Surya Militer
PROFIL Arnetha Florencia Anak Sopir Angkot yang Lolos Jadi Taruni AAU: Ingin Piloti Pesawat Hercules
Berikut profil Arnetha Florencia Syaramual, anak sopir angkutan perkotaan (angkot) yang lolos jadi taruni Akademi Angkatan Udara (AAU).
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Inilah profil Arnetha Florencia Syaramual, anak sopir angkutan perkotaan (angkot) yang lolos jadi taruni Akademi Angkatan Udara (AAU).
Tekad Arnetha Florencia Syaramual begitu besar untuk jadi anggota korps wanita angkatan udara atau Wara TNI AU.
Lebih jauh lagi, Arnetha bercita-cita menjadi pilot pesawat C-130 Hercules.
Dilansir Surya Militer dari instagram @militer.udara, Keterbatasan ekonomi bukanlah menjadi penghalang seseorang mengejar cita-citanya.
Kerja keras, doa dan bakat akan membantu seseorang untuk meraih mimpi meskipun secara ekonomi terbatas.
Arnetha Florencia Syaramual, anak asli Ambon, merupakan anak sopir angkot di kota Ambon, berhasil masuk dan menjadi Taruni AAU tahun 2022.
Ketekunan Arnetha terlihat semenjak duduk di bangku SMP yang berhasil diselesaikan dengan akselerasi.
Keterbatasan finansial sang ayah, Stevanus Hurbanus Syaramual, yang hanya seorang sopir angkutan perkotaan, membuatnya semakin giat belajar.
Gadis yang memiliki hobby mendengarkan hobby musik itu lulus dari SMAN 1 Ambon dan berhasil mendapatkan beasiswa dari Kementerian Perhubungan untuk melanjutkan pendidikan di Akademi Penerbangan Indonesia Banyuwangi.
Putri Desa Nusaniwe Kota Ambon tersebut berhasil lulus tahun 2021 dengan predikat memuaskan dan ia memegang lisensi Private Pilot License (PPL), Commercial Pilot License (CPL), Instrument Rating (IR) dan Multi Engine Rating (MER).
Pada tahun 2022, Arnetha mencoba peruntungannya dengan mendaftar menjadi Taruni AAU melalui Panda Lanud Pattimura Ambon yang baru pertama kali menggelar kepanitian daerah Penerimaan Taruna/Taruni AAU.
Setelah melalui proses yang panjang, dia lolos pada tahap pantukhir yang dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Arnetha yang bercita-cita menjadi Penerbang Pesawat C-130 Hercules ini dinyatakan lulus dan saat ini sedang menjalani pendidikan dasar di Resimen Candradimuka Akademi TNI, Magelang sebagai Calon Prajurit Taruna (Capratar) AAU.
Anak Nelayan Papua Sukses Jadi Kowal
Sebelumnya, kisah tak kalah inspiratif juga datang dari Serda Antoneta Okoka, anak nelayan Papua yang sukses jadi anggota Korps Wanita Angkatan Laut atau Kowal.
Serda Antoneta Okoka bahkan juga berhasil jadi siswa terbaik TNI AL.
Antoneta (21) adalah seorang perempuan anak nelayan dari Kampung Ayapo, Sentani, Papua.
Ia merupakan satu dari 250 siswa Pendidikan Bintara (Dikmaba) dan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AL Angkatan XLII Tahun 2022 Tahap Dasar Golongan Satuan Pendidikan (Satdik)-3.
Dia baru saja dilantik di Markas Komando Armada III Katapop Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Rabu (27/7/2022).
Berikut rangkuman profil dan biodatanya melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kisah Antoneta Okoka, Anak Nelayan Papua yang Jadi Siswa Terbaik Prajurit TNI AL'.
1. Awal mula ingin jadi TNI AL
Ketertarikan Antoneta pada angkatan laut bermula dari keingintahuannya mengenai satuan tersebut.
Dia pun terus menggali informasi hingga akhirnya memiliki impian bergabung dengan Angkatan Laut Indonesia.
"Pertama, kami tidak tahu apa itu angkatan laut, setelah kami buka dan melihat di internet, saya tertarik dengan angkatan laut," kata dia, Kamis (28/7/2022).
Mencapai impian tersebut, tak semudah membalikan telapak tangan.
Antoneta sempat terganjal restu orangtua.
"Cita-cita saya terlalu besar di tentara, jadi saya minta izin orangtua, tapi orangtua tidak mau, sampai akhirnya saya diizinkan untuk tes," kata perempuan tersebut mengenang perjuangannya.
2. Pernah gagal
Antoneta pernah merasakan sedih ketika dirinya sempat dinyatakan tak lolos saat mengikuti tes angkatan laut pertama.
Namun, menyerah bukan jalan pilihannya. Dia terus berujuang hingga dinyatakan berhasil.
"Pertama kali ikut tes Angkatan Laut tidak lolos tahap pertama dan membuat saya sangat sedih sekali tidak bisa bergabung dengan Angkatan Laut," kata dia.
3. Jadi siswa terbaik
Serda Dua Antoneta Okoka (21) adalah satu perempuan asli Papua.
Dia lahir di Ayapo pada 12 September 2000. Antoneta merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.
Antoneta lahir dari keluarga sederhana.
Ayahnya bekerja sebagai nelayan dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Namun hal tersebut justru menjadi kekuatan baginya. Dia selalu bermimpi ingin membahagiakan orangtua dan keluarganya.
Antoneta menilai, pelatihan Satuan Pendidikan (Satdik)-3, sangat keras dan disiplin.
Tetapi dia tetap teguh menjalani profesi yang selama ini diimpikannya.
"Yang menjadi kebanggaan saya sebagai putri asal Papua, pertama kali dilantik menjadi prajurit TNI AL, saya dipercayakan oleh komandan saya untuk demonstrasi river crossing, pertama saya sangat takut tapi ada niat karena ini uji mental antara hidup dan mati dan setelah diumumkan kami adalah siswa terbaik Satdik-3," kata dia.
Dalam demonstrasi river crossing tersebut Antoneta sebagai putri Papua, membawa cenderamata dan menyerahkan pada Komandan Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Angkatan Laut Letjen TNI (Mar) Suhartono.
Sementara Komandan Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Angkatan Laut Letjen TNI (Mar) Suhartono mengatakan, pendidikan hingga pelantikan 250 siswa Pendidikan Bintara (Dikmaba) dan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AL berjalan lancar.
"Siswa sampai saat ini bisa lulus dalam keadaan sehat walafiat, ini tentunya berkat upaya kita bersama dari Dansatdik-3 dengan staf yang didukung maksimal oleh Panglima Koarmada III, Denpasmar III dan Danlantamal XIV Sorong karena fasilitas pendidikan di Satdik-3 masih minim sehingga kami upayakan bisa berjalan lancar," ujar Suhartono di Markas Koarmada.
Dia menjelaskan, 250 siswa ini sudah dilantik dan sumpah sebagai prajurit TNI AL.
Selanjutnya mereka memiliki kewajiban menyelesaikan pendidikan dasar golongan lanjutan selama dua bulan ke depan, salah satunya dengan melakukan praktik di Kapal perang Republik Indonesia (KRI).
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id