Berita Blitar
Profil dan Sejarah Pabrik Rokok Apache yang Tutup dan Bikin Ratusan Karyawan di Blitar Terdampak PHK
Berikut profil dan sejarah pabrik rokok Apache yang tutup dan bikin ratusan karyawan di Kota Blitar, Jawa timur terdampak PHK.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
Menurut Juyanto, jumlah karyawan pabrik rokok Apache cukup banyak sekitar 890 orang. Dari total itu, sebanyak 181 karyawan berasal dari Kota Blitar.
"Sesuai informasi dari manajemen semua karyawan di-PHK.
Manejemen juga menyampaikan semua hak-hak karyawan yang terdampak diberikan sesuai aturan yang ada.
Kami sampaikan ke manajemen pemberian hak kepada karyawan yang terdampak maksimal sampai 10 September 2022," ujarnya.
Dikatakannya, berdasarkan keterangan menajemen, alasan perusahaan menutup pabrik di Kota Blitar karena target produksi terus turun beberapa tahun belakangan ini.
"Sebenarnya, mulai 2019, perusahaan sudah goyang, tapi tetap bertahan sampai September 2022," katanya.
Juyanto menyatakan, manajemen pabrik rokok Apache cukup bagus. Menurutnya, hal itu terlihat ketika terjadi pandemi Covid-19, penanganan protokol kesehatan di perusahaan sangat bagus.
"Kami beberapa kali melakukan kegiatan di sana saat pandemi, penerapan prokesnya sangat bagus," katanya.
Juyanto juga menyampaikan prihatin terkait penutupan pabrik rokok Apache di Kota Blitar.
Di sisi lain, Pemkot Blitar juga akan melakukan pelatihan untuk para karyawan pabrik rokok yang terdampak PHK.
"Di Perubahan APBD 2022 ini, akan kami alokasikan anggaran pelatihan untuk pekerja yang terdampak PHK.
Harapannya, para karyawan yang terdampak PHK bisa segera membuka peluang usaha," katanya.
Perwakilan Japan Tobacco International (JTI), selaku perusahaan yang membawahi pabrik rokok Apache, Putri Sasongko mengatakan penutupan pabrik rokok di Kota Blitar dilakukan mulai 29 Agustus 2022.
Dikatakannya, memang sangat disayangkan perusahaan menutup produksi pabrik rokok di Kota Blitar.
Tapi, kondisi perusahaan memang sedang melakukan optimalisasi sehingga salah satu dampaknya menutup produksi sigaret kretek tangan (SKT) di Kota Blitar.