KKB Papua

SITUASI TERKINI Nduga Setelah KKB Papua Membabibuta, 9 Warga Sipil Tewas Diberondong dan Dibacok

Beginilah situasi terkini Kabupaten Nduga setelah KKB Papua menyerang secara membabibuta. 9 Warga Sipil Tewas Diberondong dan Dibacok.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Antara Foto/Iwan Adisaputra
ilustrasi evakuasi korban KKB Papua. Simak situasi terkini Kabupaten Nduga setelah KKB Papua menyerang secara membabibuta. 

Menurutnya, Polres Puncak masih melakukan penyelidikan terkait pelaku yang melakukan penganiayaan.

 “Pelakunya masih didalami dan perlu dikumpulkan keterangan untuk mengetahui dari kelompok mana yang melakukan penganiayaan,” ungkapnya.

Sebelumnya, tukang ojek bernama Samsul Satto ditembak saat sedang minum kopi di depan rumah, Kampung Kibologome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak pada Senin (25/4/2022) siang.

Saat Samsul Sattu dan empat rekannya tengah duduk-duduk di depan rumah, tiba-tiba dua orang tak dikenal lewat di depan rumah langsung melepas tembakan ke arah dada korban. 

"Korban tersungkur dan meninggal dunia di depan rumah sebelum dilarikan ke Puskesmas Ilaga," ujar Ketua Ikatan Keluarga Toraja Kabupaten Puncak, Mulyanto  kepada Tribun-Papua.com, Selasa (26/4/2022) di rumah duka.

KKB Papua juga menembak dua tukang ojek di Distrik Tingginambu, Selasa (12/4/2022) pagi.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menyebut, penembakan terjadi di Kampung Lumbuk, pukul 10.00 WIT.

Akibatnya, tukang ojek bernama Soleno Lolo asal Toraja, meninggal dunia setelah mengalami luka tembak di bagian rusuk kanan.

Sementara rekannya, Sauku DG Paewa asal Makassar mengalami luka tembak dibagian kepala.

Kondisinya kritis dan tengah mendapatkan perawatan medis di RSUD Mulia.

"Korban meninggal dunia masih menunggu pihak keluarga apakah diterbangkan kekampung halaman atau dimakamkan di Puncak Jaya," ujar Kamal dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa siang.

Kamal mengatakan, KKB menembak kedua korban saat berkendara.

Usai mengantarkan penumpang, keduanya diadang di tengah jalan.

Sebelumnya, ada lima jenis pekerjaan yang dicurigai KKB Papua sebagai intel TNI/Polri di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.

KKB Papua mengingatkan, pekerja di lima jenis pekerjaan itu dilarang beraktivitas di wilayah kekuasaannya.

Jika tetap ada yang nekat, maka mereka mengancam akan melukai hingga membunuhnya.

Juru Bicara OPM, Sebby Sambom kepada Tribun-Papua.com, Jumat (10/6/2022) menyebutkan, tukang bangunan, tukang ojek, guru, mantri dan juga pekerja kemanusiaan non-Papua.

Sebby mengatakan, wilayah pegunungan yang dikuasai KKB Papua merupakan medan perang bagi pekerja di lima jenis pekerjaan tersebut.

Karena itu, ia mengingatkan warga yang bergelut di lima pekerjaan itu supaya tidak bekerja di wilayah pegunungan Papua.

"Kami sudah sampaikan bahwa orang imigran segera tinggalkan wilayah Perang di Papua," ujar Sebby.

"Tetapi kenapa mereka masih saja datang ke wilayah Perang untuk lakukan pekerjaan yang sudah dilarang oleh Pimpinan TPNPB?," sambungnya.

"TPNPB di bawah pimpinan Peni Murib dan Komandan Operasi Numbuk Telenggen bertanggung jawab atas pembunuhan tukang ojek di Ilaga," ujar Sebby secara tertulis.

Tudingan spionase aparat gabungan TNI-Polri, alasan OPM membacok korban.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved