SOSOK di Balik Kebrutalan KKB Papua yang Tewaskan Manoach Rumansara di Sugapa, Ini Klaim OPM
Sosok di balik serangan KKB Papua jelang kedatangan Presiden Jokowi ke bumi Cenderawasih pada Selasa (30/8/2022).
Para tersangka diduga memancing keempat korban dengan iming-iming menjual senjata jenis AK-47.
Keempat korban kemudian membawa uang senilai Rp 250 juta sesuai nilai senjata yang akan dijual.
Korban dan pelaku kemudian bertemu Distrik Mimika Baru, pada 22 Agustus 2022 sekitar pukul 21.50 WIT.
Namun, para pelaku justru membunuh mereka.
Setelah melakukan pembunuhan, selanjutnya para pelaku memasukan jenazah ke dalam mobil korban dan membawanya ke Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, untuk dibuang.
Pelaku lebih dulu memasukkan korban ke dalam karung.
Sebelum dibuang, keempat korban semuanya dimutilasi.
Setelah membuang para korban ke Sungai Kampung Pigapu, para pelaku menuju ke Jalan masuk Galian C Kali Iwaka untuk membakar mobil Toyota Calya yang disewa oleh korban.
Keesokan harinya, para pelaku kembali berkumpul di gudang milik salah satu pelaku berinisial APL dan membagikan uang Rp 250 juta yang mereka rampas dari korban.
Di hari yang sama, polisi menemukan mobil yang disewa korban dalam keadaan hangus terbakar.
Pada Jumat (26/8/2022), masyarakat dan polisi berhasil menemukan salah satu korban yang diketahui berinisial AL.
Kemudian, pada hari yang sama polisi menemukan salah satu mobil Avanza hitam yang disewa korban di SP 1.
Satu hari berselang, yakni pada Sabtu (27/8/2022), masyarakat kembali menemukan satu jenazah lagi di Sungai Kampung Pigapu. Polisi kembali menemukan satu jenazah korban mutilasi di Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (29/8/2022) malam.
Polisi masih mencari keberadaan satu jasad lainnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Polda Papua Belum Kantongi Pelaku Teror KKB di Sugapa Papua, Kamal: Masih Melacak!
3.657 TNI dan Polri dikirim ke Papua
Sementara itu, Imparsial mengungkapkan, sebanyak 3.657 personel non-organik TNI dan Polri dikirim ke Papua pada periode Januari 2022 hingga Agustus 2022.
Peneliti Imparsial Hussein Ahmad mengatakan, ribuan personel tersebut diberangkatkan ke Papua melalui 13 kali pengiriman.
“Estimasi jumlah pasukan yang dikirim kurang lebih 3.657 prajurit TNI-Polri, dengan komposisi 3.000 prajurit TNI dan 657 anggota Brimob Polri,” ujar Hussein saat melaunching monitoring bertajuk “Kekerasan Bersenjata di Papua dan Dampaknya Bagi Masyarakat Sipil”, Selasa (30/8/2022).
Hussein menyebutkan, seluruh pasukan non-organik yang dikirim ke Papua mempunyai kualifikasi tempur.
Pada tahun ini, Imparsial mencatat bahwa tidak ada pengiriman pasukan non-organik yang diberangkatkan ke Papua selain berkualifikasi tempur.
Hal ini pun menandakan adanya perbedaan dengan pengiriman pasukan non-organik dibanding periode sebelumnya.
Misalnya, pada periode 2018, 2019, maupun 2020.
Pada periode itu, Imparsial masih mendapati adanya pasukan non-organik berlatar belakang zeni tempur.
“Pasukan kualifikasinya Zeni tempur yang diterjunkan untuk membangun Jalan Trans Wamena-Nduga, atau dari Wamena ke wilayah lain, itu juga dilakukan oleh Zeni,” terang dia.
TNI akan mengusut kasus mutilasi warga sipil yang melibatkan enam prajurit di Mimika, Papua.
Selain itu, Imparsial juga mencatat terdapat 61 orang meninggal dunia dari rentetan 63 peristiwa kekerasan bersenjata di Papua pada periode 2021 hingga Juli 2022.
Menurut Husein, 61 orang yang meninggal dunia merupakan aparat TNI, Polri, masyarakat sipil, termasuk KKB Papua.
“Korban jiwa 61 orang, 37 berasal dari masyarakat sipil, 21 TNI-Polri, dan 8 KKB,” ujar Hussein.
Hasil pemantauan Imparsial juga menemukan bahwa kontak senjata antara aparat TNI-Polri dengan KKB tidak terjadi di hutan sebagaimana orang di luar Papua membayangkan konflik yang terjadi.
Hussein mengatakan, kontak senjata biasanya terjadi di pemukiman warga hingga pusat pemerintahan.
Sedangkan, hotspot kontak senjata yang paling dominan terjadi di pegunungan.
“Jadi tidak di pesisir, walaupun satu, dua ada tetapi paling banyak di pegunungan Papua,” imbuh Hussein.
Update berita lainnya di google News SURYA.co.id
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Temuan Imparsial: 3.657 Personel Non-Organik TNI-Polri Dikirim ke Papua Januari-Agustus 2022"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Prajurit TNI AD Tersangka Dugaan Mutilasi di Mimika Ditahan Sementara 20 Hari"