Berita Jember

Romantisme Nggowes Menembus Keindahan 'Little Africa' Baluran, Ada Raisa sampai Monyet Ekor Panjang

penyanyi Raisa memakai pohon dan Savana Bekol sebagai lokasi pembuatan klip 'Jatuh Hati'. Juga ada Sinetron Dewi Rindu yang memakai Savana Bekol

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Deddy Humana
Romantisme Nggowes Menembus Keindahan 'Little Africa' Baluran, Ada Raisa sampai Monyet Ekor Panjang - Gowes-wisata-ke-Taman-Nasional-Baluran-1.jpg
surya/sri wahyunik
Para penggowes masuk melalui pos pertama lokasi pembelian tiket masuk Taman Nasional Baluran di Raya Situbondo-Banyuwangi KM 35, Kecamatan Banyuputih, Situbondo.
Romantisme Nggowes Menembus Keindahan 'Little Africa' Baluran, Ada Raisa sampai Monyet Ekor Panjang - Gowes-wisata-ke-Taman-Nasional-Baluran2.jpg
surya/sri wahyunik
Para penggowes menempuh rute menuju Savana Bekol dan Pantai Bama di Taman Nasional Baluran di Raya Situbondo-Banyuwangi KM 35, Kecamatan Banyuputih, Situbondo.
Romantisme Nggowes Menembus Keindahan 'Little Africa' Baluran, Ada Raisa sampai Monyet Ekor Panjang - Gowes-wisata-ke-Taman-Nasional-Baluran-3.jpg
surya/sri wahyunik
Menikmati savana Bekol di kawasan Taman Nasional Baluran Situbondo.
Romantisme Nggowes Menembus Keindahan 'Little Africa' Baluran, Ada Raisa sampai Monyet Ekor Panjang - Gowes-wisata-ke-Taman-Nasional-Baluran-4.jpg
surya/sri wahyunik
Titik terakhir nggowes di Pantai Bama menjadi akhir petualangan wisata di Taman Nasional Baluran Situbondo.

SURYA.CO.ID, JEMBER - Bersepeda membelah rindangnya pepohonan di Taman Nasional Balura (TNB) bisa menjadi pilihan olahraga santai bagi wisatawan. Tentunya jika ingin bersepeda, wisatawan harus membawa sepedanya sendiri dan harus diingat, jangan sampai mengganggu flora dan fauna di TNB.

Berada di Jalan Raya Situbondo-Banyuwangi KM 35, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, TNB sangatlah mudah dijangkau oleh wisatawan. Sebab seperti sudah banyak diketahui, pintu masuk TNB berada di tepi jalan nasional di kawasan pantai Utara, penghubung Jawa - Bali di dekat perbatasan Situbondo dan Banyuwangi.

Baluran, Little Africa in Java atau Afrikanya Jawa, kerap menjadi tagline kawasan ini. Hal ini tentu karena area padang rumput savana yang sangat tersohor. Karenanya, jika Anda yang ingin berbeda dalam menikmati Baluran, bersepeda bisa menjadi alternatif menikmati salah satu taman nasional tertua di Indonesia tersebut.

Memang tidak mungkin mengeksplorasi 25.000 hektare luas TNB, namun jarak 30 KM dari pintu masuk TNB sampai ke Pantai Bama (PP), sudah cukup memacu adrenalin pesepeda untuk kategori santai.

Jalur gowes wisatawan cuma pesepeda sebaiknya dimulai dari pos tiket setelah Pintu Gerbang Batangan. Saat hari kerja, tiket masuk dan asuransi adalah Rp 16.000 per orang, sedangkan saat akhir pekan Rp 18.500. Biaya parkir mobil Rp 10.000

Untuk pemanasan, pesepeda bisa berputar di area tiket dan parkir kendaraan tersebut. Gardu pandang 6 lantai di belakang area loket juga layak dicoba. Gardu pandang itu menyuguhkan pemandangan Hutan Baluran nan luas. Gunung Baluran di satu sisi terlihat jelas, di sisi sebaliknya ada Selat Bali dan perairan Laut Utara terlihat.

Jangan lupakan juga sebuah Goa Jepang yang terletak di antara pintu masuk dan area tiket. Kawasan ini bisa menjadi titik pertama piknik wisatawan dalam menikmati TNB.

Setelah persiapan bersepeda selesai di area pembelian tiket, pesepeda bisa meneruskan perjalanan menikmati TNB. Di area pembelian tiket itu, ada papan petunjuk jarak ke Savana Bekol dan Pantai Bama. Dua tempat yang kerap menjadi jujugan wisatawan Baluran.

Dari area tiket ke Savana Bekol berjarak 12 KM, dan untuk sampai ke Pantai Bama 15 KM. Jalur sepanjang ini sudah sangat ramah untuk kendaraan bermotor, karena kondisi jalannya aspal, bersambung paving mendekati Pantai Bama. Karenanya, jika wisatawan mengendarai kendaraan bermotor, kurang begitu menantang.

Sensasi menjadi berbeda jika memakai sepeda onthel. Jalur 15 KM cukup memacu adrenalin sekaligus memeras peluh karena terdiri atas tanjakan, turunan, juga diselingi jalur datar.

Jantung dan kaki diajak bekerja cukup berat saat berangkat menuju Savana Bekol, dan Pantai Bama. Namun perjuangan goweser akan berbalas keindahan dan eksotisme Savana Bekol.

Sebelum itu, rindangnya pepohonan menjadi teman goweser. Jika mau meluangkan waktu sejenak, bisa berhenti untuk mengenali beberapa tumbuhan dan pepohonan di sisi kanan dan kiri. Tetapi harus diingat, jangan sampai merusak flora tersebut.

Berdasarkan buku yang dicetak oleh Balai TNB, ada 716 jenis flora yang termasuk dalam 87 famili di Hutan Baluran. Mereka antara lain pohon, herbal, perdu, rumput-rumputan, liana, juga anggrek, dan paku-pakuan.

Padang rumput atau savana merupakan ekosistem terkenal untuk flora dan fauna di Baluran. Savana Bekol, demikian nama tempat itu. Selain juga ada Padang Rumput Plalangan.

Savana Bekol yang berada di tepi jalan tentu menjadi jujugan wisatawan, termasuk pesepeda. Setelah melewati jalan lorong hutan yang rimbun dan eksotis, pesepeda mencapai Savana Bekol. Ada beberapa spot berfoto di Savana Bekol.

Yang sudah sangat terkenal tentunya, jajaran kerangka kepala banteng (Bos javanicus). Juga beberapa pohon yang menjadi ikon di Savana Bekol. Menjadi ikon karena letak antar pohon berjarak.

Pada tahun 2015, penyanyi Raisa memakai pohon dan Savana Bekol sebagai lokasi pembuatan video klip lagu 'Jatuh Hati'. Juga ada Sinetron Dewi Rindu yang memakai Savana Bekol sebagai lokasi pengambilan gambar.

Jadi wisatawan tentu menghabiskan banyak waktu menikmati padang rumput ini. Jika pagi hari, wisatawan tidak akan menemui satwa yang sedang merumput di kawasan tersebut. Jika datang sore hari, maka wisatawan bisa beruntung melihat kerbau liar, rusa, atau merak di kawasan tersebut.

Dan jika wisatawan ingin berburu matahari tenggelam, maka Bekol menjadi lokasi bagus melihat sunset. Gunung Baluran yang berdiri gagah menjadi latar belakang foto wisatawan di Savana Bekol. Tetapi harus berhati-hati saat melintasi kawasan ini, karena beberapa kali kawanan satwa melintasi jalan.

Setelah puas melihat Savana Bekol, goweser bisa meneruskan kayuhan ke Pantai Bama. Pantai Bama, salah satu pantai di kawasan pesisir Baluran, memang pantai yang mudah diakses wisatawan. Bermain air tentu menjadi suguhan bagi wisatawan.

Jika mau, wisatawan bisa menyewa perahu untuk menikmati pemandangan bawah laut. Namun harus diingat, banyak monyet ekor panjang (Macaca Fascicularis) berkeliaran di pantai ini. Tentunya kehadiran mereka juga menjadi daya tarik. Hanya saja, makanan harus dijaga ekstra hati-hati supaya tidak direbut oleh si macaca.

Balai TNB juga meminta pengunjung tidak memberikan makanan kepada monyet-monyet tersebut. Larangan itu ditulis di sejumlah papan di Baluran. Pihak pengelola juga menyediakan area khusus makan bagi pengunjung.

Jika pintu ditutup rapat, maka monyet tidak bisa menyerbu. Mereka hanya mengintip dari kerangka besi yang menjadi dinding pemisah. Kehadiran monyet itu tentu menjadi pemandangan tersendiri juga bagi wisatawan.

Goweser bisa menyudahi rute gowesnya di Pantai Bama. Namun jika ingin menjelajah lebih jauh, ada Pantai Batu Hitam, Pantai Lempuyang, sampai ke Pantai Bilik Sijile dan tembus ke Karangtekok, Situbondo. Rute ini jauh, sekitar 50 KM dengan menembus kawasan hutan.

Tetapi jika dari Pantai Bama kemudian kembali ke Batangan (area pembelian tiket), jarak yang ditempuh juga sudah lumayan yakni 30 KM. Rute kembali dari Bama ke lokasi awal merupakan bonus bagi goweser, sebab lebih ringan dibandingkan saat berangkat.

Perjalanan bakal menjadi romantis, karena di jalur yang dinaungi aneka pepohonan, goweser ditemani kupu-kupu. Aneka warna kupu beterbangan di jalan tersebut. Berdasarkan data TNB di tahun 2012, terdapat 158 jenis kupu-kupu (Lepidoptera).

Sementara untuk jenis burung, TNB menyimpan 233 jenis dari 62 famili. Beberapa di antaranya adanya endemik Jawa. 15 Jenis di antaranya merupakan burung yang masuk jenis terancam punah, seperti Jalak Putih (Sturnus melanopterus tricolor), juga Merak Hijau (Pavo muticus).

Berdasarkan pendataan tahun 2012, populasi Merak Hijau di Baluran sekitar 900 -1.500 ekor jumlah individu. Sedangkan Jalak Putih pernah dijumpai di Savana Bekol sekitar 12 ekor.

Sehingga, berwisata sambil bersepeda ke Baluran, wisatawan diajak mengenali dan bersahabat dengan flora dan fauna yang berbonus sehat jiwa raga.

Goweser atau wisatawan juga jangan lupa untuk tidak meninggalkan sampah ke semua titik wisata di Baluran, terutama di kawasan yang banyak menjadi lokasi habitat primata. SURYA mendapati, sejumlah monyet ekor panjang bermain dengan sampah plastik atau menjilatinya, akibat sampah dibuang sembarangan di kawasan Pantai Bama.

Untuk jumlah pengunjung, pihak pengelola wisata Baluran membatasi. Koordinator Wisata Taman Nasional Baluran Tri Hari menyebut di hari Senin - Jumat ada 100 - 150 orang pengunjung.

"Kalau di Hari Sabtu 500 - 600 orang pengunjung. Hari Minggu 1.500. Kehadiran wisatawan tidak sampai mengganggu satwa, karena Baluran ini kan sifatnya terbuka dan wisatawan mengalir," ujar Tri Hari kepada SURYA, Minggu (12/6/2022). *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved