Sambut HUT Kemerdekaan RI ke-77, Luminor Hotel Jemursari Surabaya Sajikan Menu Pedjoeang

Berita Surabaya

SURYA.co.id | SURABAYA - Menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-77, Luminor Hotel Jemursari Surabaya menyajikan Menu Pedjoeang bagi pengunjung restorannya.

Menu tersebut meliputi Nasi Bakar Bambu Runcing Nusantara dan Es Soda Merdeka.

Executive Chef Luminor Hotel Jemursari Surabaya, Sukismanto, mengatakan menu khusus ini hanya disajikan oleh Executive Chef Luminor Jemursari Surabaya selama bulan Agustus.

"Tentunya memiliki cita rasa yang nikmat dan menggugah selera," kata Sukismanto, Kamis (4/8/2022).

Nasi Bakar Bambu Runcing Nusantara merupakan nasi dengan isian ikan laut suwir yang diolah bersama bumbu rica-rica serta rempah pilihan yang disajikan bersama dengan udang goreng kremes, kerupuk dan sambal bajak. 

"Nasi bakar dibungkus dengan daun pisang dan dibentuk menyerupai bambu runcing, sehingga aroma yang dihasilkan dari proses pembakaran pun membuat rasa dari makanan tersebut menjadi lebih lezat untuk disantap," ujarnya.

Tak hanya makanan dan minuman yang disajikan juga tak kalah menarik, lanjut dia, pengunjung  diajak bernostalgia dengan minuman yang Es Soda Merdeka.

Es soda yang biasanya hanya dicampur dengan kental manis, kini Luminor Jemursari mengkreasikan es soda lewat penampilan dan rasa yang lebih menarik dan berbeda. 

"Perpaduan warna soda merah dengan kental manis putih ini membuat penampilannya sangat khas dengan kemerdekaan, rasa segar dan manis bertambah nikmat dengan adanya tambahan ice cream sebagai topping," terangnya.

Menurutnya, rasa dari Nasi Bakar Bambu Runcing Nusantara cenderung gurih dan sedikit pedas, sangat nikmat untuk disantap sebagai sajian makan siang atau makan malam. 

"Menggunakan bumbu serta rempah-rempah khas Indonesia seperti daun kemangi, jahe, sereh, tomat, cabe, kemangi dan merica sehingga memperkuat rasa khas masakan nusantara. Pilihan protein yang kami sajikan juga menggunakan ikan dan udang khas dari kekayaan laut Indonesia," paparnya.

Bentuk nasi bakar nya, tuntas dia, dimodif menyerupai bambu runcing yang mengingatkan dengan senjata yang digunakan pada saat peperangan menuju kemerdekaan Indonesia.