Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal
Susno Duadji Diteror Gerombolan Oknum Polisi Datangi Putrinya, Diduga Efek Kasus Irjen Ferdy Sambo?
Eks Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji mendapat teror dari gerombolan oknum polisi yang mendatangi tambang putrinya di Lahat, Sumatera Selatan.
Menurutnya, apa yang dialaminya itu hanya mengarah pada harga dirinya seorang.
"Tapi dalam kasus (Brigadir J, red) ini, rekayasanya menyangkut nyawa. Ada yang tewas. Ada keluarga yang kehilangan anaknya."
"Saya enggak bisa terima yang seperti ini. Karena itu saya akan terus bersuara. Saya tidak akan takut dengan teror-teror seperti itu," tegas Susno Duadji.
Singgung Kuatnya Kadiv Propam Polri
Susno Duadji juga turut membeberkan sebarap kuatnya posisi Kadiv Propam Polri.
Menurut dia, Kadiv Propam Polri dapat menentukan seorang aparat Polri yang ingin bersekolah, naik pangkat hingga segala hal terkait promosi jabatan.
"Dia yang menentukan hitam putih seorang aparat mau promosi," beber Susno Duadji.
Ia mencontohkan seorang anggota Polri yang diperiksa oleh Propam karena ada laporan terkait suatu masalah, bisa batal mendapat kenaikan pangkat.
Lebih lanjut, soal hitam putih promosi jabatan, seorang Kadiv Propam jadi kepanjangan tangan Kapolri.
Pasalnya, laporan Kadiv Propam ke Kapolri ini jadi catatan khusus apakah seseorang anggota Polri akan digeser dari jabatan setelah itu atau tidak.
"Ini sampai ke bawah sampai ke Kapolres Indonesia," terangnya.
Ia memberikan contoh lain. Bila ada pengaduan masyarakat di mana pelayanan di satu Polres atau Polsek tidak bagus atau diduga terlibat melindungi narkoba, maka akan jadi catatan Propam.
Propam akan memberikan pertimbangan apakah polisi yang terlibat dapat dipromosikan apa tidak.
"Artinya Propam ini menentukan nasib seseorang termasuk karier aparat," jelas Susno Duadji.
Menurut dia, hal tersebut sudah lumrah dan bukan hanya di Polri tapi termasuk di kementerian di militer di institusi lain.