Berita Ponorogo
Sandiaga Uno Sanjung Festival Nasional Reog Ponorogo XXVII : Bukti Konkret Milik Ponorogo
Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXVII mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, PONOROGO - Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXVII mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Rabu (27/7/2022).
Sandiaga yang melihat langsung festival tersebut menilai pertunjukan Reog selalu mempunyai nilai magis tersendiri.
Selain itu pertunjukan dari setiap grup Reog sangat kolosal dan mempunyai daya tarik baik dari musik dan seni pertunjukannya.
Terlebih lagi para peserta FNRP XXVII nampak menampilkan upaya terbaiknya demi membangkitkan kesenian budaya Ponorogo.
"Setelah 2 tahun pandemi tidak dilaksanakan festival ini adalah suatu kebangkitan, motivasi yang berbasis seni budaya tapi tidak meninggalkan akar Ponorogo sebagai kota santri," kata Sandiaga, ditemui di Alun-alun Ponorogo usai menonton FNRP XXVII, Rabu (27/7/2022).
Pelaksanaan FNRP XXVII ini juga bukti konkret bahwa Reog adalah milik Ponorogo dan Reog merupakan seni budaya Indonesia.
Lebih lanjut, Mantan Wagub DKI Jakarta tersebut mengatakan pemerintah pusat akan mengusulkan Ponorogo menjadi bagian dari The UNESCO Creative Cities Network (UCCN).
"Setelah itu (pendaftaran UCCN) kita coba lagi agar Reog bisa didorong (terdaftar) sebagai warisan budaya tak benda (UNESCO) karena saya lihat lapangan pekerjaan yang dihasilkan luar biasa," lanjutnya.
Sandiaga mencontohkan untuk penjualan tiket FNRP XXVII saja terjual Rp 70 juta hingga Rp 80 juta dalam sehari, belum termasuk penjualan UMKM yang dipajang di arena Grebeg Suro.
"Dengan begitu target 1,1 juta lapangan pekerjaan baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sangat terbantu dengan gelaran Festival Reog ini," jelas Sandiaga.
Untuk pelaksanaan kedepan, Sandiaga berharap FNRP yang sudah masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) harus lebih baik lagi.
"Kita tingkatkan, misalnya masyarakat lebih dekat ke panggung dan ada kolaborasi bisa streaming yang dipadukan dengan permainan lampu," ucapnya.
"Kemenparekraf memberikan kurasi agar semakin baik kedepan dan siapa tahu ini akan jadi even dunia dan jalan menuju Go Internasional," lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko berharap Reog bisa sesegera mungkin terdaftar sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.
Selain itu Sugiri juga telah menyiapkan tim untuk menyambut asesor dari UNESCO agar Ponorogo menjadi bagian UCCN.
"Inilah Reog yang kita ajukan ke UNESCO tempo hari dan kami siap mengawal UCCN sampai tuntas nanti," tambah Kang Giri.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA