Berita Surabaya
Pemkot Surabaya Tegas Larang Fashion Show di Zebra Cross dan Pria Dandan ala Wanita
Pemkot Surabaya tegas melarang peragaan busana yang mengganggu ketertiban umum dan melanggar norma. Berikut alternatif sebagai lokasi fashion show
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tegas melarang peragaan busana yang mengganggu ketertiban umum dan melanggar norma.
Untuk mewadahi kreasi anak muda tersebut, Pemkot Surabaya telah menyiapkan berbagai ajang dan lokasi alternatif.
Hal ini disampaikan Pemkot Surabaya soal ajang yang mengadopsi "Citayam Fashion Week" yang pada Minggu (24/7/2022) lalu digelar di Jalan Tunjungan Surabaya, sempat menimbulkan kemacetan. Acara tersebut, akhirnya dibubarkan Satpol PP Surabaya.
Beredar kabar, Pemkot Surabaya lantas mengakomodasi gelaran fashion show di Jalan Tunjungan setiap Sabtu. Sehingga, disebutkan bahwa lalu lintas di Jalan Tunjungan akan ditutup setiap Sabtu.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, Muhammad Fikser menegaskan hal itu tidak benar.
"Sampai hari ini tak ada rencana penutupan jalan. Kami sudah koordinasi dengan Dinas Perhubungan, tidak ada rencana itu," kata Fikser di Surabaya, Kamis (28/7/2022).
Sebaliknya, Pemkot Surabaya tak pernah mengakomodasi peragaan busana di jalan raya, seperti halnya zebra cross hingga pelican crossing. Karena selain menimbulkan kemacetan, hal tersebut juga membahayakan bagi pelaku fashion show itu sendiri.
Oleh karenanya, Pemkot Surabaya memberikan sejumlah alternatif ruang yang bisa dimanfaatkan sebagai lokasi fashion show.
"Pemkot tidak melarang kegiatan kreatifitas anak muda. Tapi, pemkot akan memberikan ruang," ujar Fikser.
Ada berbagai lokasi yang bisa dimanfaatkan pegiat fashion untuk memamerkan busana mereka. Di antaranya, Balai Pemuda, lokasi hari bebas kendaraan atau Car Free Day (CFD), hingga pendestrian Jalan Tunjungan.
"Kawan-kawan bisa menggunakan pedestrian. Jadi, mereka bisa melakukan kreatifitas di sepanjang pedestrian yang tentu tidak mengganggu aktivitas jalan umum atau zebra cross," jelas Fikser.
Pedestrian di Jalan Tunjungan, selama ini memang dikonsep sebagai pertemuan kreativitas kesenian hingga ekonomi. Dikenal sebagai Tunjungan Romansa.
"Kan asik, ada (UMKM) yang jualan, ada yang fashion, ada yang menonton. Kemudian arus jalan berjalan, itu akan menarik. Dibanding di zebra cross, tat tot, tat, tot (bunyi pelican crossing), akhirnya macet," tutur Fikser.
Pun demikian di komplek Balai Pemuda, yang tak jauh lokasinya dari Jalan Tunjungan. Ada beberapa lokasi yang bisa digunakan di kawasan ini, seperti selasar Alun-alun.
Wali Kota Eri Cahyadi Copot Ketua RT/RW di Surabaya yang Lakukan Pungli ke Warga |
![]() |
---|
Inovasi Mahasiswa Unusa Untuk Bantu Masyarakat |
![]() |
---|
Saksi Polisi Sebut Stadion Kanjuruhan Tidak Ada Jalur Evakuasi |
![]() |
---|
Invasi Lapangan Jadi Salah Satu Pemicu Tragedi Kanjuruhan |
![]() |
---|
Komunitas Ini Indonesia! Tur Keliling Pulau Jawa, Bertemu Giring Ganesha Hingga Fourtwnty |
![]() |
---|