Berita Lumajang
Pasar Hewan di Kabupaten Lumajang Dibuka Hanya Untuk Jual Beli Kambing
Mendekati Hari Raya Idul Adha, Pemkab Lumajang mulai Kamis (23/6/2022) membuka kembali pasar hewan
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Mendekati Hari Raya Idul Adha, Pemkab Lumajang mulai Kamis (23/6/2022) membuka kembali pasar hewan yang sempat ditutup untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PM).
Namun, pasar hewan dibuka hanya untuk aktivitas transaksi kambing dan domba. Sedangkan, sapi masih dilarang.
Informasinya, Pemkab Lumajang belum membolehkan sapi dijual bebas karena sampai saat ini jumlah sapi yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) masih terlampau banyak.
Jumlah sapi yang terinfeksi sekitar 6.000 ekor.
Khawatirnya, jika pasar dibuka, sapi yang sakit dijual oleh si pemilik. Nah, aktivitas ini yang dikhawatirkan.
Sebab, sapi sehat bisa rentan terpapar jika berada dalam satu lokasi dengan sapi sakit.
Teguh Wijayono Ketua Satgas Penyakit mulut dan kuku (PMK) Kabupaten Lumajang mengatakan, dari hasil pengamatannya kambing dan domba juga menjadi hewan ternak yang rentan terhadap virus PMK.
Namun, penularan kambing atau domba relatif lebih kecil ketimbang sapi.
"Sampai sekarang kambing atau domba yang terpapar PMK sangat sedikit. Antara 80-90 ekor saja," ujarnya.
Selain itu, kabarnya pasar hewan sekarang dibuka karena sebelum-sebelumnya Satpol PP dan Polisi kerap kewalahan menghadapi penjual kambing yang nekat berjualan di jalanan selama pasar hewan ditutup. Mereka kerap terlibat aksi kejar-kejaran.
Sutris salah seorang peternak menghargai kelonggaran yang telah dibuat Pemkab Lumajang.
Keputusan ini melunturkan rasa kecewanya pasca sebulan lebih pasar hewan ditutup.
Namun, dia berharap pemerintah harus segera mencari solusi kongkrit mengatasi PMK.
Sebab PMK tidak hanya bisa diatas dengan cara-cara penanganan darurat.
Mengatasi PMK harus betul-betul mencegah secara maksimal.
Salah satunya, segera mengadakan vaksin hewan ternak.
"Sapi yang setiap hari cuma di kandang bisa kena PMK. Katanya, sapi sehat bisa kena PMK karena yang merawat membawa virus dari sapi sakit. Ini kan berarti sudah gawat. Kalau gitu vaksin ya cepat turunkan. Jangan cuma nutup-nutup pasar," keluh Sutris peternak sapi dan kambing asal Desa/Kecamatan Gucialit.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA