Berita Pamekasan
Kisah Mahasiswa Asal Pamekasan, dapat Beasiswa S2 di Amerika Serikat Setelah 7 Kali Mencoba
Pria yang akrab disapa Ucok itu merupakan satu-satunya putra daerah asal Pulau Madura yang mendapatkan beasiswa tersebut.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Titis Jati Permata
Bila dirupiahkan, per bulan Ucok mendapatkan uang saku sebesar Rp 25 juta dari Pemerintah Amerika Serikat.
Uang sebanyak itu diperuntukkan biaya hidup, biaya makan, uang kuliah, uang buku, tranportasi dan kebutuhan kuota internet.
"Saya tinggal di apartemen khusus yang disediakan pihak kampus," kata Ucok, Senin (4/7/2022).
Pria berusia 25 tahun ini juga menceritakan, saat hendak berangkat ke Amerika Serikat, ia rela meninggalkan istrinya yang baru hamil empat bulan untuk sementara waktu menempuh pendidikan S2 di Georgia State University.
Saat itu, usia pernikahan Ucok dengan istrinya baru seumur jagung, yaitu baru 5 bulan menikah.
Sebelum menikah, Ucok dan istrinya telah bersepakat menyampaikan rencana dan tujuan hidup masing-masing, termasuk melanjutkan pendidikan keluar negeri.
Bahkan pengakuan Ucok, keluarga besarnya sangat mendukung dirinya untuk melanjutkan pendidikan S2 di luar negeri.
"Alhamdulillah lancar tidak terlalu banyak penolakan saat hendak berangkat ke Amerika Serikat. Semua keluarga besar mendukung satu sama lain," syukurnya.
Menurut Ucok, konsekuensi hubungan jarak jauh yang ia jalani bersama istrinya yang sedang hamil ini merupakan bagian dari pengorbanan demi menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Bagi dia, pendidikan sangat penting dan wajib ditempuh anak muda.
"Niat yang harus tertanam dalam diri kita, menempuh pendidikan tinggi itu bukan ingin sekadar mendapatkan pekerjaan mapan, tapi bagaimana caranya bisa merubah nasib diri sendiri, lingkungan sekitar dan berkontribusi untuk kemajuan negeri," pesannya.
Pendapat Ucok, di Era Revolusi Industri seperti sekarang ini, mengakses pendidikan dan mendapatkan beasiswa luar negeri jauh lebih mudah.
Penilaian dia, kualitas pendidikan dari sisi aksesibilitas kini lebih baik dari era sebelumnya.
Kini, banyak beasiswa dan bantuan dari pemerintah maupun yayasan untuk mendukung finansial pelajar, siswa hingga mahasiswa yang kurang mampu agar bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi.
Ucok mencotohkan, misalnya program Beasiswa Kedokteran di Unair Surabaya yang dicetuskan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam merupakan bagian dari upaya Pemkab Pamekasan untuk membangkitkan semangat anak muda Pamekasan supaya bisa belajar di kampus favorit dengan kualitas pendidikan yang bagus.