Berita Jawa Timur Hari Ini
Pengamat Politik : Cottaile Effect pada Pemilu 2024 Tidak 'Seperkasa' Sebelumnya
Perolehan suara parpol lantaran pengaruh mengusung paslon Capres/Cawapres atau coattaile effect pada Pilpres 2024,tidak akan sebesar pemilu sebelumnya
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Rahadian Bagus
SURYA.CO.ID|SURABAYA - Perolehan suara parpol lantaran pengaruh mengusung paslon Capres/Cawapres atau dikenal coattaile effect pada Pilpres 2024, diprediksi tidak akan sebesar pemilu sebelumnya.
Kecenderungan dan faktor pemilih yang kian kompleks bakal turut menjadi penentu kesuksesan elektoral.
Pengamat politik yang juga peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam mengutip hasil survei yang baru dirilis pihaknya pekan lalu menunjukkan temuan tersebut.
Dalam survei yang digelar di wilayah Jawa Timur itu mendapati mayoritas responden menjawab belum tahu saat diberikan pertanyaan apakah dalam Pemilu 2024 akan memilih partai pengusung capres/cawapres.
"Setidaknya ada 49,2 persen masyarakat yang menjawab 'Belum Tentu' dalam menentukan pilihannya di Pemilu 2024 nanti. Sementara yang menjawab 'Ya, Pasti' menunjukkan 36,4 persen," kata Surokim, Minggu (4/9/2022).
Coattaile effect atau efek ekor jas itu dalam berbagai kontestasi sebelumnya memang cukup berpengaruh. Artinya, paslon yang diusung di Pilpres akan berpengaruh signifikan.
Sebab, Surokim menyebut tak dapat dipungkiri banyaknya pemilih tradisional di masyarakat. Kondisi demikian tak dapat dielakkan bahwa pengaruh semacam ini akan tetap akan ada termasuk pada Pemilu 2024 mendatang.
Sehingga, parpol dan koalisinya tetap harus hati-hati dalam penentuan paslon yang akan diusung dalam kandidasi di parpol serta pemilu.
Sekalipun demikian, berangkat dari data temuan SSC itu diprediksi pengaruh cottaile effect tersebut tidak akan sebesar pada kontestasi sebelumnya.
"Bahasa saya cottaile effect itu tidak akan seperkasa seperti pada pemilu-pemilu sebelumnya," ujar Dekan Fisib Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tersebut.
Lebih lanjut, terkait hasil SSC itu Surokim mengatakan angkanya temuannya bisa saja akan berubah nantinya. Pasalnya, kontestasi masih menyisakan satu tahun lebih.
"Namun setidaknya ini menjadi gambaran menarik bagi para partai pengusung Capres/Cawapres di Pemilu 2024 mendatang," jelasnya.