Berita Kesehatan
Simak Cara Terbaik Mengatasi Anak Sulit Makan dari Dokter Spesialis Saat Bincang Sehat
Banyak orang tua cemas saat mendapati anaknya sulit makan. Apakah anak yang sulit makan itu fenomena umum atau ada penyakit tertentu?
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Banyak orang tua cemas sampai gregetan (geram atau jengkel, red) saat mendapati anaknya sulit makan.
Apakah anak yang sulit makan itu fenomena umum atau mereka kekurangan nutrisi? Atau ada penyakit tertentu?
Dokter spesilias anak, dr Lianto Kurniawan Nyoto SpA menyampaikan hal tersebut dalam Bincang Sehat Siloam Hospitals Surabaya, bahwa kuantitas, kualitas, serta kemampuan setiap anak mengonsumsi makanan akan berbeda-beda. Tumbuh kembang anak juga tidak sama.
Bincang sehat yang digelar secara live di akun IG @siloamsurabaya itu, membahas khusus fenomena anak sulit makan.
Begitu anak sulit makan, observasi pertama kali yang dapat dilakukan adalah dengan mempelajari grafik berat badan dan tinggi badan anak. Anak kekurangan nutrisi atau tidak, cermati grafik berat badan dan tinggi badan anak.
"Kalau misalnya tidak sesuai grafik atau berat badannya tidak naik dengan semestinya, kita harus curiga. Ada something wrong dengan anak. Porsi makannya yang kurang atau karena ada penyakit tertentu jadi sehingga berat badannya tidak naik," kata dr Lianto, Jumat (22/7/2022).
Grafik tumbuh kembang anak dapat menjadi penilaian secara objektif untuk mengukur kondisi anak. Grafik ini bisa membantu mengatasi kekhawatiran kondisi kekurangan nutrisi pada anak.
Mengacu pada WHO, nutrisi yang cukup bagi anak dalam satu hari dapat dikategorikan dengan 3 kali asupan makanan besar. 1-2 kali makanan selingan, ditambah ASI atau susu tergantung usia anak.
Pemberian makan pada anak tentunya didasari pada jam pengosongan lambung normal. Akan lebih baik jika orang tua turut membuat jam makan untuk anak. Juga sesuaikan porsinya.
"Pada anak usia 6-9 bulan, cukup dengan 3 sendok makan atau setengah mangkuk ukuran 250 ml. Tentunya dimulai sedikit-sedikit dan pelan-pelan ditingkatkan sesuai kemampuan anak," jelas dr Lianto.
Porsinya akan terus meningkat sampai anak berusia 1 tahun (misalnya), tekstur makannya pun juga berbeda. Dalam satu piring makanan, setidaknya sudah meliputi asupan karbohidrat, protein hewani dan lemak.
Untuk sayur dan buah, cukup hanya diperkenalkan saja sebagai asupan yang nantinya akan dikonsumsi si anak pada usia di atas 2 tahun
Terkait "Golden Period" yang lebih dikenal dengan istilah '1000 hari kehidupan, masa ini dimulai pada saat usia kandungan, lahir hingga 2 tahun tumbuh kembang anak.
Beberapa penyebab anak sulit makan. Di antaranya, fobia terhadap makanan baru diketahuinya. Bisa juga karena sakit atau mengalami kondisi medis tertentu. Atau terdistraksi dengan gadget, TV dan mainan.
Berikut cara menangani anak sulit makan. Di antaranya memberikan makanan dengan menu tidak monoton dan sesuai porsi anak.
Menyajikan makanan dengan tampilan myang menarik. Tetapkan jadwal makan yang teratur, dengan durasi makan hanya 30 menit saja.
Memberikan variasi rasa dan jenis makanan mengandung karbohidrat, protein hewani, lemak). Berikan cemilan yang sehat. Dalam proses makan, jangan memaksa dan memarahi anak. Konsultasikan ke dokter anak untuk mendapatkan pantauan medis mengenai tumbuh kembang anak.
Cara Aman Mencuci Pakaian Pasien Covid-19 Supaya Tak Ikut Tertular, Tidak Bisa Sembarangan |
![]() |
---|
3 Ramuan Herbal Ampuh Turunkan Kolesterol yang Naik Saat Idul Adha 2021, Bahannya Mudah Didapat |
![]() |
---|
Manfaat Ubi Jalar Bagi Kesehatan: Meningkatkan Sistem Imun Tubuh hingga Melawan Sel Kanker |
![]() |
---|
Memanajemen Stres Melalui Yoga, Lakukan Gerakan Lembut untuk Menenangkan Pikiran |
![]() |
---|
Cara Menurunkan Kolesterol dengan Ramuan Kunyit dan Madu, Baik Juga untuk Pengidap Diabetes |
![]() |
---|