KKB Papua Kena Batunya, Mau Sergap TNI Malah 'Tidur Abadi', Sang Jenderal Bongkar Borok Sendiri

Dan, untuk menghambat lajunya kendaraan target , awak KKB itu sengaja menghamburkan bebatuan besar di badan jalan agar driver kendaraan tersebut memperlambat kecepatan.

Pada saat itulah awak KKB melakukan serangan.

Taktik penyerangan pun diatur mengingat terbatasnya senjata api yang dimiliki KKB, sehingga tidak semua langsung berhadapan dengan aparat TNI dan Polri.

Taktik yang digunakan adalah saat penghadangan, maka hanya anggota KKB yang menggunkan tombak dan anak panah yang melakukan pennyerangan.

Sementara anggota KKB bersenjata api berada di lokasi yang agak jauh dengan tujuan akan menembak saat situasi anggota TNI-Polri yang diserang dalam keadaan panik .

Anggota KKB yang memegang senjata dan memiliki kemapuan menembak jitu bertugas untuk menembak dari jarak yang sudah ditentukan.

Rencana mulai dijalankan dengan menununggu kedatangan mobil yang membawa anggota TNI dan Polri.

Lantaran mobil yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang para awak KKB pun sepakat untuk beristirahat.

Selain untuk melepas lelah para anggota KKB itu juga ingin mengembalikan tenaga setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh saat datang ke lokasi penyergapan itu.

KKB istirahat secara berkelompok dan posisi masing-masing kelompok terpencar.

Pembagian kelompok juga diatur dimana kelompok yang menggunakan senjata api di bagian belakang, sementara yang menggunakan tombak dan panah di dekat titik penyergapan.

Tertidur Abadi

Setelah beberapa jam, target yang ditunggu tak kunjung datang . Salah seorang anggota KKB Papua
pengguna busur dan anak panah menemui temannya yang menggunakan senjata api yang juga beristirahat.

Dan, saat dibangunkan , dua anggota KKB yang menggunakan senjata api itu tak kunjung bangun.

Anggota KKB itu berusaha dengan keras dan kasar untuk memaksa temannya bangun, namun tak juga bangun sehingga dia memeriksa kondisi tubuh kedua orang itu.