Berita Gresik

Lewat Program Makmur, Petrokimia Gresik Tingkatkan Produktivitas Petani Tebu di Lahan 8000 HA

"Hingga Juni 2022, realisasinya mencapai 57.820 hektare atau 68 persen dari target dengan melibatkan 31.740 petani," kata Dwi Satriyo.

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad Sugiyono
Jajaran Direksi Petrokimia Gresik memanen tebu di lahan demplot di Kabupaten Gresik, Jumat (1/7/2022). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Program Makmur berkolaborasi dengan PT Petrokimia Gresik dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani tebu setempat, Jumat (1/7/2022).

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, Petrokimia Gresik mendapat tugas merealisasikan Program Makmur dari Pupuk Indonesia di lahan seluas 85.000 hektare. Lahan itu yang terbagi di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali Nusa, Sumatera dan Kalimantan.

"Hingga Juni 2022, realisasinya mencapai 57.820 hektare atau 68 persen dari target dengan melibatkan 31.740 petani," kata Dwi Satriyo.

Dari hasil program makmur, produktivitas tebu naik dari sebelumnya 116,5 ton per hektare, menjadi 159,7 ton per hektare. Atai naik sebesar 37 persen.

"Ini merupakan capaian yang sangat berarti, untuk membantu meningkatkan pendapatan petani tebu yang juga naik dari Rp 25,8 juta per hektare menjadi Rp 46,5 juta per hektar,” jelasnya.

Selain kegiatan panen, pada kesempatan yang sama juga dilakukan tanam bersama di demplot tebu menggunakan produk pupuk baru Petrokimia Gresik yaitu ZA Plus, Petroganik Premium, dan NPK Petrocane.

ZA Plus merupakan produk non-subsidi baru dari Petrokimia Gresik, yaitu pupuk ZA yang diperkaya unsur hara mikro yaitu Zinc sebesar 1.000 ppm. Sedangkan, pupuk NPK Petrocane adalah pupuk NPK spesifik untuk komoditi tebu dengan formula NPK 15-10-15.

Diharapkan dapat menjadi solusi dan andalan petani tebu untuk peningkatan produksi, produktivitas dan rendemen.

“Program makmur sekaligus menjadi media edukasi bagi kami untuk petani, agar mereka tidak tergantung dengan pupuk subsidi. Kita telah buktikan bersama, jika penggunaan pupuk non-subsidi yang berkualitas dari kami mampu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mendongkrak kesejahteraan petani,” tutup Dwi Satriyo.

Selain PTPN, program Makmur di Kediri juga melibatkan sejumlah stakeholder lain, seperti Pemerintah Kabupaten Kediri, Bank BNI, RNI dan sebagainya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved