Surya Militer
SOSOK Sermatutar Rahil Rahma Vinia, Anak Tukang Servis Jam yang Jadi Wisudawan Terbaik AAL
Berikut sosok Sermatutar Rahil Rahma Vinia, Anak Tukang Servis Jam yang Berhasil Jadi Wisudawan Terbaik AAL.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Sosok seorang taruni Akademi Angkatan Laut (AAL), Sermatutar Rahil Rahma Vinia, jadi sorotan karena kesuksesannya.
Dilansir Surya Militer dari Youtube TNI AL, Sermatutar Rahil Rahma Vinia berhasil menjadi wisudawan terbaik dan mendapatkan piagam penghargaan Adhi Prasta (Lulusan Terbaik Tiap Korps).
Sermatutar Rahil Rahma Vinia ternyata berasal dari keluarga sederhana.
Ayahnya sehari-hari bekerja sebagai tukang servis jam.
Namun, ekonomi keluarga yang sederhana tidak membuatnya berhenti mengejar kesuksesa.
Sermatutar Rahil mampu membuat bangga orangtuanya dengan menjadi lulusan terbaik dari Korps Suplai TNI AL.
Kebiasaan hidup sederhana juga terbawa ketika Sermatutar Rahil menempuh pendidikan di AAL.
Meskipun masih dalam masa pendidikan, namun Sermatutar Rahil masih bisa membantu orang tuanya dengan menyisihkan uang saku untuk kebutuhan adik-adiknya di rumah.
Berikut selengkapnya video tentang sosoknya:
Anak Sopir Truk Berhasil Lulus Jadi Penerbang TNI AU
Kisah tak kalah inspiratif datang dari Rahadian Candra Mardika, anak sopir truk yang berhasil lulus jadi penerbang TNI AU.
Rahadian merupakan salah satu wisudawan yang baru lulus dari Sekolah Penerbang dan Navigator.
Ia dinyatakan lulus dalam acara wisuda di Lapangan Jupiter, Lanud TNI AU Adisucipto, pada Jumat (22/4/2022).
Kerja keras dan doa menjadi bekal Rahadian hingga bisa meraih kesuksesan ini.
Pemuda berusia 24 tahun itu berasal dari Purwokerto, Jawa Tengah
Berikut rangkuman fakta sosok Rahadian melansir dari TribunJogja.com dalam artikel 'INSPIRATIF ! Anak Sopir Truk Asal Purworejo Lulus Jadi Penerbang TNI AU'.
1. Perjuangan panjang
Perjuangan panjang ternyata telah dilalui Rahadian demi bisa jadi lulus jadi Penerbang TNI AU.
Berbagai rintangan, hambatan, hingga rasa sakit telah ia rasakan.
"Kami bukan siapa-siapa. Kami orang kecil tapi kami bisa berdiri di sini dengan segala rintangan, hambatan, perjuangan dan rasa sakit yang saya rasakan di sini akhirnya semua terbayar sekarang. Terimakasih kepada Allah SWT yang menguatkan hamba sekarang," kata dia.
Menjadi prajurit TNI AU merupakan perjuangan dan cita-cita yang dipupuk sejak sekolah di bangku SMA N 1 Purwokerto.
2. Bukan dari keluarga berada
Sejak awal, Candra mengaku sudah mengarungi perjuangan sangat berat.
Sebab, dirinya bukanlah dari keluarga berada.
Menurut dia keluarganya sederhana.
Bapaknya bekerja sebagai sopir truk sementara ibunya adalah ibu rumah tangga.
Tetapi dengan semangat, perjuangan dan kegigihan, dirinya mampu membuktikan bisa lulus menjadi seorang penerbang.
3. Bangga
Candra mengaku sangat bangga bisa menjadi bagian dari keluarga besar TNI AU mengalahkan seluruh pemuda Indonesia yang menginginkan seperti dirinya.
"Kami sungguh tidak menyangka. Kami bisa berdiri sekarang, menjadi seorang penerbang. Ayah kami, adalah penerbang di darat dan kami adalah penerbang di udara," kata Pemuda asal Purwokerto itu.
Sementara itu, Nasimun, bapak dari Candra Mardika yang hadir dalam upacara Wing Day itu mengucapkan terimakasih dan syukur kepada Allah SWT.
Sebab, dirinya hanya seorang sopir truk pembawa logistik tetapi anaknya mampu lulus menjadi seorang penerbang TNI AU.
"Anak saya bisa menjadi penerbang, Alhamdulillah," ucap dia.
4. Ucapan selamat KSAU
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI, Fadjar Prasetyo menyampaikan, dalam mendidik generasi muda menjadi penerbang, TNI AU tidak memandang latar belakang keluarga, melainkan melihat persyaratan yang telah ditentukan untuk bisa menjadi bagian dari pengawal kedaulatan udara Indonesia.
"Kami, TNI AU atau TNI pada umumnya, tidak melihat latar belakang keluarga. Yang kami lihat adalah mereka memenuhi syarat untuk menjadi penerbang melalui taruna atau PSDP (Prajurit Sukarela Dinas Pendek) dan mereka memenuhi syarat untuk menjadi seorang penerbang. Itu saja yang kami lihat," kata dia, seusai memimpin upacara Wing Day sekolah penerbang TNI AU Angkatan-99, Sekolah Penerbang TNI Angkatan ke-7 dan Sekolah Navigator angkatan ke-14 di lapangan Jupiter, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, pada Jumat (22/4/2022).
Ada 43 siswa yang diwisuda. Di mana 10 orang di antaranya merupakan penerbang tempur.
Sedangkan 17 orang penerbang angkut dan 11 orang lainnya sebagai penerbang rotary.
KSAU merasa bersyukur Wing Day dapat terlaksana dengan baik. Kegiatan tersebut menurutnya sangat bermakna bagi TNI AU.
"Karena disinilah lahir elang-elang baru, yang merupakan generasi penerus dari kami-kami ini," kata Fadjar.
Menurutnya, para siswa prajurit telah dididik dan dilatih menjadi penerbang maupun navigator andal dan profesional yang mengabdi menjaga tanah air dan angkasa Indonesia.
Mereka siap untuk ditempatkan di satuan - satuan operasional.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id