ALASAN Polisi Ganti Decoder CCTV di Komplek Rumah Kadiv Propam Seusai Brigadir J Tewas, Tak Izin RT
Polisi akhirnya bersuara setelah ramai dikabarkan mengganti decoder CCTV di kompleks rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
"Saya tanya sama Satpam, ya dia aja enggak tahu diganti yang baru alatnya ininya itu, ya mungkin karena semua CCTV sini kan pusatnya di pos keamanan," terangnya.
Mayjen Seno Sukarto Ungkap Kejanggalan Lain

Seno Sukarto mengaku marah dan geram karena merasa tak dianggap oleh aparat kepolisian yang mendatangi rumah dinas Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Mampang, Jakarta Selatan.
Sebab, aparat kepolisian tidak memberi tahu terjadinya peristiwa penembakan Brigadir J atau Brigadir Yosua di dalam rumah Irjen Ferdy Sambo.
Selain itu, Seno mengaku kesal dengan aparat kepolisian karena tak meminta izin atau tak memberi tahu saat penyidik melakukan olah TKP.
Kata Seno, sebagai Ketua RT, dirinya adalah penanggung jawab lingkungan dan keamanan di Komplek Polri Duren Tiga.
Sehingga segala permasalahan yang terjadi di tempat tinggalnya, kata Seno, dirinya harus mengetahuinya termasuk ketika polisi mengganti CCTV kompleks.
"Jadi saya memang tersinggung juga dalam hal ini. Sama sekali enggak ada laporan, nggak ada ini, merintahkan satpam seenaknya saja. Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT," tegasnya.
Lelaki 84 tahun itu mengaku sempat marah besar ketika mengetahui aparat kepolisian menyuruh satpam kompleknya untuk berjaga di gerbang depan.
Hal itu terjadi saat polisi datang untuk melakukan olah TKP dan banyak anggota yang datang ke lokasi kejadian.
Sebab dengan jumlah personel yang banyak diterjunkan ke lokasi, kata Seno, seharusnya polisi bisa melakukan penjagaan secara mandiri tanpa perlu bantuan satpam.
Akhirnya ia meminta seluruh satpam untuk kembali berjaga di pos, karena bukan tugasnya berjaga di pintu gerbang masuk.
"Iya, malahan anggota saya disuruh jaga di sana di pintu itu. Saya marah-marah, bilangin sama yang perintah, sekarang kamu kembali ke pos," tegasnya.
Oleh karena itu, Seno mengaku ada rasa ketidaksukaan kepada penyidik yang menangani perkara tersebut.
Sejak awal, kata Seno, kasus itu terkesan ingim disembunyikan oleh polisi.