Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
TERBARU KASUS SUBANG, Danu Dibahas Lagi, Sosok Ini Sebut Dia Seperti Menyimpan Sesuatu
Saksi kunci kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Danu, disebut menyimpan sesuatu. Berikut update terbaru kasus subang.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id - Update terbaru kasus subang kali ini membahas tentang Danu, salah satu saksi kunci Pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Dalam sebuah video di channel youtube Sebelum Pukul Tiga, Danu dibahas lagi.
Si pemilik akun, Cecep, menyebut Danu seperti menyimpan sesuatu terkait kasus pembunuhan yang menimpa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ini.
“Raut wajah dia (Danu) itu banyak sekali menyimpan sesuatu, bukan seperti orang yang tertekan.
Baca juga: UPDATE KASUS SUBANG, Nasib Para Saksi Kunci Pembunuhan Tuti dan Amel, Yoris Dipojokkan Karena Ini
Seperti menyimpan sesuatu yang ingin diungkapkan, tapi apabila mengungkapkannya dia (Danu) akan mengalami kerugian yang sangat luar biasa besarnya,” kata Cecep.
Cecep juga menganggap Danu sebagai sosok cerdas, bukan lugu dan polos seperti orang kira.
“Saya tidak menganggap beliau ini (Danu) ini adalah pribadi yang lugu, beliau ini adalah orang yang sangat cerdas" ujar Cecep.
Danu juga pernah dibahas pemilik channel youtube Wahyu Seno.
Wahyu Seno mengomentari keterkaitan Yosef dan Danu.
Sidik jari Yosef kembali disinggung oleh salah satu channel youtube yang mengulas kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, yakni Wahyu Seno.
Tak hanya itu, puntung rokok milik Danu di TKP pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu juga diungkit-ungkit lagi.
Pemilik channel Youtube Wahyu Seno menyebut Penyidik telah menemukan banyak sidik jari yang mengarah kepada pak Yosef.
Rohman Hidayat selaku kuasa hukum menyatakan hal tersebut wajar, jika ditemukan banyak sidik jari karena TKP berada di rumah pak Yosef.
Menurut Wahyu Seo, penyidik harus mencocokkan sidik jari tersebut dengan waktu kejadian pembunuhan Tuti dan Amel.
"Dan juga DNA puntung rokok yang mengarah kepada saksi Ramdanu, apakah cocok di waktu kejadian meninggalnya kedua korban.
Jika sama, berarti Ramdanu juga berada di lokasi saat kejadian itu terjadi," kata Wahyu Seno.
Danu Ngaku Pernah Ganti Benda Ini di TKP

Danu, dalam video yang diunggah di kabar YouTube Misteri Mbak Suci mengatakan dengan jujur mengenai apa yang dilakukannya di lokasi TKP setelah Tuti dan Amel tewas.
Diungkapkan Danu, sehari setelag Tuti dan Amel tewas tepatnya pada 19 Agustus 2021 malam, Danu mengaku disuruh membeli lampu untuk dipasang di TKP.
Namun, lampu tersebut tidak menyala setelah dipasang.
“Kok kayak konslet (lampunya),” kata Danu.
Lampu yang tidak bisa meyala itu, Danu mengatakan bahwa itu harus kedalam rumah untuk membenarkannya.
Pada malam 19 Agustus 2021 itu, Danu juga mengaku jika pada saat itu kondisi daerah TKP memang sedang hujan.
Dan Danu juga mengatakan jika dirinya sempat merokok di lokasi TKP pada saat itu.
Kemudian bekas rokok Danu itu diakuinya dibuang ke samping rumah TKP.
Danu juga mengaku bahwa dirinya tidak menyangka jika puntung rokok bekasnya dijadikan sebagai alat bukti.
Bahkan, Danu mengaku bahwa dirinya tidak kepikiran sama sekali jika puntung rokok itu bisa diajdikan sebagai barang bukti
Seperti diketahui, dalam kasus Subang ini Danu juga turut dijadikan sebagai saksi oleh penyidik dalam mengungkap pelaku.
Bahkan, Danu menjadi salah satu saksi yang diperiksa paling banyak sendiri dibandingkan dengan saksi-saksi lainnya dalam kasus ini.
Dalam video berjudul 'Danu ... Bersuara tentang K4sus Subang' yang diunggah di kanal YouTube Freddy Sudaryanto pada 9 Agustus 2022, Danu mengungkap alasan kenapa pembunuh ibu dan anak di Subang tak kunjung terungkap.
Menurut Danu, kasus Subang belum berhasil diungkap karena Polisi belum berhasil menemukan 2 alat bukti yang kuat untuk menetapkan tersangka.
Selain itu, Polisi juga menurutnya penuh kehati-hatian dalam mengungkap kasus Subang ini.
"Ibaratnya, jangan sampai salah tangkap," kata Danu.
Sejauh ini, Danu mengaku tidak ada berkomunikasi dengan orang-orang di Yayasan Bina Prestasi tempatnya bekerja dulu, termasuk dengan Yoris.
Dia juga mengaku tak mendapatkan kabar soal apakah Yayasan akan kembali dibuka atau tidak.
"Harapannya, tetap yakin, optimis, kita support Kepolisian Indonesia. Jangan pernah lelah untuk menuntaskan kasus ini,' kata Danu.
Alasan Danu Keluar dari Yayasan
Melansir dari kanal YouTube Koin Seribu 77, Dedi salah satu saksi pembunuhan Subang mebeberkan alasan Danu keluar dari yayasan.
Dedi pun menyatakan kemungkinan besar alasan Danu keluar karena ada kasus pembunuhan tersebut.
Dedi juga menyebut ada tiga pekerja lain yang keluar bersamaan dengan Danu.
Yakni Wahyu, Opik, dan Kosasih.
Menurut Dedi, gaji Wahyu sebagai kepala sekolah saat itu lebih dari cukup.
"3.250.000, kan dulu Wahyu merangkap yang SMP dan SMK dirangkap sama dia," kata Dedi.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id