KKB Papua

Biodata Sebby Sambom Pentolan KKB Papua yang Janji Bakal Balas Dendam Simpatisannya Dimutilasi

Berikut profil dan biodata Sebby Sambom, Pentolan KKB Papua yang Janji Bakal Balas Dendam Simpatisannya Dimutilasi.

Kolase Facebook dan Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Sebby Sambom Pentolan KKB Papua (kiri), rekonstruksi mutilasi di Papua (kanan). Sebby Sambom Janji Bakal Balas Dendam Simpatisannya Dimutilasi. Simak profil dan biodatanya. 

“Anton Tabuni dan pasukannya sudah kembali ke Tembagapura, jadi militer Indonesia kalau mau kejar datang ke Tembagapura. Kita perang di Tembagapura, jangan siksa  masyarat di Distrik Bogobaida Pania, mereka itu masyarakat. Kami pasukan TPNPB di bawah pimpinan komando operasi nasional TPNPB Lekagak Telenggen siap perang di Tembagapura,” kata Sebby.

Sementara dari laporan Legekak Telenggen, sambung Sebby, penyerangan dan perampasan senjata di pos Polisi Paniai adalah perintahnya.

“Lekagak Telenggen yang utus Anton Tabuni untuk menyerang pos polisi dan merampas senjata di Paniai.
Dan saya juga tegaskan bahwa pihak TNI dan Polri maupun media nasional Indonesia, aksi kita jelas TPNPB yang lakukan penyerangan dan perampasan senjata, bukan lagi KKB,” kata Sebby.

”Tujuan kami berjuang ingin pisah dari Indonesia, mau merdeka sendiri. Itu tujuan kami. Jangan bilang kita kriminal dan lain-lain,” ucapnya.

Balas Dendam Simpatisannya Dimutilasi Oknum TNI

Diketahui, Pihak KKB Papua ternyata tak terima simpatisannya dimutilasi oleh oknum TNI, mereka akan melakukan pembalasan.

Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom melalui twitternya.

Sebby Sambom dalam unggahannya juga membagikan beberapa berita media online mengenai mutilasi warga Papua.

"TPNPB bersama rakyat bangsa Papua akan lakukan pembalasan dengan cara yang sama," kata Sebby Sambom.

Dia mengatakan TPNPB-OPM mengutuk aksi kerjasama prajurit TNI yang seharusnya menjaga rakyat Indonesia itu.

Menurutnya, korban mutilasi berasal dari Suku Nduga, Timika.

Sebelumnya, terungkap sosok oknum perwira TNI AD diduga terlibat mutilasi 4 pendukung KKB Papua dan serta merampas uang korban Rp 250 juta.

Dua oknum perwira TNI AD itu berpangkat Mayor dan Kapten. Sedangkan bawahannya pangkatnya beragam, yakni satu Praka dan tiga Pratu.

Pembunuhan secara sadis itu terungkap ketika warga menemukan mayat para korban di sungai yang kemudian diinvestigasi oleh jajaran Polda Papua dan Kodam Cenderawasih.

Pasalnya, pembunuhan secara keji itu sudah didengar oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved