Berita Surabaya
Sekolah Penggerak Jenjang SLB di Surabaya Fokus pada Potensi dan Bakat ABK
Sekolah Penggerak telah menjadi program Kemendikbud untuk penerapan kurikulum merdeka.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
Berita Surabaya
SURYA.co.id | SURABAYA – Sekolah Penggerak telah menjadi program Kemendikbud untuk penerapan kurikulum merdeka.
Di jenjang Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk anak berkebutuan khusus (ABK) kurikulum ini memfokuskan pembelajaran pada potensi dan bakat ABK.
Seperti di SLB Putra Mandiri yang berada di Jambangan Surabaya yang merupakan sekolah penggerak dan sedang berproses menyaipkan tenaga pengajarnya untuk sistem pembelajaran kurikulum merdeka.
Karena fokus pembelajaran yang detail, pihak sekolah menggelar In House Training dengan menghadirkan Prof Qomariyatus Sholihah yang merupakan fasilitator Sekolah Penggerak dari Universitas Negeri Malang (UM).
Dijelaskan Prof Qomariyah sapaan akrabnya, sekolah penggerak ini ditujukan untuk memperkuat pondasi kurikulum, hanya saja ditata ulang hal-hal yang tidak berjalan maksimal, mulai input proses sampai output.
"Juga visi misi, kurikulum dan cara pembelajaran. Ketika pondasi ini kuat, misalkan ada model pembelajaran baru tidak akan mempengaruhi proses penerimaan materi," terangnya.
Dalam lingkup SLB, menurutnya, sekolah dituntut untuk memodifikasi dengan menyesuaikan geografis dan SDM yang mana objeknya merupakan siswa berkebutuhan khusus.
Dengan kata lain, guru dituntut untuk berinovasi dan membuat strategi pembelajaran agar penyampaian ideal untuk siswa.
Tak hanya itu, Prof Qomariyah menilai peran guru tidak hanya menyampaikan pembelajaran pada kurikulum merdeka ini, tetapi juga berfokus pada perilaku dan kesiapan mandiri anak.
Karena SLB merupakan rumah kedua bagi anak berkebutuhan khusus.
Guru Besar UM Malang ini mencontohkan seperti ABK lebih menyukai seni, tidak bisa dipaksakan ke matematika.
"Maka porsi matematika dikurangi, dan lebih berfokus pada peningkatan seni," tuturnya.
Dengan mengoptimalkan pitensi-potensi yang dimiliki siswa ini, sekolah bisa bekerjasama dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) untuk meningkatkan kualitas siswa.
Sementara itu, Kepala SLB Putra Mandiri Surabaya, Dyajeng Ayu Mega Puspita menuturkan menjadi SLB pertama di Surabaya yang ditunjuk sebagai sekolah penggerak setelah melewati proses seleksi yang cukup ketat, mulai administrasi, seleksi akademik kepala sekolah hingga wawancara.