Berita Surabaya
Vaksin Covid-19 Terus Digeber Pemkot Surabaya, Sudah 572 ODGJ di Liponsos Keputih yang Disuntik
Percepatan vaksinasi untuk mencegah Covid-19 terus dilakukan Pemkot Surabaya dengan menyasar berbagai kalangan.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA – Percepatan vaksinasi untuk mencegah Covid-19 terus dilakukan Pemkot Surabaya dengan menyasar berbagai kalangan.
Di antaranya, dengan memberikan suntikan vaksin Covid-19 kepada penghuni UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) di kawasan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya.
Hingga saat ini, sudah ada 572 penghuni yang mendapatkan suntikan vaksinasi dosis pertama.
”Kemudian, suntikan dosis kedua diberikan kepada 202 orang pada pekan lalu dan 138 penghuni pada hari ini,” kata Kepala UPTD Liponsos Keputih, Imam Muhaji di sela penyuntikan dosis kedua kepada penghuni liponsos, Selasa (23/8/2022).
Imam menerangkan, jenis vaksin yang digunakan adalah Pfizer.
”Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk penyediaan vaksin dan tenaga kesehatan,” ujar Imam.
Di kawasan ini, UPTD milik Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya ini merawat warga dengan berbagai kategori. Mulai gelandangan, pengemis, orang terlantar hingga disabilitas mental atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
Sebagian dari mereka terjaring dalam operasi petugas di jalan.
”Mayoritas yang dirawat di sini merupakan ODGJ yang memang lupa ingatan,” ungkap Imam.
Untuk bisa melakukan vaksinasi, warga harus terlebih dahulu memiliki KTP. Sebab, dari identitas tersebut, warga yang bersangkutan akan terkoneksi dengan akun PeduliLindungi.
Masalahnya, banyak dari penghuni Liponsos Surabaya yang bukan hanya tak memiliki kartu identitas, namun juga lupa akan asal usulnya.
”Oleh karena itu, penyuntikan vaksin kami lakukan bertahap. Teman-teman (penghuni) di sini banyak yang belum dapat identitas sebelumnya. Sehingga, kami daftarkan agar mendapatkan NIK KTP dengan menginduk di Surabaya. Setelah direkam Dispendukcapil, kami konversi dengan PeduliLindungi. Ketika sudah terdaftar, baru kami lakukan vaksin,” jelas Imam.
Proses penyuntikan terus dilakukan secara bertahap.
”Selain ada yang baru mendapat suntikan dosis pertama dan kedua, ada 40 orang yang sudah mendapat booster,” lanjutnya menjelaskan.
Pantauan di Liponsos Keputih, para penghuni antusias mendapat vaksin Covid-19, sekalipun beberapa di antaranya terlihat khawatir. Secara umum, pelaksanaan vaksin dosis kedua berjalan lancar.
”Hingga saat ini, kami juga belum menemukan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) seperti demam. Sejauh ini, mereka baik-baik saja,” kata Imam.
Vaksinasi kepada penghuni Liponsos Keputih dilakukan sebagai pemenuhan hak warga akan kesehatan. Masuk dalam kategori rentan, para penghuni harus mendapat vaksin sebagaimana khalayak umum.
”Antisipasi terhadap penyakit covid menjadi hak seluruh warga negara Indonesia. Termasuk disabilitas mental. Sebab mereka sangat rentan karena memang tidak mudah untuk teratur,” ujar Imam menerangkan.
”Sesuai amanat undang-undang, kami diwajibkan memberikan pelayanan dasar termasuk vaksin. Sesuai program pemerintah, semua warga mendapat vaksin. Sehingga mendapat kekebalan,” imbuhnya.
Sekalipun, belum semua mendapat vaksin secara lengkap. Dari 572 orang yang mendapat suntikan dosis pertama, sebagian pulang dan menyisakan 477 orang.
"Mereka akan mendapat suntikan vaksin hingga lengkap, namun dengan menyesuaikan stok di Dinkes,” tandas Imam.