KKB Papua

KEHEBATAN Helikopter Caracal TNI AU yang Tembus Belantara untuk Jemput Prada Beryl Korban KKB Papua

Berikut kehebatan helikopter caracal milik TNI AU yang menembus belantara Papua untuk mengevakuasi jenazah Prada Beryl korban KKB Papua.

Puspen TNI
Ilustrasi Helikopter Caracal TNI AU yang Dipakai untuk Mengevakuasi Jenazah Prada Beryl Korban KKB Papua. 

SURYA.co.id - Sebuah helikopter caracal milik TNI AU telah berhasil menembus belantara hutan Papua untuk mengevakuasi jenazah Prada Beryl Kholif Al Rahman.

Prada Beryl gugur karena baku tembak dengan KKB Papua.

Proses evakuasi jenazah Prada Beryl Kholif Al Rohman yang gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, berhasil dilakukan pada Kamis (30/6/2022) siang.

Sebelumnya proses evakuasi belum dapat dilakukan karena kondisi cuaca.

"Proses evakuasi Alm Prada Beryl Kholif Al Rahman personel Satgas 431/SSP/3/Kostrad pada pukul 14.27 Wit telah selesai dilaksanakan menggunakan heli Caracal TNI AU dari Kiwirok ke Base Ops Lanud Silas Papare, Kabupaten Jayapura, dalam keadaan lancar dan aman," ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryaman melalui pesan singkat, Kamis.

Setelah dievakuasi, jenazah kini sudah berada di RS Marthen Indey, Kota Jayapura.

Lantas, seperti apa kehebatan helikopter yang mengevakuasi jenazah Prada Beryl tersebut?

Melansir dari Wikipedia, Helikopter C-725 Caracal adalah helikopter transportasi taktis jarak jauh dikembangkan dari keluarga Super Puma / Cougar untuk penggunaan militer.

Ini adalah pesawat bermesin ganda dan dapat membawa sampai 29 tentara duduk bersama dengan dua awak, tergantung pada konfigurasi pelanggan.

Helikopter dipasarkan untuk transportasi pasukan, evakuasi korban, dan pencarian tempur dan tugas penyelamatan, dan mirip dengan sipil EC 225.

Karakteristik umum:

  • Kru: 1 atau 2 (pilot + co-pilot)
  • Kapasitas: 1 kepala tongkat + 28 tentara atau 5.670 kilogram (£ 12.500) payload
  • Panjang: 19,5 m (64 ft 0 in)
  • Tinggi: 4,6 m (15 ft 1 in)
  • Berat kosong: 5.330 kg (£ 11.751)
  • Berat kotor: 11.000 kg (£ 24.251)
  • Max berat lepas landas: 11.200 kg (£ 24.692)
  • Powerplant: 2 × Turbomeca Makila 2A1 mesin turboshaft, 1.776 kW (2.382 hp) masing-masing
  • Main rotor diameter: 16.20 m (53 ft 2 in)
  • Main rotor daerah: 206,1 m 2 (2.218 sq ft).

Fakta-fakta Prada Beryl Prajurit Kediri yang Gugur Ditembak KKB Papua

Prada Beryl Kholif Al Rohman (24) merupakan prajurit TNI asal Kediri, Jawa Timur yang gugur ditembak KKB Papua di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Rabu (29/6/2022). 

Prada Beryl gugur saat KKB Papua yang dipimpin Lamek Taplo menyerang  Pos Ramil Kiwirok Satgas Kodim Yonif PR 431/SSP. 

Prada Beryl gugur akibat kehabisan darah lantaran mengalami luka tembak di bagian paha.

Rencananya, jenazah anggota Peleton III Kipan A Yonif PR 431/SSP ini akan dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Sukoharjo, Desa Sukoharjo, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

Kabar gugurnya Prada Beryl membuat keluarga dan warga Dusun Sukoharjo berduka.

Hal ini tidak terlepas dari kebaikan yang disebar almarhum selama hidupnya. 

Berikut fakta-fakta Prada Beryl dikutip dari banyak sumber: 

1. Santuni anak yatim 

Prada Beryl merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan almarhum Sucipto dan Yulianah (50). 

Sang kakak, Nofia Reni Yusnita (30) adiknya yang masih bujang itu memang mempunyai karakter yang baik dan suka menolong. 

"Anaknya itu baik banget," ujar Reni dalam sambungan telepon, Kamis (30/6/2022).

Dalam penugasan yang jauh di Papua, kata Reni, Beryl tak lupa selalu membantu keuangan keluarga tiap bulan.

Bahkan ada juga jatah khusus untuk keponakannya dan anak-anak tetangganya.

"Anak saya sebulannya dikasih Rp 1 juta. Dia juga sering ngasih anak yatim di desa," ungkap Reni. 

2. 4 Kali Gagal Jadi Tentara

Beryl mulai menjadi tentara pada 2018. Reni menuturkan, sejak saat itu, adiknya jarang pulang karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk bertugas. 

Namun komunikasi masih terus terjalin melalui telepon atau pun pesan instan untuk sekadar berkabar dengan keluarga di desa.

"Rencananya Agustus nanti pulang," lanjut Reni.

Pencapaian Beryl untuk masuk tentara itu pun harus melalui perjalanan panjang dan cukup terjal. 

Reni menceritakan, sejak dulu adiknya tersebut sangat berkeinginan menjadi seorang prajurit tentara.

Saat ada pembukaan pendaftaran, Beryl langsung mendaftar. Namun jalannya tidak mulus karena sempat gagal hingga empat kali.

Kendati demikian, hal itu tidak membuatnya patah arang demi menggapai cita-cita.

"Daftar TNI AL pernah, tapi gugur. Akhirnya keterima di TNI AD," ungkap Reni.

3. Ingin Berangkatkan Orangtua Haji

Selain dikenal sebagai sosok yang baik dan gemar berbagi, Beryl juga dikenal taat kepada orangtua. 

Ayahnya yang seorang pegawai pasar di lingkup Pemerintah Kabupaten Kediri sudah meninggal dunia dan kini hanya ibunya yang masih hidup. 

Reni menuturkan, Beryl punya keinginan yang mulia yakni memberangkatkan ibunya berhaji ke Tanah Suci. 

"Anaknya itu pengen memberangkatkan ibu naik haji. Tapi sekarang dia sudah tidak ada," katanya.

4. Aktif di Masyarakat

Kepala Desa Sukoharjo Ahmadi menyebut Beryl sebagai sosok pahlawan desa.

Sebab, keberadaan Beryl mampu mengangkat nama baik desa dan digadang-gadang sebagai tokoh penerus kemajuan desa ke depannya.

"Karena Mas Beryl ini merupakan satu-satunya penerus, jagoan kita di desa. Tetapi gugur dalam menjalankan tugas di Papua," ujar Ahmadi dalam sambungan telepon.

Sebelum jadi prajurit TNI, kata dia, Beryl merupakan pemuda yang terhimpun dalam Karang Taruna sehingga aktif di setiap kegiatan desa.

Bahkan saat sudah menjadi prajurit TNI, menurutnya, Beryl tetap rajin bersosialisasi dan santun kepada warga sekitar. 

"Jadi tentara tidak membuatnya takabur," ujar Ahmadi.

Tangguhnya pendirian dan doa ibunya, menurut Ahmadi, yang membuat Beryl akhirnya mampu menggapai cita-cita yang diidamkan, yaitu menjadi prajurit TNI.

"Dulu waktu selesai pendidikan, saya yang menjemputnya di tempat pendidikan yang ada di Magetan," lanjutnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved