Berita Malang Raya

Laba Bersih PT Selecta Selama Tahun 2021 Capai Rp 666 Juta

Dengan harga tiket Rp 40 ribu, 270 ribu pengunjung tercatat masuk ke Taman Rekreasi Legendaris Selecta.

Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/benni indo
Direktur PT Selecta, Pramono (kiri) dan Komisaris Utama PT Selecta, Dwi Nawangwulan memberikan keterangan terkait kondisi keuangan PT Selecta pada 2021. 

SURYA.CO.ID, BATU - PT Selecta mendapat penghasilan bersih Rp 666 juta pada 2021.

Pendapatan bersih tersebut lebih kecil dibanding pada 2020 yang mencapai sekitar Rp 700 an juta. Namun pada 2022 ini, kondisi jauh lebih baik.

Dengan harga tiket Rp 40 ribu, 270 ribu pengunjung tercatat masuk ke Taman Rekreasi Legendaris Selecta.

Jika dijumlahkan, maka penghasilan kotor sejak Januari hingga akhir Mei 2022 telah mencapai Rp 1,8 miliar.

Keterangan tersebut disampaikan Direktur PT Selecta, Pramono setelah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa dan Tahunan, Rabu (28/6/2022).

Kondisi yang jauh lebih baik ini diharapkan bisa terus bertahan. Pandemi telah membuat manajemen PT Selecta merugi.

Baca juga: Pagelaran Seni Sekaligus Deklarasi Anti Narkoba dan Cinta NKRI di Kabupaten Pasuruan

Pada 2019, Selecta mencatat ada 1.4 juta pengunjung. Setahun berikutnya, pandemi melanda.

Jumlah pengunjung menurun drastis hingga 200 ribu orang sepanjang 2022.

Pada 2021, kondisi semakin terpuruk karena ada kasus Covid-19 varian Delta.

Dampaknya, sejumlah wahana wisata ditutup. Pengunjung usia di bawah 12 tahun dilarang masuk. Termasuk pembatasan-pembatasan yang diberlakukan pemerintah.

"Memang ada kebijakan yang diambil direksi untuk memperkecil operasional. Komisaris hingga karyawan digaji 50 persen selama delapan bulan. Syukurnya, kami tidak PHK karyawan sama sekali. Pada 2022 ini, kami masih penataan kembali. Pasalnya, dua tahun lalu kondisinya berat," ujar Pramono.

Manajemen memprediksi, keuntungan yang didapat pada tahun ini bisa mencapai 10 kali lipat dari 2021, dengan catatan pengunjung di atas 600 ribu per tahun.

Saat ini, rerata pengunjung per hari bisa mencapai 1000 orang.

Baca juga: Rental Skuter Listrik di Kota Malang, Hanya Rp 15.000 Bisa Keliling Kayutangan Heritage

Pada hari libur atau akhir pekan, jumlahnya bisa mencapai 7000.

Pramono memperkirakan, dua hingga tiga tahun ke depan, capaian wisatawan sebanyak 1 juta lebih bisa dilakukan Selecta.

Saat ini, manajemen tengah fokus memperbaiki kondisi internal Pasca badai pandemi yang berkecamuk pada 2020-2021.

Komisaris Utama PT Selecta, Dwi Nawangwulan menyatakan ada perubahan AD/Art di PT Selecta.

Maka dari itu dilaksanakan RUPS Luar Biasa, yang juga bersamaan dengan RUPS Tahunan.

"Jadi RUPS yang kami lakukan biasanya itu adalah tahunan, kali ini RUPS Luar Biasa karena ada perubahan AD/ART," paparnya.

Dwi cukup optimis menyongsong tahun ini dan tahun depan.

Baca juga: Banyak Kabel Belum Dipindahkan, Pembangunan Jembatan Baru Ngujang 1 Tulungagung Tertunda

Kondisi yang telah membaik membuat sektor pariwisata kembali bergairah. Kondisi keuangan perusahaan pun membaik.

"Pada tahun buku 2021, kami masih mencatat laba bersih turun sedikit dibanding 2020. Sekarang per lembar Rp 75 ribu devidennya. Tahun 2020 Rp 80 ribu," ujarnya.

Perbaikan internal menjadi skala prioritas seperti perbaikan fasilitas, pembaharuan wahana dan desain tempat wisata.

Ke depannya, PT Selecta juga akan memperbaiki pasar wisata yang sejatinya sudah direncanakan sejak sebelum pandemi.

"Dulu direncanakan Rp 15 miliar. Kami sudah DP baja, Rp 1 m lebih, namun kemudian ada pandemi sehingga tertunda," ungkapnya.

Pasar tersebut akan menjual berbagai macam kebutuhan wisatawan, mulai dari kerajinan tangan, olahan makanan hingga hasil bumi dari Kota Batu.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved