Gejolak Partai PPP

BIODATA Suharso Monoarfa Diberhentikan dari Ketum PPP Hingga Diusir saat Hadiri Bimtek DPRD

Berikut biodata Suharso Monoarfa yang tengah jadi sorotan, setelah diberhentikan dari Ketum PPP hingga diusir saat Bimtek DPRD PPP

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
Tribunnews
BIODATA Suharso Monoarfa Diberhentikan dari Ketum PPP Hingga Diusir saat Hadiri Bimtek DPRD 

SURYA.CO.ID - Berikut biodata Suharso Monoarfa yang tengah jadi sorotan, setelah diberhentikan dari Ketum PPP hingga diusir dan dilempari botol saat hadiri Bimtek DPRD PPP.

Video Suharso Monoarfa saat dilempari botol viral. Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulanya mendadak hadiri acara bimbingan teknis (bimtek) DPRD fraksi PPP seluruh Indonesia di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2022).

Kedatangan mantan Ketum PPP Suharso Monoarfa ternyata ditolak oleh peserta Bimtek PPP.

Sekedar diketahui ia menjabat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan sejak Maret 2019.

Soeharso Monoarfa menggantikan Romahurmuziy dan terpilih secara aklamasi dalam Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan sebagai Ketua Umum PPP pada 19 Desember 2020.

Berikut biodata Suharso Monoarfa

Nama :
Suharso Monoarfa

Profesi :
Pengusaha

Tempat Tanggal Lahir :
Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 31 Oktober 1954.

Pendidikan :

  • S1 Fakultas Planologi Institut Teknologi Bandung pada 1978.
  • S2  Executive Program University of Michigan, AS, pada 1995.
  • Dr. Honoris Causa bidang bisnis oleh William Business College, University of Sydney, Australia, pada 2014.

Jabatan :

  • Peneliti/Project Leader Master Plan Pengembangan Bandung Raya
  • Penelitian dengan Lembaga Bantuan ITB (1976) Peneliti/Project Leader Survey Tingkat Kemiskinan dan Disparitas Pendapatan beberapa Kota Besar di Pulau Jawa,
  • BRM Bandung (1978-1980)
  • Direktur Penerbitan IQRA Bandung (1979-1981) General Manager PT First Nabel Supply (Gobel Group) (1981-1982)
  • Peneliti/Project Leader Studi Kelayakan Pabrik Gula di Sulawesi Utara, Tando Consultant (1981)
  • Peneliti/Project Leader Pengembangan Listrik Masuk Desa melalui Kelayakan Pembangunan Mini Hydro Plant BAPPENAS, NTB (1982)
  • Direktur Pengembangan Sumber Daya Anggota KOPINDO (1983-1986)
  • Peneliti/Project Leader Pengembangan Ulat Sutra di Sulsel Nusa Consultant (1986)
  • Peneliti/Project Leader Peningkatan Usaha KUD melalui Pendekatan Single Commodity Departemen Koperasi (1987) Direktur Nusa Consultant (1988-1991)
  • Pemimpin Usaha Harian Majalah Mobil Motor (1991-2000)
  • Asisten Direktur Utama PT Bukaka Teknik Utama (1992-1994)
  • Corporate Secretary PT Bukaka Teknik Utama (1994-1996)
  • Direktur PT Bukaka Sembawang Systems (1995-1998)
  • Komisaris PT Batavindo Kridanusa (1996-2000)
  • Peneliti/Project Leader Produk Unggulan dan Kebijakan Industri Nasional, KADIN (1996)
  • Direktur PT Bukaka Telekomindo International (1997-2000)
  • Komisaris Utama PT Agro Utama Global (1999-2002)

Video Suharso Monoarfa Dilempari Botol

Di video itu juga terdengar suara penolakan terhadap kehadiran Suharso.

"Keluar-keluar kita mau Bimtek," kata seorang kader dalam video.

Meski terdengar suara penolakan, Suharso tetap di atas panggung arena workshop.

Ia pun dikelilingi sejumlah kader PPP.

Lantunan sholawat pun berkumandang dari kader PPP yang mengelilingi Suharso.

Suasana juga terlihat lebih kondusif saat para kader melantunkan sholawat.

Menurut sumber di jajaran elite PPP, Suharso memaksa masuk ke dalam acara tersebut.

Sumber itu juga menyebut, Suharso sempat diusir dan bahkan dilempari botol saat masuk ke area Bimtek.

"Memaksa datang ke acara, Suharso Monoarfa diusir dari lokasi Workshop Nasional Anggota DPRD Fraksi PPP se-Indonesia di Redtop Hotel Jakarta Pusat. Peserta juga sempat melempari botol ke arah Suharso," kata sumber tersebut.

Bahkan, Suharso disebut membawa sejumlah pengawal untuk mengawal saat datang ke area workshop.

"Kabarnya bawa preman untuk ngawal," lanjut sumber itu.

Sementara itu, dalam video tersebut Suharso sempat memberikan orasi singkat.

Menteri PPN/Bappenas ini menegaskan bahwa dirinya masih sebagai ketua umum PPP.

"Saya masih ketua umum," tegasnya.

Tidak Mau Diberhentikan

Setelah Suharso Monoarfa diberhentikan dari Ketum PPP, H Muhamad Mardiono ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Penunjukkan Muhamad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dibenarkan Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP Usman M Tokan. 

Dikatakan Usman M Tokan, Suharso Monoarfa diberhentikan dari posisi Ketua Umum PPP sesuai keputusan Tiga majelis Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pemberhentian Suharso Monoarfa menyikapi kegaduhan antara Suharso Monoarfa dan sejumlah simpatisan PPP.

"Saudara H Muhamad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum DPP PPP sisa masa bakti 2020 - 2025," kata Usman M Tokan dikonfirmasi Tribunnews, Senin (5/9/2022).

Usman M Tokan menjelaskan mekanisme penunjukkan Plt Ketum PPP setelah Suharso Monoarfa diberhentikan.

Menurut Usman M Tokan itu dilakukan dalam musyawarah kerja nasional (Mukernas) PPP yang digelar di Serang, Banten.

Dalam Mukernas PPP itu, petinggi partai hadir dalam rapat tersebut.

"Musyawarah kerja nasional bertempat di Banten dihadiri pimpinan majelis syari'ah, pimpinan majelis kehormatan, pimpinan majelis pertimbangan, pimpinan dan lembaga DPP PPP, Banom dan pimpinan wilayah dari 29 provinsi," Usman M Tokan menjelaskan.

Suharso Monoarfa, kata Usman M Tokan, sedianya ingin menyatakan pengunduran diri dalam dalam acara Mukernas PPP tersebut.

Namun, hingga acara tersebut ditutup, Suharso Monoarfa tidak memberikan respons dan konfirmasi perihal tersebut.

Akhirnya Majelis Partai memutuskan menunjuk Plt Ketum PPP.

"Kabarnya beliau mau mengundurkan diri. Ditunggu hingga ditutupnya acara mukernas tidak ada konfirmasi baik melalui telfon, whatsapp atau surat," ujar Usman M Tokan.

Suharso Monoarfa mengklaim kalau dirinya masih sah sebagai ketua umum PPP.

"Saya masih ketua umum Partai Persatuan Pembangunan. Saya adalah ketua umum Partai Persatuan Pembangunan. Apa yang telah dikembangkan adalah tidak benar," cuplikan pernyataan Suharso Monoarfa.

Kehadiran Suharso Monoarfa di tengah acara workshop dibenarkan seorang elit PPP.

Suharso Monoarfa telah memberikan kesempatan untuk bertabayun kepada pihak yang memberhentikannya di posisi ketua umum PPP.

"Saya telah melakukan kalibrasi atas semua informasi yang disampaikan. Baik cerita cerita itu sampai kepada saya dan saya beri kesempatan kepada mereka untuk bertabayun kepada saya," ujarnya.

Suharso Monoarfa juga meminta agar apa yang terjadi di internal partai tak membawa-bawa Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Suharso Monoarfa tegas mengatakan, Presiden Jokowi tidak ikut campur dalam urusan internal PPP.

"Jangan bawa-bawa nama presiden. Jangan bawa-bawa nama lembaga lembaga negara dan saya juga tidak sedang membawa nama presiden dan membawa nama lembaga lembaga negara," katanya.

"Saya tekankan sekali lagi jangan bawa nama presiden. Presiden tidak ikut campur dalam hal semacam ini," sambung Suharso Monoarfa .

Sebagian Artikel ini diambil dari Kompas.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved