Berita Probolinggo

Tips dari Disperta Kabupaten Probolinggo Mengubur Ternak yang Mati Akibat PMK

Ia melanjutkan, penanganan ternak yang mati akibat PMK harus dikuburkan di lubang sedalam kurang lebih 2 meter.

Foto Istimewa Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo
Petugas tengah melakukan penyemprotan desinfektan sebagai upaya menekan penyebaran PMK. 

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Di Kabupaten Probolinggo, hingga Jumat (17/6/2022), sebanyak 7.734 ekor sapi potong atau 2,47 persen dari populasi 312.932 ekor terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Dari jumlah tersebut, jumlah sapi potong sembuh 556 ekor, mati 42 ekor, potong paksa dua ekor dan dijual sembilan ekor.

Sedangkan sapi perah yang terindikasi PMK sebanyak 1.871 ekor atau 26,4 persen dari populasi 8.160 ekor.

Di mana, 73 ekor sembuh, 40 ekor mati dan 26 ekor dijual.

Selanjutnya, domba yang terindikasi PMK berjumlah 50 ekor atau 0,81 persen dari populasi 76.721 ekor.

Kemudian kambing yang terindikasi PMK sebanyak 57 ekor atau 1,85 persen dari populasi 54.923 ekor.

Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo, drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan selama ini pihaknya selalu melakukan pengobatan kepada ternak yang sakit.

Selain itu pula melakukan penyemprotan desinfektan.

Namun, pulihnya ternak dari penyakit bergantung kepada imunitas tubuh hewan.

"Imunitas tubuh hewan ini tergantung dari higiene sanitasi yang dilakukan oleh para peternak serta asupan makanan yang diberikan kepada ternaknya," katanya, Sabtu (18/6/2022).

Ia melanjutkan, penanganan ternak yang mati akibat PMK harus dikuburkan di lubang sedalam kurang lebih 2 meter.

Sebelum dikubur, penyemprotan desinfektan juga harus dilakukan agar tak menularkan virus ke hewan ternak lain.

“Setelah masuk ke liang kubur, ternak tersebut juga disemprot kembali dengan desinfektan. Bisa juga diberikan dengan kapur supaya virusnya tidak berkembang biak dan mati. Selanjutnya ditutup tanah dan disemprot lagi atasnya dengan desinfektan beserta alat yang digunakan," terangnya.

Niko mengimbau kepada para peternak untuk segera melaporkan apabila ada salah satu ternak di sekitar kandang miliknya ataupun tetangganya yang mengalami gejala PMK.

"Diharapkan peternak itu setiap hari menjaga higiene sanitasi kandang, peralatan ternak serta siapapun yang masuk keluar kandang tersebut. Penyemprotan desinfektan bukan hanya sekali, tetapi tiap hari. Sebab virus ini menyebarnya bisa juga lewat udara," pungkasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved