Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

KASUS SUBANG, Yoris Tak Akan Dapat Warisan Tanah TKP Pembunuhan Tuti dan Amel, Ini Alasan Yosef

Yoris tak akan diwarisi tanah yang kini menjadi tempat kejadian perkara kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. Ini Alasannya.

Editor: Musahadah
kolase tribun jabar/youtube
Yosef memastikan Yoris tidak akan dapat warisan tanah TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang. Ini alasannya! 

SURYA.CO.ID - Peluang Yoris Raja Amanullah untuk mendapat warisan tanah yang kini menjadi tempat kejadian perkara (TKP) kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, kandas. 

Hal ini setelah sang ayah, Yosef Hidayah memastikan tidak akan menyerahkan tanah itu kepada Yoris meski sang ibu, Tuti Suhartini dan adik, Amalia Mustika Ratu sudah tewas dibunuh dalam kasus subang. 

Seperti diketahui hingga kini pembunuh Tuti dan Amel belum juga terungkap meski kasus subang ini sudah berjalan 10 bulan. 

TKP yang merupakan rumah Tuti dan Amel di Jalancagak, Subang itu tak terawat. 

Sempat tersiar kabar kalau TKP itu ternyata masih milik keluarga Yosef. 

Baca juga: KASUS SUBANG TERBARU, Yosef Sebut Danu Sosok Kunci yang Bisa Ungkap Pembunuh, Karena Curhatan Ini

Saat dikonfirmasikan ke Yosef, dia pun membenarkan. "Bahwa itu betul, tanah milik orangtua (Yosef)," tegas Yosef dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77, Rabu (22/6/2022).

Diakui Yosef, sebenarnya dia ingin memberikan tanah itu kepada istrinya sebagai wujud kasih sayangnya. 

Bahkan, namanya juga sudah diubah ke nama istrinya.

"Itu tadinya kita akan bayarkan semuanya, tapi sekarang sudah terjadi kayak gini, untuk apa?," kata Yosef dengan suara bergetar. 

Diakui Yosef, dia kini tidak perlu tanah atau harta lagi. 

Karena itu, dia akan kembalikan tanah TKP itu kepada orangtua dan keluarganya. 

"Bapak akan kembalikan. Buat apalah. Tadinya bapak untuk anak dan istri. Begitu aja," ujarnya. 

Diakui Yosef, dia tidak berambisi dengan harta. Bagi dia sudah bisa olahraga, punya pikiran sehat dan bisa makan sudah cukup. 

"Sekarang sedikit banyaknya, kita punya apapun. Betul-betul bapak (rasakan) sebagai pemberian Allah SWT. Bapak tidak berambisi kepada harta," akunya. 

Dikatakan Yosef, tanah yang ditempati itu tadinya akan diberikan kepada Amel.  

"Kalau udah begini untuk siapa?," katanya lagi dengan suara bergetar. 

Kenapa tidak diberikan ke Yoris? 

Yosep beralasan Yoris sudah memiliki rumah dan sudah bisa mandiri sehingga tidak perlu diberi harta lagi. 

"Sekarang udah terjadi begini buat apa? Harapan bapak sudah hapus (pupus). Tinggal hidup sendiri," ucapnya lirih. 

Lihat video selengkapnya

Sebelumnya, masalah tanah TKP ini sempat menjadi bahan perbincangan Yoris dan keluarga Tuti seperti dalam video yang diunggah akun youtube Misteri Mbak Suci. 

Video ini diambil saat Yoris masih satu kongsi dengan Danu dan saudara-saudara ibunya.

Saat itu terlihat mereka tengah berkumpul di sebuah ruangan. 

Awalnya Kades Jalancagak Indra Zainal Alim bertanya kepada Danu tentang wasiat Tuti.

"Danu, almarhum itu titip pesan apa ke Danu? pernah ngomong Danu lupa," kata Indra. 

Danu lalu menjelaskan bahwa Tuti pernah mengatakan padanya tentang SMK. 

"Danu fokus di SMK, gitu," ucap Danu menirukan omongan Tuti. 

Jawaban itu ternyata yang tak diharapkan Indra. Dia lalu menanyakan tentang wasiat Tuti lainnya. 

"Apakah pernah ngomong bahwa rumah ini untuk Yoris?," tanya Indra

"Tidak ada," sabut Danu. 

Setelah itu, Lilis, saudara Tuti lalu menyahut bahwa Tuti pernah mengatakan ingin membeli tanah sendiri yang jadi tempat tinggalnya saat ini. "Karena ini tanah orang lain," kata Lilis.

Lalu, siapa pemilik tanah itu?

Yanti Jubaedah, istri Yoris lalu menyahut tanah yang ditempati ibu mertuanya itu masih milik keluarga Yosef.

"Dari keluarga si bapak, Pak Yosef," ucap Yanti.

Yanti lalu menceritakan pesan Tuti sehari sebelum tewas terbunuh atau tanggal 17 Agustus 2021.

Saat itu Tuti berada di rumahnya dan berpesan agar Yoris dan Yanti nyaman tinggal di rumah walaupun kecil. 

"Sambil tiduran ngomongnya. Rumah kecil juga, enak ya teh," sahut Yoris menirukan omongan Tuti. 

Lihat video selengkapnya

Sebelumnya, kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat juga membenarkan jika TKP yang kini masih digaris polisi itu adalah aset kliennya.

Karena itu Yosef memiliki kepentingan besar agar kasus ini segera terungkap selain juga karena ingin mendapatkan keadilan karena kehilangan istri dan anaknya. 

"Itu jelas kapasitasnya, kalau yang lain-lain kehilangannya tidak jelas," katanya. 

"Dirambah lagi TKP ini milik pak yosef, itu melekat haknya," imbuhnya. 

Karena itu, pihaknya  membutuhkan kejelasan dari polisi untuk segera mengungkap kasus ini. 

"Kita tunggu janji-janji kapolda katanya (diungkap) di awal tahun,  katanya sebelum puasa. Sekarang menjelang 1 tahun belum juga ada. Itu kan janji kapolda harus dipenuhi

Jangan memberi angin surga terus kepada kita masyarakat," tukasnya. 

Bukti Lain Keluarga Yosep Tuan Tanah 

Ustad Dadang, caddy golf yang jadi alibi Yosef di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Ustad Dadang, caddy golf yang jadi alibi Yosef di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. (youtube koin seribu 77/istimewa)

Selain memiliki tanah di TKP, Yosef ternyata juga pernah memiliki tanah yang dipakai untuk lapangan golf. 

Hal ini terungkap saat dia menjawab alasan bisa golf, meski tidak memiliki pekerjaan tetap. 

Menanggapi hal ini, Yosef pun mengungkap latar belakangnya yang ternyata sebelumnya adalah tuan tanah. 

"Saya itu sebetulnya, dulu di sini, dari tahun 1973 sudah golf," kata Yosef dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77, Senin (11/4/2022).

Yosef pun menceritakan masa kecilnya banyak dihabiskan di Kota Lembang yang berdekatan dengan lapangan golf. 

Saat itu lah, dia kerap menjadi caddy yang tugasnya memungut bola golf di lapangan tersebut. 

"Makanya pada kenal," katanya. 

Selain itu, lapangan tembak milik Sesko AU yang tak jauh dari lapangan golf, berasal dari tanah leluhurnya yang kemudian dijualnya. 

"Biar tahu, saya itu gratis masuk ke golf Sesko AU.

Waktu kecil, ngaddy golf (ngambilin bola).

Gratis kalau saya mah, makanya jangan suudzon dulu, Harus berpikir positive thinking," katanya. 

Menurut Yosef, banyak hikmah dari fitnah yang diterimanya.

"Saya gak marah, dicemarkan nama baik juga gak pa pa. Semoga segala sesuatu kembali clear
air mengalir. Hanya Allah yang maha tahu segalanya. Manusia banyak berbnohongnya daripada benernya," ungkapnya. 

Sebelumnya, kondisi keuangan Yosef diungkapkan anak sulungnya, Yoris Raja Amanullah saat  ditanya presenter Aiman Wijaksono dalam program Aiman yang tayang di Kompas TV, Senin (27/9/2021). 

Ternyata selama ini Yosef tidak mendapatkan hasil dari pengelolaan Yayasan Bina Prestasi Nasional yang kini dikelola anak-anak dan istrinya, Yoris, Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini.  

Yosef hanya bisa meminta uang kepada Amalia Mustika Ratu untuk biaya transport dan kebutuhan sandangnya. 

Saat itu Aiman menanyakan alasan hubungan Yoris dan Yosef yang renggang setelah kasus pembunuhan tersebut.  

Yoris pun membeber alasannya karena saat ini setiap kali bertemu, sang ayah suka meminta uang kepadanya. 

Aiman lalu menanyakan alasan Yosef meminta uang sementara dia dikenal sebagai orang kaya yang memiliki yayasan, hobinya main golf dan pernah membelikan sang istri mobil Alphard. 

Yoris lalu membantah kabar itu. 

Menurutnya saat ini yang mengelola yayasan adanya dia, Amel dan sang ibu. Sementara Yosef hanya sebatas mengontrol. 

Terkait keuangan, Yosef sudah di-cut alias tak diberi oleh sang mama.

"Karena papa boros. 

"Kalau papa minta uang sedikit untuk transport, untuk baju dari mama," katanya. 

Diakui Yoris, di yayasan itu setiap bulannya dia mendapatkan gaji Rp 12 juta. 

Sementara Amel dan ibunya masing-masing mendapat Rp 10 juta. 

Sementara sang ayah tak mendapat sepeser pun.  

Hal itu dilakukan karena ketika ayahnya mengelola yayasan itu bersama istri muda. keuangannya tidak beres, 

Lalu, bagaimana sang ayah memenuhi kebutuhannya? 

Menurut Yosef, ayahnya itu masih bisa meminta kepada Amel. 

Terkait kehidupannya dengan istri muda, Mimin dan pemenuhan kebutuhannya, Yoris mengaku tidak tahu. 

Namun dipastikan tidak mendapatkan bagian dari yayasan. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved