Berita Sidoarjo
Momen HUT RI Ke-77, Gus Muhdlor Perkuat Sinergitas Agar Sidoarjo Merdeka dari Kemacetan
Menurut bupati, kolaborasi lintas instansi terus ditingkatkan. Termasuk dengan provinsi, pemerintah nasional, dan sebagainya.
Penulis: M Taufik | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, SIDOARJO – Moment peringatan hari Kemerdekaan Indonesia ke-77 diharapkan bisa menjadi momentum membangun komitmen bersama membawa Sidoarjo merdeka dari kemacetan.
Ya, sejauh ini Sidoarjo belum merdeka dari macet. Sejumlah ruas jalan masih menjadi langganan macet hampir setiap hari. Termasuk di perempatan Gedangan, Raya Kletek, Krian, Raya Buduran, dan sejumlah titik strategis lainnya.
Sinergitas lintas instansi juga diharapkan lebih diperkuat agar setiap pembangunan berjalan tepat sasaran. Khususnya dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur jalan untuk mengurai kemacetan.
"Semangatnya kemerdekaan mendorong Pemkab Sidoarjo mengatasi kemacetan, bagaimana caranya Sidoarjo merdeka dari macet. Ini penting, karena menyangkut kelancaran ekonomi," kata Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor usai memimpin upacara Kemerdekaan HUT RI ke-77 RI di Alun-alun Sidoarjo, Rabu (17/8/2022).
Menurut bupati, kolaborasi lintas instansi terus ditingkatkan. Termasuk dengan provinsi, pemerintah nasional, dan sebagainya.
Pada 2022, kolaborasi itu membawa hasil bagi pembangunan Sidoarjo. Antara lain ada proyek pembangunan Frontage Road ruas Aloha, Flyover Aloha, kemudian proyek pembangunan jalan perlintasan sebidang Flyover JPL Krian dan Flyover JPL Tarik.
"Pembangunan jalan perlintasan sebidang Flyover Krian sudah memasuki tahap lelang, sedangkan proyek Flyover Aloha targetnya sebelum akhir tahun lelang sudah tuntas. Flyover Krian akan direalisasikan mulai tahun ini dan dilanjutkan tahun depan sampai tuntas," ujar Gus Muhdlor.
Kemudian, progress pelebaran jalan di pertigaan Bangah Aloha ditarget selesai sebelum akhir 2022. Titik ini yang menjadi sebab kemacetan panjang karena kawasan Aloha merupakan kawasan padat lalulintas dan banyak titik crossing kendaraan yang datang dari arah Gedangan, Juanda dan putar balik arah dari Waru.
"Proyek strategis lainnya, yakni Frontage Road yang pembangunannya juga sedang dikebut, ditarget tuntas akhir 2022. Mulai ruas Aloha hingga Buduran Jalan Lingkar Timur, bakal segera bisa dilalui kendaraan. Kemudian untuk ruas Waru-Deltasari pembangunannya dilaksanakan tahun 2023," terangnya.
Kini tinggal memecahkan kemacetan di perempatan Gedangan yang sedang diupayakan. Solusinya juga akan dibangunkan flyover atau underpass. Kebutuhan untuk megaproyek itu akan dirasionalkan dengan kekuatan APBD yang dimiliki Pemkab Sidoarjo.
Karena itu, komunikasi dengan pemerintah pusat terus dilakukan agar pembangunannya tidak menyedot APBD Sidoarjo. Dari hitung-hitungan, bila dipaksakan menggunakan APBD maka proyek startegis lain akan terhambat pembangunannya. Padahal masih banyak infrastruktur yang harus ditingkatkan.
Seperti normalisasi kali, betonisasi ruas jalan kabupaten, peningkatan jalan kabupaten, pembangunan jembatan, penambahan jumlah sekolah, kemudian subsidi modal usaha bagi ribuan pelaku ekonomi kreatif serta peningkatan layanan kesehatan.
Kebutuhan lainnya, penataan taman atau ruang terbuka hijau (RTH) yang juga penting untuk segera dilakukan. "Sidoarjo merupakan daerah padat penduduk, sehingga dibutuhkan banyak RTH yang representatif," kata bupati. *****
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Sidoarjo-tetap-terkepung-kemacetan.jpg)