Berita Gresik

Petrokimia Gresik Rangkul Petani Tebu Malang untuk Jaga Ketahanan Gula, Terbukti Perbaiki Pendapatan

Pendapatan petani naik sekitar Rp 6,2 juta per hektare, dari Rp 25,3 juta per hektare menjadi 31,5 juta per hektare

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochamad sugiyono
Dirut PG, Dwi Satriyo Annurogo (ke-3 dari kiri) saat tanam tebu melalui 'Program Makmur' dengan PT PG Rajawali I, di Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Minggu (31/7/2022). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Petrokimia Gresik mendukung peningkatan produktivitas tebu guna memenuhi kebutuhan gula nasional. Hal itu dilakukan dengan kerjasama Petrokimia Gresik melalui 'Program Makmur' dengan PT PG Rajawali I, di Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Minggu (31/7/2022).

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, produksi gula nasional saat ini belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di dalam negeri. Sehingga, produksi tebu yang merupakan bahan baku gula harus terus ditingkatkan.

“Melalui kolaborasi yang kami bangun dalam program Makmur ini, Petrokimia Gresik berperan aktif mendukung pemenuhan gula nasional,” kata Dwi Satriyo melalui rilis Humas Petrokimia Gresik.

Dwi Satriyo mencontohkan di Kabupaten Malang, program Makmur terbukti berhasil meningkatkan rendemen dan produktivitas tebu dari 150 ton per hektare menjadi 160 ton per hektare.

Dengan demikian diperoleh manfaat ganda, yaitu panen melimpah menjadi solusi bagi upaya peningkatan kesejahteraan petani tebu. Adapun peningkatan pendapatan petani naik sekitar Rp 6,2 juta per hektare, dari Rp 25,3 juta per hektare menjadi 31,5 juta per hektare.

“Jika pendapatan petani tebu meningkat, maka petani akan semakin termotivasi untuk menanam komoditas tebu. Selain itu juga akan menarik minat generasi muda untuk mengoptimalkan potensi yang ada,” harapnya.

Tidak hanya itu, Petrokimia Gresik juga melakukan kawalan budidaya, mulai dari pengujian tanah melalui layanan Mobil Uji Tanah, hingga penyediaan pestisida melalui anak perusahaan untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman.

Selain PT PG Rajawali I, Petrokimia Gresik juga menggandeng Pemkab Malang, Bank BRI, BNI, Asuransi Jasindo, Askrindo dan lainnya untuk membentuk sebuah ekosistem pertanian yang terintegrasi.

“Dengan demikian, petani bisa lebih fokus melakukan budidaya tanamannya tanpa harus memikirkan bagaimana mendapatkan modal dan menjual hasil panennya,” imbuhnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved