Berita Trenggalek

Sebaran Virus PMK di Trenggalek Meningkat, Vaksin yang Disuntikkan Telah Mencapai 7.186 Dosis

7.186 dosis vaksin pencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) telah disuntikkan kepada sapi-sapi di Kabupaten Trenggalek.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Aflahul Abidin
Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak sapi di Kabupaten Trenggalek. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - 7.186 dosis vaksin pencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) telah disuntikkan kepada sapi-sapi di Kabupaten Trenggalek. Jumlah vaksin PMK yang telah disuntikkan itu termasuk vaksin dosis I dan II.

Sementara, jumlah dosis yang diterima dari pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi sebanyak 15 ribu dosis.

Itu artinya, dosis yang telah digunakan sekitar 48 persen, atau hampir dari separuhnya.

Plt Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Nur Kholik menjelaskan, pihaknya berusaha semaksimal mungkin agar vaksinasi PMK bisa berjalan cepat.

Salah satu caranya, dengan mendatangi sebanyak mungkin kandang-kandang sapi milik warga di pedesaan agar dosis yang tersedia bisa secepat mungkin terpakai.

Di sisi lain, Kholik mengatakan, sebaran virus PMK yang menginfeksi sapi-sapi di Kabupaten Trenggalek meningkat dari waktu ke waktu.

Saat ini, jumlah hewan ternak sapi yang terpapar PMK mencapai 1.895 sapi.

Sebanyak 1.803 masih terinfeksi PMK, sementara yang sembuh baru berjumlah 74 ekor. Sisanya 4 meninggal dan 14 dipotong paksa.

Selain vaksinasi, upaya pencegahan penularan PMK agar tak lebih meluas juga dilakukan dengan cara pemantauan secara intensif.

"Kami rutin menggecek ke kandang-kandang peternak, baik skala besar maupun kecil. Juga ke pasar-pasar yang biasanya buka setiap lima hari sekali," kata Kholik.

Selain itu, edukasi lebih lanjut soal cara penularan PMK juga masih terus dijalankan.

Menurut dia, masih ada peternak yang belum paham bahwa PMK bisa ditularkan lewat perantara. Bahkan lewat benda mati.

"Kami juga mengimbau agar kandang-kandang sapi rutin disemprot, disterilkan untuk meminimalisir risiko," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved