Berita Gresik

Ketua DPRD Gresik Minta Proyek Pembangunan Jembatan Klampok Segera Sinkronisasi

Ketua DPRD Kabupaten Gresik Abdul Qodir langsung meninjau proyek pembangunan Jembatan Klampok di Dusun Ngepung, Desa Klampok, Kecamatan Benjeng.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Willy Abraham
Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir (baju putih) saat meninjau lokasi proyek pembangunan Jembatan Klampok di Dusun Ngepung, Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, Kamis (4/8/2022). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Agar tidak kembali molor pengerjaannya, Ketua DPRD Kabupaten Gresik Abdul Qodir langsung meninjau proyek pembangunan Jembatan Klampok di Dusun Ngepung, Desa Klampok, Kecamatan Benjeng.

Proyek pembangunan Jembatan Klampok sempat molor pengerjaannya, karena kontraktor sebelumnya masuk black list.

Saat ini, proyek pembangunan Jembatan Klampok dengan nilai Rp 951 juta sedang dikerjakan PT Jaya Abadi. Progresnya ternyata masih belum sesuai target.

Qodir yang datang pagi hari, melihat hanya ada delapan pekerja saja di sana. Dia berjalan di bibir sungai anak Kali Lamong itu didampingi Camat Benjeng, Siti Sulichah. Namun, sayangnya pihak kontraktor tidak ada di lokasi.

"Perlu dilakukan sinkronisasi antara pelaksanan kontraktor dengan Dinas PU kembali, termasuk kebutuhan tenaga kerja. Kalau sesuai dengan kontrak, harus finishing 100 persen selesai total pada bulan September. Kalau pola kerja seperti ini tidak yakin sampai," ucap Qodir, Kamis (4/8/2022).

Qodir meminta Camat Benjeng Siti Sulichah turut memantau. Kemudian kontraktor harus memberikan capaian ke pemerintah tahapan pengerjaan. Misalkan hari ini pondasi, target minggu ini seperti apa.

"Jangan mbleset. Karena jembatan ini vital. Kalau seperti ini terus, nanti keburu hujan lagi. Saya cek tidak ada kontraktor, hanya ada mandor," tambahnya.

Camat Benjeng, Siti Sulichah menambahkan, hasil pantauan harusnya minggu ini progres pembangunan Jembatan Klampok sudah 32 persen. Ternyata saat ini masih 22 persen.

"Kurang 10 persen. Padahal kemarin kontraktor sudah berjanji," kata dia dengan nada kecewa.

Alasan yang diberikan kontraktor mendapatkan sejumlah kendala dalam pengerjaan. Mulai dari bendungan jebol, kemudian kendala alat berat rusak.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved