SOSOK di Balik Kebrutalan KKB Papua yang Tewaskan Manoach Rumansara di Sugapa, Ini Klaim OPM

Sosok di balik serangan KKB Papua jelang kedatangan Presiden Jokowi ke bumi Cenderawasih pada Selasa (30/8/2022).

Editor: Musahadah
istimewa
Juru bicara OPM Sebby Sambon menyebut kelompok Ugianus Kogoya di balik penyerangan KKB Papua di Sugapa, Intan Jaya. 

"Harta dan kekayaan, kamu sudah makan kenyang. Kami yang punya hak hari ini mau merdeka sendiri tidak dengan indonesia," sambungnya.

Di bagian lain,  Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan pihaknya masih mendalami pelaku penyerangan di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, pada Selasa (30/8/2022).

“Kami masih mendalami KKB kelompok siapa yang melakukan penembakan itu dan apa motifnya masih didalami. Namun yang pasti penembakan ini dilakukan oleh KKB,” kata Kamal.

Kamal menjelaskan, pihaknya segera melakukan evakuasi terhadap korban dari lokasi kejadian. Saat itu korban ditemukan dalam kondisi alami sejumlah luka tembak di tubuhnya.

Korban tewas saat berada di Puskesmas Bilogai, Distrik Sugapa. Awalnya korban hendak dievakuasi ke Nabire.

"Korban saat dievakuasi dengan pesawat masih hidup tapi di perjalanan dia meninggal dunia," ujarnya.

Sekadar diketahui, usai terjadi insiden penyerangan, aparat keamanan segera mengamankan lokasi. Saat ini, tegas Kamal, situasi di Sugapa saat ini kondusif. 

6 Oknum TNI Mutilasi Simpatisan KKB Papua

Danpuspomad Letjen TNI Chandra W Sukotjo diperintah kawal kasus mutilasi diduga dilakukan 6 oknum TNI di Papua. Berikut biodatanya!
Danpuspomad Letjen TNI Chandra W Sukotjo diperintah kawal kasus mutilasi diduga dilakukan 6 oknum TNI di Papua. Berikut biodatanya! (kolase istimewa)

Di bagian lain, 6 oknum TNI, dua di antaranya perwira berpangkat Mayor dan Kapten, 3 personel pangkat Pratu dan 1 Praka menjadi tersangka mutilasi 4 pendukung KKB Papua.

Saat ini, keenam oknum TNI AD tersebut sedang ditahan untuk 20 hari ke depan karena dikhawatirkan melarikan diri atau menghilangkan barang bukti.

Artikel di bawah ini juga mengungkap motif para oknum TNI tersebut nekat melakukan mutilasi dan pembunuhan berencana di Mimika, Papua.

Sebab, para tersangka tersebut diduga mendapat kecipratan uang hasil rampasan sebesar Rp 250 juta dari para korban yang akan membeli senjata api untuk KKB Papua.

Terkait penahanan keenam tersangka oknum TNI AD itu disampaikan oleh penyidik Polisi Militer TNI Angkatan Darat.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Tatang Subarna menjelaskan, alasan dilakukannya penahanan sementara tak lain untuk memudahkan kepentingan pemeriksaan dan penyidikan.

"Saat ini para tersangka ditahan di ruang tahanan Subdenpom XVII/C Mimika terhitung mulai hari Senin tanggal 29 Agustus sampai dengan 17 September 2022,” ujar Tatang dalam keterangan tertulis, Selasa (30/8/2022).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved