KKB Papua

SIAP PERANG BANTU KKB PAPUA, Pernyataan Segerombolan Pria Berbaju Loreng Ngaku dari Papua Nugini

Berikut pernyataan segerombolan pria berbaju loreng yang viral di media sosial. Ngaku dari Papua Nugini dan siap perang bantu KKB Papua.

Tribunnews.com
Ilustrasi KKB Papua. Siap perang bantu KKB Papua, itulah pernyataan segerombolan pria berbaju loreng yang viral di media sosial. 

SURYA.co.id - Siap perang bantu KKB Papua, itulah pernyataan segerombolan pria berbaju loreng yang viral di media sosial.

Mereka mengaku sebagai pasukan dari negara tetangga, Papua Nugini.

Video yang merekam pernyataan mereka diunggah akun Instagram @freewestpapua dan viral.

"PAPUA BERSATU! Papua Nugini siap membantu Papua Barat!" tulis @freewestpapua menyertai video tersebut.

"Tuhan memberkati saudara dan saudari kita dari belahan timur dari pulau besar kita. Satu bangsa, dua bendera, satu cinta!! " tambah@freewestpapua.

Seperti dilansir dari Pos Kupang dalam artikel 'KKB Papua Dapat Bantuan Lawan Indonesia, Relawan dari Negara Tetangga Siap Perang: Kami akan Pergi!'.

Relawan Papua Nugini ini tampak seperti tentara. Mereka memakai celana dan baju loreng.

Tidak disebutkan lokasi tempat mereka berada. Namun di belakang barisan relawan itu, tampak pohon-pohon menjulang tinggi.

Pimpinan mereka menyatakan siap berperang melawan tentara Indonesia untuk memerdekakan Papua Barat.

“Atas nama warga Papua Nugini, kami sekarang berdiri di sini untuk menyatakan diri bahwa kami siap untuk pergi dan berperang melawan tentara Indonesia karena membantu rakyat kami di Papua Barat,” kata juru bicara relawan Papua Nugini.

Keputusan untuk mendukung KKB Papua karena pemerintah mereka tidak mendukung rakyat Papua Barat.

“Pemerintah kami [di Port Moresby] tidak memiliki inisiatif untuk mendukung rakyat kami di Papua Barat, oleh karena itu kami masyarakat Sepik, siap untuk pergi dan mendukung,” katanya.

Mereka menolak KKB Papua disebut sebagai teroris.

“Pemerintah Indonesia menyebut mereka [OPM/KKB] teroris, tapi mereka bukan teroris—mereka berjuang untuk tanah mereka," tandas dia.

Baca juga: KKB PAPUA VIRAL Pamer Kekuatan 6 Batalyon Pasukan, Panglimanya Tolak Otsus dan Minta 1 Hal Ini

Pamer Kekuatan 6 Batalyon Pasukan

Sebelumnya, KKB Papua kembali viral karena memamerkan kekuatannya sebanyak enam batalyon pasukan.

Pasukan KKB Papua yang tergabung dalam TPNPB-OPM Kodap XI Odiyai Dogiyai dan Kodap XXXI Noukai Deiyai itu kompak menyampaikan penolakannya terkait Otsus dan DOP.

Video yang merekam pernyataan mereka salah satunya diunggah akun Twiter @GooKoteka pada 7 Juli 2022.

Seperti dilansir dari Pos-Kupang.com dalam artikel 'Punya 6 Batalyon, KKB Papua Kodap Odiyai Dogiyai Tantang Perang TNI Polri'.

"Kami dengan tegas menyatakan menolak segala bentuk tawaran Jakarta untuk Papua," kata Panglima Kodap XI Odiyai Dogiyai Yonatan Pigai.

"Kami bangsa Papua tidak minta Otsus dan DOB. Tapi kami minta hanya satu, yaitu Papua merdeka," tegasnya.

Pada akhir pernyataan sikap, mereka meneriakan yel-yel, dipandu Yonatan Pigai.

Saat menyampaikan pernyataan sikap, Yonatan Pigai bersama prajuritnya berdiri membentuk formasi garis lurus.

Mereka mengenaikan celana dan baju loreng, mirip tentara. Beberapa orang prajurit mengibarkan bendera Bintang Kejora.

Penyampaikan pernyataan sikap seusai upaya peringatan HUT ke-51 Proklamasi di Markas Kodap XI Odiyai Dogiyai, Jumat 1 Juli 2022.

"Sikap saya sebagai panglima tertinggi di Kodap XI Odiyai Dogiyai dengan tegas menolak segala bentuk tawaran dari Jakarta untuk Papua seperti Otonomi khusus dan pemekaran Daerah Otonom Baru," tandasnya.

Yonatan Pigai mengancam Jakarta dan pejabat pemerintah di Papua yang mendukung Otonomi khusus dan Daerah Otonomi Baru.

"Apabila kehendak Jakarta terus memaksa orang Papua ikuti kemauan Jakarta, maka kami akan melakukan perlawanan terhadap TNI Polri," ancam Yonatan Pigai.

"Kalau hal itu terjadi maka kita akan perang di waktu tertentu. Saya punya kekuatan juga sudah cukup banyak, ada 6 batalyon di Kodap XI Odiyai Dogiyai," sebutnya.

Enam batalyon Kodap XI Odiyai Dogiyai, yaitu :

- Batalion I Maakewapa

- Batalion II Bintang Fajar Timur

- Batalion III Degeianouda

- Batalion IV Rimba Ribut Egaidimi

- Batalion V Maagotadi

- Batalion VI Muara Edege.

Vanuatu Dukung Penuh KKB Papua

Sementara itu, Sejumlah pejabat Vanuatu memperlihatkan dukungannya kepada KKB Papua, gelar pertemuan dengan bos OPM Benny Wenda.

Pertemuannya pun tergolong rahasia. Tapi diprediksi membicarakan tentang dukungan untuk gerakan OPM di Papua.

Benny Wenda tiba di Vanuatu pada Senin (4/7/2022) siang.

Seperti dilansir dari TribunPalu.com dalam artikel 'Ada Pertemuan Rahasia Bos KKB Papua dengan Pejabat Vanuatu, Benny Wenda Serahkan Benda Ini'.

Sebelum mendarat di Bandara Internasional Port Vila Vanuatu, Benny Wenda melakukan perjalanan panjang dari London, Dubai dan Sydney.

Benny Wenda disambut Chairman of Vanuatu West Papua Independence Struggle Association ( VWPISA ) Committee atau Ketua Komite Asosiasi Perjuangan Kemerdekaan Papua Barat Vanuatu, Elder Job Dalesa, pelopor Perjuangan Papua Barat dan mantan Sekretaris Jenderal Provinsi SHEFA Morris Kaloran dan penjaga Kantor Papua Barat Freddy Warome.

Benny Wenda diterima dengan tarian adat warga kampung dari Tongoa dengan tabuhan tifa. Selanjutnya, Benny Wenda bertemu dengan Komite Eksekutif VWPISA.

Belum diketahui pembicaraan Benny Wenda dengan Komite Eksekutif VWPISA.

Benny Wenda juga melakukan pertemuan dengan Dewan Pemerintah Provinsi (SPGC) SHEFA, Presiden Dewan Kepala Malvatumauri, Willie Plasua, Presiden Dewan Kepala Vaturisu Simeon Poilapa.

Benny Wenda diterima SPGC sebagai tamu penting karena Provinsi SHEFA telah mengadopsi ULMWP dengan cara Melanesia untuk menjadi saudara dan saudari Melanesia, yang menjelaskan mengapa bendera Papua Barat dikibarkan bersanding dengan bendera Provinsi SHEFA.

Upacara tersebut juga disaksikan warga Papua Barat Warome. Pada kesempatan itu, Benny Wenda menyerahkan bendera Papua Barat kepada Presiden Malvatumauri Willie Plasua.

Penyerahan bendera Papua Barat ini dilakukan pula dengan acara adat setempat, termasuk upacara kava atau minum kava sebagai tanda persaudaraan.

Belum ada informasi resmi kapan Benny Wenda bertemu dengan para pemimpin Pemerintah Vanuatu.

Benny Wenda akan berada di Vanuatu selama dua minggu. Kunjungan Benny Wenda di Vanuatu dalam pengawalan ketat.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved