SOSOK Irjen Rachmad Wibowo yang Pimpin Doa di Makam Brigpol Josua Ajudan Kadiv Propam yang Ditembak
Irjen Rachmad Wibowo memimpin doa di makam Brigpol Josua yang tewas ditembak Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
SURYA.CO.ID - Inilah sosok Irjen Rachmad Wibowo, Kapolda Jambi yang memimpin doa di makam Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigpol Josua yang tewas ditembak Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Irjen Rachmad Wibowo memimpin doa di makam Brigpol Josua setelah berkunjung ke rumah duka.
Irjen Rachmad Wibowo tiba di rumah duka di SD 74 Desa Suka Makmur, Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, pada Rabu (13/7/2022) pukul 09.00 WIB.
"Beliau memimpin doa, juga menyampaikan duka cita," kata Samuel Hutabarat, Ayah Brigpol Josua.
Setibanya di rumah duka menurut Samuel, kapolda lalu menuju makam Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua.
Baca juga: 5 ALASAN Kompolnas Tepis Kejanggalan Tewasnya Brigadir J Ajudan Ferdy Sambo, Pengamat Justru Curiga
Dari makam kapolda lalu menuju Jambi.
Siapa sebenarnya Irjen Rachmad Wibowo?
Irjen Rachmad Wibowo menjabat sebagai Kapolda Jambi sejak November 2020.
Sebelumnya dia menjabat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama TK Sespim lemdiklat Polri.
Penugasan itu berdasarkan Surat Telegram, ST/3222/XI/KEP./2020, tanggal 16 November 2020.
Dikutip dari Wikipedia, pemilik nama lengkap Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, SIK ini lahir pada April 1969.
Rachmad, lulusan Akpol 1993 ini berpengalaman dalam bidang reserse.
Dia pernah menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri.
Berikut pula jejak karirnya selama di Institusi Polri.
Riwayat Jabatan:
- Kanit Analis Subden Intel Densus 88/Antiteror Bareskrim Polri
- Kapolres KP3 Tanjungpriok (2009)
- Wakapolres Metro Tangerang (2011)
- Kasubdit V Ditipideksus Bareskrim Polri (2013)
- Koorspripim Polri
- Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2018)
- Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri (2020)
Janji Terakhir Brigpol Josua

Seperti diketahui, Brigpol Josua atau Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan rekannya sesama polisi, Bharada E.
Baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam diduga dipicu pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo.
Pihak keluarga menyebut, komunikasi terakhir dengan Brigadir J yang memiliki nama lengkap Nofriansyah Yosua Hutabarat, terjadi satu jam sebelum baku tembak di rumah Dinas Kadiv Propam, Irjen Pol Ferdy Sambo.
"Komunikasi terakhirnya dengan keluarga ya itu. Dia (Brigadir J) mau nyusul kami, untuk ziarah ke makam," kata Samuel Hutabarat di rumah duka, Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Selasa (12/7/2022).
Brigadir J berjanji setelah bertugas mangawal istri Kadiv Propam ke Magelang, dia akan menyusul keluarga yang sedang liburan dan ingin ziarah di kampung halaman.
Komunikasi terakhir keluarga dengan Brigadir J pada Jumat (8/7/2022) sore pukul 16.00 WIB.
"Setelah sore itu, nomornya tidak ada yang bisa dihubungi," sambung Bibi Brigadir J yang bernama Rohani Simanjuntak.
Di mata Rohani, Brigadir J adalah anak paling baik di keluarganya.
Almarhum memiliki sifat lembut, jujur, dan penurut.
Bersumber dari keterangan pihak keluarga, Brigadir J dibesarkan di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.
Ia menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 74 Muaro Jambi, SMP Negeri 12 Muaro Jambi, dan SMA Negeri 4 Muaro Jambi.
Setelah lulus sekolah, Brigadir J langsung mengikuti tes polisi di SPN Polda Jambi tahun 2012, hingga menjadi anggota Brimob.
Selanjutnya, Brigadir J bertugas di Sarolangun, Jambi, kemudian ditugaskan di Papua selama beberapa tahun.
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat mengatakan, anaknya merupakan seorang sniper dan biasa ditugaskan di daerah-daerah rawan.
"Kalau ada Lebaran, dia ditempatkan di titik-titik rawan untuk sniper," ujar Samuel di kediamannya di Muaro Jambi, Selasa (12/7/2022).
Barulah pada tahun 2019, Brigadir J bertugas di Mabes Polri sebagai ajudan Kadiv Propam Polri dan istrinya.
Menurut Rohani Simanjuntak, bibi Brigadir J, anggota polisi berusia 27 tahun itu bekerja dengan baik sehingga dapat diberikan kepercayaan menjadi ajudan Kadiv Propam Polri.
"Dilihat Yosua bagus sehingga Pak Ferdy Sambo, Kadiv Propam, menarik Yosua jadi ajudan," tuturnya.
Yosua adalah anak kedua dari seorang ibu yang berprofesi sebagai guru dan ayah yang bekerja sebagai petani.
Sebelumnya diberitakan, Mabes Polri menyebut, baku tembak bermula dari teriakan istri Ferdy Sambo dari dalam kamar.
Brigadir J diduga melakukan pelecehan dan juga mendongkan senjata ke istri Ferdy.
Teriakan istri Ferdy membuat Brigadir J panik dan bergegas keluar kamar. Bharada E yang berada di lantai dua rumah dan melihat Brigadir J langsung menegur J.
Namun, Brigadir J tiba-tiba melepaskan sejumlah tembakan.
Hal serupa juga dilakukan Bharada E. Dalam kejadian itu, Brigadir J tewas, sementara Bharada E tak mengalami luka.
Keluarga Brigadir J merasa ada kejanggalan.
Bagaimana bisa Brigadir J yang merupakan seorang ahli menembak tak mampu mengenai Bharada E dari tujuh tembakan yang dilepaskan. (kompas.com/tribun jambi/tribunnews)