Berita Surabaya
Dindik Jatim Tekankan 'Profil Pelajar Pancasila' Sebagai Materi Utama MPLS Kurikulum Merdeka Belajar
Profil Pelajar Pancasila menjadi materi utama dalam Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS)
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
Berita Surabaya
SURYA.co.id | SURABAYA - Profil Pelajar Pancasila menjadi materi utama dalam Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) yang mulai dilaksanakan Senin (18/7/2022).
Hal ini sesuai dalam petunjuk teknis (juknis) Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim dan kurikulum Merdeka Belajar yang menekankan pada pengembangan potensi karakter siswa.
Seperti di SMAN 16 Surabaya yang menekankan pada implementasi kurikulum merdeka (IKM) dalam MPLS tahun ini.
Waka Kesiswaan SMAN 16 Surabaya, Tri Mintaju, mengatakan di tahun-tahun sebelumnya siswa mengikuti tes peminatan pada kelas 10, tahun ini peminatan akan dilakukan sejak kelas 11.
Hal ini karena peserta didik baru akan diberikan materi profil pelajar pancasila yang meliputi 6 dimensi. Yakni Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, Mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
"Mapel kelas 10 mereka nanti kurang lebih sama dengan sewaktu SMP, mapel global. Karena tidak ada peminatan atau penjurusan. Sehingga kami nanti akan kenalkan mapel-mapelnya seperti IPA ada sub fisika, biologi, kimia, dan IPS ada sub geografi, ekonomi dan sosiologi," terang perempuan yang akrab disapa Mintaju ini.
Tak jauh berbeda MPLS di SMKN 6 Surabaya yang menekankan profil Pelajar Pancasila dalam materi jurusan.
Waka Kesiswaan SMKN 6 Surabaya, Istiowati, menuturkan dalam tiga hari MPLS, siswa akan diberi materi wawasan Wiyata Mandala, Tata Tertib, Kedisiplinan dan Jurusan.
"Misalkan dari SMP kadang tidak tahu jurusan kecantikan yang dipilih. Makanya nanti kepala jurusan akan menjelaskan materi apa saja yang akan ditempuh, belajar sampai jam berapa dan prakteknya apa aja," urainya.
Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar tak hanya diimplementasikan dalam MPLS.
Para siswa baru juga akan mendapat jadwal magang yang berbeda dengan kurikulum K13, yakni magang dilakukan di kelas XII semester genap.
Dengan demikian, saat dibutuhkan Industri siswa bisa langsung masuk industri tidak perlu kembali ke sekolah.
"Karena kami SMK Pusat Keunggulan, jadi semua jurusan sudah menerapkan Merdeka Belajar untuk menyiapkan siswa siap bekerja, wirausaha atau melanjutkan ke pendidikan tinggi,"lanjutnya.
Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar tak hanya diterapkan pada siswa baru, melainkan juga pada siswa yang tahun ini naik di kelas 11 dan 12.
"Yang kelas 12 ini nanti tinggal praktek saja dan sudah siap diambil Industri. Kalau yang pemetaannya melanjutkan akan diarahkan ke SBMPTN. Sementara kelas 10 dan 11 akan fokus menumbuhkan passion dulu,"ungkapnya.