Polisi Tembak Polisi

5 Fakta Baru Kematian Brigadir J, Dari Luka Leher Dijerat, Kuku Dicabut, hingga Temuan CCTV

Semula CCTV di rumah Ferdy Sambo dikabarkan rusak saat kejadian. Namun polisi menemukan bukti CCTV, yang diduga kuat masih berfungsi

Editor: Suyanto
Kolase Surya.co.id
KASUS Brigadir J tewas di rumah Ferdy Sambo. Kepolisian berjanjin rekaman CCTV. 

SURYA.co.id I - Satu persatu fakta baru ditemukan di balik kematain Brigadir J alias Brigadir Yosua Hutabarat di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Temuan terbaru adalah CCTV. Semula kamera pengintai di rumah Ferdy Sambo dikabarkan rusak saat kejadian. Namun polisi menemukan bukti CCTV, yang diduga kuat masih berfungsi dan merekam kejadian.

Polisi berjanji rekaman videonyaakan diungkap ke publik setelah pemeriksaan isi rekaman rampung diproses.

Berikut fakta-fakta baru kematian Brigadir J

1. Ada indikasi kuku korban dicabut paksa sebelum meninggal

Kamarudin Simanjuntak kuasa hukum keluarga Brigadir J menyebutkan, ada banyak luka pada jasad korban, yang mengindikasikan bukan luka tembak.
Di antaranya kuku jari korban lepas.

Dugaan Kamaruddin, lepasnya kuku jari tangan Brigadir J akibat dicabut paksa saat masih hidup.
"Kita perkirakan dia masih hidup waktu dicabut jadi ada penyiksaan," ujar Kamaruddin saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/7/2022).

Mellaui kuasa hukum, Kamaruddin Simanjuntak, keluarga Brigadir J berniat minta perlindungan kepada TNI AD, TNI AU dan TNI AL untuk mengungkap misteri tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo. Kini, Irjen Ferdy Sambo dan istrinya minta perlindungan ke LPSK.
KIRI: Kuasa hukum  keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, KANAN :  Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.  (Kolase Tribunnews.com/Kompas.com)

2. Jari patah
Jari tangan korban ada yang patag. Kamaruddin juga heran dengan jari Brigadir J yang patah. Berdasarkan temuan-temuan kejanggalan ini, Kamaruddin semakin yakin kematian Brigadir J bukan dikarenakan baku tembak dengan Bharada E.

3. Ada bekas jeratan di leher

"Di leher ada bekas jeratan semacam tali, itu diduga dari belakang. Kemudian ada sayatan di hidung, ada sayatan sampai dijahit, di bawah mata ada beberapa sayatan, kemudian di bahu ada perusakan," tuturnya.

4. Pelaku lebih dari satu orang?

Kamaruddin menekankan tidak mungkin pelaku pembunuhan Brigadir J hanya satu orang. "Oleh karena itu saya sangat yakin betul bahwa ini adalah ulah psikopat, atau penyiksaan. Oleh karena itu kita menolak cara-cara seperti ini di negara Pancasila," imbuh Kamaruddin.

Menurut Kamaruddin, keluarga saat ini makin meyakini bahwa pembunuhan terhadap Brigadir J sudah terencana karena adanya bekas luka yang janggal.

Bekas luka berupa lilitan di leher Brigadir J, misalnya, yang membuat pihak keluarga semakin curiga. Sebelumnya, lewat sebuah foto jenazah Brigadir J, Kamaruddin memperlihatkan ada luka diduga bekas jeratan.

"Kami semakin mendapatkan bukti-bukti lain bahwa ternyata almarhum Brigadir Yosua ini sebelum ditembak kami mendapatkan lagi ada luka semacam lilitan di leher artinya ada dugaan bahwa almarhum Brigadir Yoshua ini dijerat dari belakang," katanya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved