Berita Tulungagung

Peternak di Penjor Tulungagung Menangis, Banyak Sapi Perah Mati Terserang PMK

Banyak sapi perah di wilayah Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, mati karena serangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
Istimewa
Seekor sapi perah milik warga Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, mati karena serangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Para peternak juga sulit mengakses pengobatan gratis. Semua dilakukan lewat jasa mantri hewan dan berbayar.

Apalagi ada kenaikan harga obat-obatan di saat serangan PMK semakin meluas seperti saat ini.

"Misalnya obat penurun panas biasanya hanya Rp 750.000 per botol. Sekarang tembus Rp 2.000.000 per botol," ungkap Oni.

Ada sejumlah sapi yang bisa disembuhkan, namun produksi susu tidak bisa pulih seperti semula.

Sapi yang sembuh hanya bisa mencapai 50 persen dari produksi susu sebelum kena PMK.

Produksi susu bisa pulih jika induk sapi kembali bunting dan melahirkan.

Masalah timbul, karena sapi yang baru sembuh kondisinya kurus. Perlu pemulihan fisik lebih dulu sebelum indukan sapi siap dikawinkan.

Oni memperkirakan, butuh satu tahun hingga sapi berproduksi secara normal kembali.

"Proses untuk pulih itu lama, bisa satu tahun lebih. Karena itu kami butuh perhatian dari pemerintah," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved