yaitu penggunaan kekuatan dan pembinaan kekuatan," kata Mustafa dalam keterangan tertulis, Senin (12/9/2022).
Dandim Cilegon Murka
Dandim 0623 Cilegon Letkol Ari Widyo Prasetyo bersama para prajurit mengecam komentar yang disampaikan politikus Effendi Simbolon.
Video berdurasi 2 menit 15 detik tersebut menyebutkan jika para anggota TNI bersama Dandim 0623 Cilegon tidak terima dengan pernyataan Effendi Simbolon.
Para TNI bersama Dandim 0623 Cilegon tak terima dengan pernyataan Effendi Simbolon yang menyinggung soal TNI seperti gerombolan.
"Dari ujung barat Pulau Jawa, kami dengar omonganmu Effendi Simbolon, kau bilang pimpinan kami Panglima TNI, KSAD tidak harmonis, kau bilang TNI gerombolan seperti ormas. Kami tidak terima," kata Letnan Kolonel Infanteri Ari Widyo Prasetyo.
"Darah kami mendidih, kau Effendi Simbolon melukai kami prajurit TNI. Kau adu domba pimpinan kami, kau adu domba TNI.
Kami seluruh prajurit Kodim 0623 Cilegon sakit hati," sambungnya.
Lebih lanjut sang TNI mengatakan, ia dan rekan-rekannya sudah mengabdikan diri untuk NKRI, bekerja 24 jam, 7 hari untuk NKRI.
"Kau bilang gerombolan, sungguh menyakitkan Effendi Simbolon. Saya Dandim 0623 Cilegon bersama seluruh prajurit, PNS keluarga Kodim 0623 Cilegon tidak terima ucapanmu," tegasnya.
"Kami di sini dari unsur paling rendah sampai paling tinggi, unsur-unsur TNI kami di sini kompak dan solid.
Jangan kau ganggu-ganggu kami, jangan kau rusak lagi dengan omonganmu itu. Kami tunggu permintaan maaf kamu secara terbuka," pungkasnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Video-prajurit-TNI-marah-dan-mengecam-politisi-PDIP-Effendi-Simbolon-viral-di-media-sosial.jpg)