Berita Surabaya

Antisipasi Wabah PMK, Ternaknesia Kenalkan Program Kurban dari Kandang Melalui Aplikasi

Startup digital peternakan bermitra dengan lebih dari 1207 peternak di seluruh Indonesia, Ternaknesia mengenalkan program kurban secara online

Penulis: Zainal Arif | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Zainal Arif
Manager Bisnis Hulu Ternaknesia, Wika Tedi Prayoga saat menunjukan aplikasi Ternaknesia di kantor Ternaknesia, Jl Diponegoro No 60 Surabaya, Rabu (29/6/2022). 

“Kami kemudian membuat platform untuk peternak bisa melelang hewan sehatnya di kandang, dan diikuti secara virtual oleh masyarakat umum,” imbuh Tedi.

Program “Lelang Qurban Online” dari Ternaknesia merupakan lelang hewan kurban pertama yang dilaunching di Indonesia.

Platform lelang di website ternaknesia.com ini menyediakan berbagai pilihan hewan langsung dari kandang dengan harga yang jauh lebih terjangkau (berdasar bidding).

Melalui lelang online, masyarakat dapat berbelanja secara live streaming tanpa harus berkeliling ke lapak-lapak kurban di jalanan.

Tedi berharap, program ini dapat menekan penyebaran PMK dengan mengurangi lalu lintas orang maupun hewan dari dan atau keluar kandang maupun lapak.

“Peternak juga tidak perlu repot membawa hewannya keluar kandang karena mobilitas hewan perlu dibatasi demi menekan penularan,” ujar Tedi.

Cara mengikuti program lelang cukup sederhana. Pertama, konsumen harus melakukan pendaftaran di website Ternaknesia.

Lalu, memilih hewan kurban yang diinginkan dengan melakukan bidding atau penawaran kelipatan 100.000 untuk sapi dan 50.000 untuk domba kambing di jadwal lelang yang telah ditentukan.

Peserta yang melakukan bidding tertinggi yang akan berhasil mendapatkan hewan kurban impiannya.

Inovasi ini disambut baik oleh Mohammad Solehuddin, salah satu mitra peternak Ternaknesia asal Sampang, Madura.

Soleh mengatakan, bahwa dirinya telah merasakan manfaat adanya fitur e-commerce Ternaknesia.

Menurutnya, ia tak perlu repot membawa hewan untuk berjualan di Surabaya ataupun membuka lapak di pinggir jalan.

Peternak berusia 31 tahun ini membenarkan, wabah PMK membuatnya kesulitan berjualan karena pasar hewan yang tutup dan sulitnya mobilitas ternak.

"Alhamdulillah, meski di tengah PMK saya terbantu dan tetap bisa jualan. Jadi bisa lebih fokus merawat hewan dan rajin membersihkan kandang agar bebas penyakit,” ujar Soleh.

 
 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved