KKB Papua
Tutup Rapat Jalur Amunisi KKB Papua, Danrem 172/PWY Lakukan Ini untuk Memperketat Pengawasan
Jalur masuk amunisi KKB Papua bakal ditutup rapat, Danrem 172/PWY menggelar breafing untuk memperketat pengawasan.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Jalur masuk amunisi KKB Papua bakal ditutup rapat, Danrem 172/PWY menggelar breafing untuk memperketat pengawasan.
Dilansir Surya Militer dari laman tni.mil.id, Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kolonel Inf J.O Sembiring menggelar brifing bersama instansi terkait guna memperketat pengawasan dan penjagaan di Bandara Sentani.
Pertemuan bersama dengan Avsec Angkasa Pura, Lanud Silas Papare, Satgas Kopasgat, Security Officer Screening Bandara Sentani dan Para Protokol Bandara Sentani tersebut dilaksanakan di Aula Base Ops Lanud Silas Papare, Distrik Sentani, Kab. Jayapura, Jum'at (17/6).
Danrem 172/PWY menyampaikan bahwa pengawasan dan penjagaan secara ketat di Bandara Udara Sentani serta sejumlah bandara lainnya di Papua adalah perintah dari Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa S.E., M.M.
"Ini adalah perintah Pangdam untuk memperketat pintu masuk dan keluar khususnya di bandara.
Terlebih khusus untuk pengiriman barang," kata Danrem.
Baca juga: Diduga Akan Jual Amunisi ke KKB Papua, Oknum TNI Diringkus di Bandara Sentani, Ini Nasibnya
Diperketatnya penjagaan di Bandara Sentani dan sejumlah bandara lainnya di Papua menyusul adanya oknum anggota TNI yang kedapatan membawa amunisi sebanyak 42 butir terdiri dari 40 butir munisi tajam dan 2 butir munisi hampa.
Diduga amunisi yang dibawa tersebut akan disalahgunakan dan motifnya masih dalam penyelidikan pihak Pomdam XVII/Cenderawasih.
Untuk mengketatkan pengamanan bandara tersebut, Danrem 172/PWY telah mendapatkan izin dari Danlanud Silas Papare.
"Izin yang diberikan ini bukan berarti kita mengambil alih tugas, namun pengamanan ini perlu sinergitas semua pihak baik dari TNI, Polri, Avsec dan semua pihak terkait," pungkasnya.
Danrem mengingatkan, selain penyelundupan senpi dan munisi juga ada barang lain yang menjadi prioritas yaitu miras dan narkoba.
"Kita jangan lengah, banyak kasus penangkapan terkait miras dan narkoba di wilayah Pegunungan Papua yang asalnya dari Kota Jayapura.
Untuk itu, saya tekankan apabila ada pelanggaran yang dilakukan baik oleh rekan sendiri jangan ada yang dilindungi, langsung tangkap dan serahkan ke pihak yang berwajib," tegasnya.
Danrem 172/PWY pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada anggota Sekuriti Officer Screening Bandara Sentani dan personel Lanud Silas Papare terkait dengan penangkapan yang dilakukan terhadap pelaku pembawa munisi 42 butir beberapa waktu lalu.
Oknum TNI Diringkus di Bandara Sentani
Sebelumnya, Diduga akan jual amunisi kepada KKB Papua, seorang oknum TNI berinisial Prada YW berhasil diamankan di Bandara Sentani.
Prada YW diamankan saat akan masuk ke bandara.
Dari hasil pemeriksaan di x-ray petugas menemukan puluhan butir amunisi yang ada di dalam tas seingga diamankan.
Adapun amunisi yang diamankan yakni kaliber tajam 5,56 mm sebanyak 42 butir dan kaliber hampa 5,56 mm sebanyak 2 butir.
Melansir dari tayangan Kompas TV, dugaan sementara, puluhan butir amunisi ini diduga akan dijual kepada KKB Papua di Kabupaten Jayawijaya Papua.
Komandan Korem 172/PWY Kolonel Inf Juinta Omboh Sembiring menyebut oknum TNI penjual amunisi kepada KKB Papua adalah pengkhianat bangsa dan wajib ditindak tegas.
Pasca penangkapan anggota TNI yang membawa amunisi ini Korem 172/pwy akan memperketat pengamanan di bandara dan perbatasan.
Kasus sebelumnya
Sebelumnya, hanya demi Rp 2 juta, oknum prajurit TNI, Praka Asben Kurniawan Gagola (Praka AKG) nekat mengkhianati negara.
Praka AKG menjual amunisi yang dipakai oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Tak sekali, Praka AKG menjual amunisi hingga dua kali.
Pertama, amunisi yang dijual sebanyak lima butir.
Lalu yang kedua kali, lima butir lagi dijual kepada seseorang bernama Jhon Sondegau.
Tiap butir amunisi, dibanderol dengan harga Rp 200 ribu.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Kav Herman Taryaman mengatakan, Praka Asben Kurniawan Gagola ditangkap pada Selasa (7/6/2022) sore, di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Menurut Herman, penangkapan terhadap oknum TNI itu berawal dari penangkapan FS.
FS adalah tersangka pembacok Ustaz Asep di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya beberapa waktu lalu.
Setelah ditangkap, FS buka suara mengaku membeli amunisi dari Jhon Sondegau.
"Dari keterangan FS, maka anggota (kita) menjemput JS untuk dimintai keterangan,” kata Herman.
Kebetulan, saat petugas sampai di rumah Jhon Sondegau, di sana ada Praka Asben Kurniawan Gagola.
“Secara kebetulan, saat itu oknum AKG (Asben Kurniawan Gagola) berada di rumah JS, sehingga keduanya langsung dibawa untuk pemeriksaan," sambungnya.
Dari penangkapan itu, Praka Asben Kurniawan Gagola mengakui dirinya telah menjual amunisi kepada Jhon Sondegau.
Jhon Sondegau menjual amunisi yang dibelinya itu kepada FS, anggota KKB.
Video penangkapan Praka AKG viral di media sosial
Dari rekaman video yang beredar, Praka Asben Kurniawan Gagola mengaku sebagai anggota Yonif 743.
Praka Asben Kurniawan gagola merupakan Satgas Apter Kodim Persiapan Intan Jaya.
Ketika diinterogasi, pengkhianat negara ini menitikan air mata.
Dia mengakui sudah menerima Rp 2 juta dari hasil penjualan amunisi tersebut.
"Siap salah," kata Praka Asben Kurniawan Gagola ketika diinterogasi.
Dia mengaku uang hasil penjualan amunisi itu dipakai untuk makan-makan.
Mendengar pengakuan itu, petugas yang menginterogasi bertanya pada Praka Asben Kurniawan Gagola, apakah dirinya sadar, bahwa amunisi yang dijualnya ke KKB itu dipakai untuk menembaki petugas TNI AD dan Polri.
Menjawab pertanyaan itu, Praka Asben Kurniawan Gagola cuma menangis.
Lelaki yang memiliki nomor registrasi pokok 31140286441094 itu cuma mengatakan dirinya bersalah.
Bagaimana nasib Praka AKG ?
Praka AKG kini ditahan oleh Polisi Militer Kodam XVII/Cenderawasih.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
