Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
KASUS SUBANG TERBARU, Perasaan Yoris Saat Masuk ke TKP dan Tetangga Ungkap Keanehan Saat Kejadian
Berikut rangkuman fakta kasus subang terbaru, yakni tentang Perasaan Yoris Saat Masuk ke TKP dan Tetangga Ungkap Keanehan Saat Kejadian.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Rangkuman fakta kasus subang terbaru kali ini membahas tentang perasaan Yoris saat masuk ke TKP pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Sebagai keluarga korban sekaligus saksi kunci kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yoris mengaku perasaannya masih campur aduk.
Ia masih teringat mendiang mendiang ibu dan adiknya.
Sementara itu, keanehan saat malam kejadian diungkap oleh seorang wanita tetangga dekat rumah TKP.
Ia mengaku sama sekali tak mendengar suara teriakan korban.
Baca juga: 4 FAKTA TERBARU KASUS SUBANG: Yosef yang Belum Puas, Nasib Rumah TKP dan Misteri Sosok S
Berikut rangkuman fakta selengkapnya melansir dari Tribun Kaltim dalam artikel 'Kasus Subang Terbaru! Terkuak Keanehan di TKP Pembunuhan Ibu dan Anak, Polda Diharapkan Periksa CCTV'.
1. Perasaan Yoris saat Masuk TKP
Dalam rekaman video di youtube Mbak Suci, menunjukkan kamar mandi yang menjadi tempat pelaku memandikan kedua korban setelah pembunuhan dilakukan pada 18 Agustus 2021.
Dalam video itu terlihat kamar mandi di TKP yang berukuran sangat sempit dan dipenuhi oleh barang yang tidak tertata dengan rapi.
Selain itu, Mbak Suci juga sempat mewawancarai Yoris setelah kakak korban itu masuk ke rumah TKP setelah setahun rumah korban itu di police line oleh pihak kepolisian.
“Sedih, masih campur aduk sih perasaan saya,” ungkap Yoris.
Yoris juga menunjukkan tempat dia duduk saat masih menjabat sebagai ketua di yayasan sebelum Tuti dan Amel menjadi korban pembunuhan.
Seperti diketahui, kedua korban dalam pembunuhan di Subang ini juga merupakan pengurus di Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yang mana, kantor yayasan tersebut merupakan tempat tinggal kedua korban yang menjadi lokasi TKP pembunuhan Tuti dan Amel.
Dalam video juga terlihat adanya sebuah tangga dan lubang di bagian atas plafon rumah.
2. Tetangga ungkap keanehan
Masih dilansir dari channel youtube yang sama, seorang wanita tetangga dekat rumah TKP bernama Cucu mengungkap sesuatu di malam kejadian.
Cucu menuturkan bahwa saat pembunuhan terjadi dia sempat melintas rumah TKP sekitar pukul 12.00 malam.
Namun, Cucu mengaku jika dia tidak mendegar apapun saat melintas rumah TKP.
Kemudian mengenai dugaan Amel berteriak minta pertolongan, Cucu mengaku tidak mendegar suara Amel.
“Saya enggak dengar,” kata Cucu.
Cucu kemudian mengatakan bahwa belakang rumah TKP itu sangat luas dan bangunan rumah Cucu tidak terlalu dekat dengan rumah TKP.
“Jadi emang posisi waktu itu ada kabar Neng Amel lari-lari, emang kebetulannya juga malam-malam kan meskipun saya belum tidur, memang enggak kedengeran,” katanya.
Kemudian, Cucu juga mengungkap mengenai sikap Tuti dan Amel.
Disebutkan oleh Cucu bahwa menurutnya Amel itu merupakan sosok yang manja sedangkan Tuti merupakan orang yang sangat baik dan sayang kepada Amel.
3. Banner besar raib
Sebuah keanehan terjadi di rumah Tempat Kejadian Perkara (TKP) Kasus Subang, yakni sebuah banner berukuran besar berisi foto dan tandatangan masyarakat untuk kasus Subang hilang.
Selain foto dan tandatangan, banner ini juga berisi surat terbuka untuk Presiden Jokowi yang meminta kasus Subang segera diungkap.
Hilangnya banner ini diulas oleh kabar YouTube Freddy Sudaryanto Sport.
Banner ini awalnya berada di pinggir jalan dekat TKP kasus Subang dan dapat dengan mudah dilihat masyarakat.
Kejadian ini menimbulkan sejumlah asumsi, salah satunya pelaku sebenarnya masih berada di sekitar lokasi dan mulai gerah dan kepanasan kasus Subang masih belum, tenggelam.
Freddy menyarakan agar CCTV yang ada di sekitar lokasi diperiksa, untuk melihat apa yang terjadi dengan banner tersebut.
Freddy meminta agar hal ini didalami oleh Polda Jabar dan diharapkan bisa menjadi petunjuk pengungkapan Kasus Subang.
"Ini petunjuk bagus sebenarnya," katanya.
Rencana Yosef untuk TKP Pembunuhan Tuti dan Amel
Sementara itu, Sehari menjelang genap setahun kasus tersebut, pihak kepolisian melepas garis polisi di rumah lokasi kejadian perkara dan menyerahkan rumah tersebut ke pihak keluarga
Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, kepada sejumlah wartawan menjelaskan, penyerahan kunci rumah TKP itu merupakan salah satu poin yang tercantum dalam surat Yosep yang dilayangkan ke Presiden. Yosep meminta TKP diserahkan kepada keluarga.
"Beberapa hari yang lalu sempat menyampaikan surat terbuka kepada presiden, berharap perkara ini ada keadilan, kedua pak Yosef juga berharap perkara ini tidak di petieskan (dihentikan penyidikannya), dan TKP ini yang terbengkalai untuk diserahkan kepada pak Yosef," katanya.
Seperti dilansir dari Tribun Jabar dalam artikel 'TKP Kasus Subang Kembali ke Yosep, Akan Diwakafkan Jadi Masjid agar Banyak Orang Doakan Korban'.
Namun demikian, Rohman menambahkan, pihaknya akan menyerahkan kembali TKP kepada pihak kepolisian jika sewaktu-waktu akan digunakan.
"Kalau memang dibutuhkan dikemudian hari tetap akan kita serahkan kepada pihak kepolisian," imbuhnya.
Sementara itu, usai menerima kunci rumah dari pihak penyidik Polda Jabar, kepada wartawan Yosep mengaku berencana akan mewakafkan rumahnya tersebut untuk dijadikan tempat ibadah.
"Alangkah lebih baiknya ini dijadikan tempat rumah ibadah, kita wakafkan jadikan masjid, supaya banyak orang yang berdoa minimal ada yang mendoakan korban," kata Yosep.
Mudah-mudahan dengan dibangun mesjid di rumah yang menjadi saksi bisu kasus perampasan nyawa anak dan istrinya.
" Kita ingin, doa dan pahala terus mengalir kepada anak dan istri saya yang tak berdosa, yang nyawanya dihilangkan secara sadis oleh pelaku yang hingga saat ini belum ketemu siapa pelakunya," ucapnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id