Berita Surabaya

Ketum PAN Zulkifli Hasan Tegaskan KIB Buka Peluang Masuknya Parpol Lain, Coba Ajak Demokrat dan PKS

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dipastikan membuka peluang masuknya partai politik baru di luar Partai Golkar, PAN dan PPP.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Yusron Naufal Putra
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat ditemui di Surabaya, Sabtu (30/7/2022). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dipastikan membuka peluang masuknya partai politik (Parpol) baru di luar Partai Golkar, PAN dan PPP.

Penambahan anggota parpol, diyakini semakin akan semakin mampu memperkuat bangunan koalisi.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan di samping memastikan kesolidan tiga parpol anggota KIB, dirinya menyatakan jika pintu masuk bergabungnya partai lain masih terbuka lebar.

"Tentu, kami akan menambah partai pendukung. Mudah-mudahan bisa satu lagi (parpol bergabung)," kata Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan saat ditemui di sela kegiatan PAN Jatim di Surabaya, Sabtu (30/7/2022).

Forum Rakerwil yang digelar DPW PAN Jatim di Surabaya, Sabtu (30/7/2022).
Forum Rakerwil yang digelar DPW PAN Jatim di Surabaya, Sabtu (30/7/2022). (SURYA.CO.ID/Yusron Naufal Putra)

Baca juga: Rakerwil PAN Jatim, Nama Khofifah Hingga Andika Perkasa Masuk Usulan Capres-Cawapres ke DPP

Menurut Zulhas, komunikasi dengan parpol lain saat ini terus berjalan. Segala kemungkinan masih terbuka bagi parpol lain. Penambahan anggota parpol disebutnya bisa semakin memperkokoh gagasan koalisi.

"Kami lagi coba mengajak Partai Demokrat, PKS atau yang manalah satu lagi. Jadi, segala kemungkinan masih bisa," tambah Zulhas.

Di sisi lain, sekalipun KIB telah dibentuk lama, Zulhas menyatakan urusan calon yang akan diberangkatkan pada Pilpres 2024 saat ini masih belum final. Sebab, urusan kontestasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden mendatang masih panjang.

Zulhas menegaskan, saat ini KIB lebih berkonsentrasi pada gagasan kebangsaan yang diusung.

"Kami bertiga merumuskan arah Indonesia mau dibawa ke mana. Kami ingin lebih produktif, yaitu pikiran konsep dan gagasan untuk membawa Indonesia menjadi negara yang maju," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved