Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal
Beredar Video Ferdy Sambo Tembak Kepala Brigadir J yang Sudah Tersungkur Sambil Ucap Kemarahan
Beredar video animasi yang menunjukkan adegan rekonstruksi Ferdy Sambo menembak kepala Brigadir J yang sudah tersungkur dan bersimbah darah.
SURYA.co.id | JAKARTA – Beredar video animasi yang menunjukkan adegan rekonstruksi Ferdy Sambo menembak kepala Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang sudah tersungkur dan bersimbah darah.
Setelah menembak kepala Brigadir J, Ferdy Sambo lalu menembakkan pistol ke tembok dekat tangga.
Tembakan tersebut untuk merekayasa seolah-olah terjadi kejadian baku tembak antara Richard Eliezer atau Bharada E dan Brigadir J.
Dalam video tersebut, ada juga yang mempertontonkan adegan Ferdy Sambo menyampaikan kalimat kemarahan kepada Brigadir J sesaat sebelum penembakan.
“Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali,” kata Ferdy Sambo ke Brigadir J.
Setelah itu, Ferdy Sambo juga berteriak kepada Bharada E yang ada di sebelahnya untuk menembak Brigadir J.
“Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak,” teriak Sambo ke Bharada E.
Bharada E pun melayangkan tembakan sebanyak tiga atau empat kali ke Brigadir J.
Semua kejadian itu terjadi di dalam rumah dinas Sambo dekat meja makan.
Kejadian penembakan juga disaksikan oleh Bripka RR atau Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf.
Sementara itu, tersangka Putri Candrawathi ada di dalam kamar di rumah dinas tersebut.
Video animasi itu dibuat Bareskrim Polri berdasarkan rekonstruksi yang digelar pada Selasa (30/8/2022).
Video itu juga dikonfirmasi Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Nurul Azizah pada Rabu (31/8/2022).
Video tersebut memperlihatkan kejadian penembakan sekitar pukul 17.12 WIB.
Ferdy Sambo menembak kepala Brigadir J setelah Bharada E melayangkan sejumlah tembakan.
Posisi Brigadir J saat ditembak Sambo sudah terjatuh dan bersimbah darah di lantai samping tangga dekat gudang rumah dinas mantan Kadiv Propam itu.
Penyidik menggelar rekonstruksi di dua rumah Ferdy Sambo, yaitu rumah dinas di Kompleks Polri, Duren Tiga, dan rumah pribadi di Jalan Saguling, Duren Tiga.
Rekonstruksi itu memperagakan 78 adegan terkait kejadian di rumah Sambo di Magelang, rumah pribadi di Jalan Saguling, dan rumah dinas di Kompleks Polri.
Total ada lima tersangka dalam kasus penembakan ini.
Mereka yaitu Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, serta Putri Candrawathi.
Kelima tersangka lainnya dikenakan pasal pembunuhan berencana Pasal 340 juncto 338 juncto 55 dan 56 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman pidana seumur hidup dan hukuman mati.
Kuwat ancam Brigadir J
Dalam rekonstruksi kemarin, juga memperagakan asisten rumah tangga Ferdy Sambo, Kuwat Maruf menyerahkan dua bilah pisau dan handy talky (HT) kepada saksi Prayogi, ajudan Ferdy Sambo.
Penyerahan tersebut berlangsung dalam adegan terakhir rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J.
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan, pisau itu sempat digunakan Kuwat untuk mengancam Brigadir Yosua, di Magelang, Jawa Tengah.
"Kan sudah banyak beredar info keterangan pacar almarhum J yang menyatakan diancam squad-squad lama, Si Kuwat orang lama, bawa pisau (mengancam Brigadir Yosua kalau naik ke atas)," kata Agus kepada wartawan, Rabu (31/8/2022).
Agus menerangkan, hal ini dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi yang sudah diperiksa penyidik.
Agus menyebut pisau tersebut hanya digunakan Kuwat untuk mengancam Brigadir Yosua, dan tidak sampai dilakukan kontak fisik dengan pisau tersebut.
"Seperti itu kan cerita almarhum kepada pacarnya, dikuatkan keterangan saksi," jelas Agus.
Dalam reka ulang yang dilakukan tim penyidik pada Selasa (30/8/2022) kemarin, ada adegan yang memunculkan visual pisau.
Pisau itu diketahui diberikan oleh tersangka Kuwat Maruf kepada saksi Prayogi. Diduga, Kuwat menyerahkan dua bilah pisau kepada Prayogi dalam adegan itu.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan, pisau tersebut berkaitan dengan peristiwa di Magelang.
"Pisau itu barang bukti terkait satu peristiwa di Magelang, begitu," kata Andi Rian kepada awak media.
Saat ditanyakan peristiwa yang dimaksud itu terkait apa, Andi enggan membeberkan.
"Peristiwanya apa, ya nantilah," ucapnya.
Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Di Magelang, Kuwat Maruf Sempat Ancam Brigadir Yosua Pakai Pisau Jika Berani Naik ke Atas
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ferdy Sambo Tembak Kepala Brigadir J Saat Sudah Terjatuh Bersimbah Darah"