Rencana Khianati Negara Batal, 6 Oknum TNI Malah Ikut Mutilasi Simpatisan KKB Papua, Ini Motifnya

Enam oknum anggota TNI ini mencoba mengkhianati negara dengan menjual senjata ke simpatisan kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua. 

Editor: Musahadah
KOMPAS.COM/Roberthus Yewen
ILUSTRASI: Amunisi (peluru) dan Magazine yang merupakan rakitan, saat diamankan polisi di rumah pelaku berinisial S di Arso Satu, Kampung sanggaria, Distrik Arso Barat, Kabupaten Keerom, Papua, Selasa (29/03/2022). Terbaru, enam oknum TNI diduga mau khianati negara dengan menjual senjata ke KKB Papua, namun rencana itu batal dan justru mereka ikut memutilasi simpatisan KKB Papua. 

SURYA.CO.ID - Enam oknum anggota TNI ini mencoba mengkhianati negara dengan menjual senjata ke simpatisan kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua

Namun, rencana itu batal dan berakhir tragis karena mereka justru diduga ikut membunuh dan memutilasi simpatisan KKB Papua serta membuangnya ke sungai.    

Hal ini terungkap setelah polisi menemukan dua jenazah, salah satu korban diyakini simpatisan KKB Papua di Nduga. 

"Dari hasil penyelidikan diketahui salah satu korban berinisial LN adalah jaringan dari simpatisan KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya yang aktif mencari senjata dan amunisi di Kabupaten Mimika," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, melalui pesan singkat, Minggu (29/8/2022) malam.

Sementara satu korban lain adalah seorang kepala kampung di Kabupaten Nduga.

Baca juga: BIODATA Seth Jafeth Rumkorem Pengkhianat Negara yang Gabung KKB Papua & Jadi Pimpinan Tertinggi OPM

"Lalu RN salah satu korban adalah Kepala Kampung Yugut, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga," kata Faizal.

Dua jenazah korban mutilasi tersebut ditemukan di lokasi yang berdekatan, yaitu di Sungai Kampung Pigapu, distrik Iwaka, Kabupaten, Mimika, Papua.

Kedua mayat itu ditemukan pada hari yang berbeda, yaitu pada Jumat (26/8/2022) dan Sabtu (27/8/2022).

Meski ditemukan dua jasad, polisi mengatakan ada empat orang yang dimutilasi,

Dua mayat lainnya masih dalam pencarian.

Menurut Faizal, kasus tersebut bermula ketika para pelaku berpura-pura ingin menjual dua pucuk senjata api.

Korban yang tertarik membeli, kemudian datang dengan membawa uang Rp 250 juta.

Namun para pelaku kemudian melakukan pembunuhan yang diteruskan dengan aksi mutilasi dan membawa kabur uang yang dibawa korban.

Belakangan diketahui, pelaku diduga adalah oknum TNI. 

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryawan membenarkan informasi tersebut.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved