Berita Tulungagung
UPDATE FAKTA Mama Muda Tulungagung Pangku-pangkuan Celana Diplorot: Nasib Si Pria dan Hasil Visum
Berikut update fakta terbaru kasus mama muda di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yang heboh kepergok pangku-pangkuan dengan pria lain.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Berikut update fakta terbaru kasus mama muda di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yang heboh kepergok pangku-pangkuan celana dengan pria lain.
Update kali ini membahas tentang hasil visum mama muda berinisial RW (39) itu.
Ada juga kabar tentang nasib si Pria yang memangku RW.
Diketahui, RW merupakan warga Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung.
Sedangkan pria yang kepergok pangku-pangkuan dengannya juga warga desa setempat.
Kasus ini berawal saat SW (51), suami RW, memergoki istrinya main pangku-pangkuan dengan pria lain di area persawahan pada Jumat (27/5/2022) pukul 19.30 WIB.
SW langsung melaporkan RW dan teman prianya ke polisi.
Berikut rangkuman fakta terbarunya.
1. Menunggu hasil visum
Visum itu dilakukan oleh penyidik Polres Tulungagung untuk menindaklanjuti laporan dari suami mama muda tersebut.
Untuk membuktikan apakah RW dengan pria yang memangkunya itu sudah berhubungan badan atau tidak, maka polisi perlu melakukan visum.
Dari situlah nantinya diketahui, apakah hubungan terlarang itu telah melakukan persetubuhan atau belum.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu M Anshori, mengatakan para pihak terkait sudah diperiksa, termasuk melakukan visum terhadap RW, pihak yang dituding oleh suaminya.
"Visum sudah dilakukan terhadap RW, namun hasilnya belum keluar. Kami masih menunggu hasilnya," terang Anshori.
Menurut Anshori, visum akan memberikan gambaran kemungkinan adanya benda tumpul yang menyebabkan perlukaan di kemaluan RW.
2. Minta pendapat ahli
Polisi juga akan meminta ahli untuk memastikan ada tidaknya persetubuhan.
"Yang bisa menyatakan telah terjadi persetubuhan atau tidak hanya ahli. Bisa dari dokter atau ahli dari Dinas Kesehatan," sambung Anshori.
3. Nasib si pria
Selain SW dan RW, polisi juga telah memintai keterangan laki-laki yang ditemukan bersama RW.
Selain itu ada saksi dari pihak keluarga, yang melihat saat SW menemukan istrinya di tengah sawah bersama orang lain.
Ansori menegaskan, proses penyelidikan masih terus berjalan.
"Statusnya masih menyelidikan, belum ada tersangka dalam perkara ini," katanya.
4. Kronologi awal
Kasus ini bermula saat SW tidak menemukan istrinya di rumah.
Ia lalu mengajak saudara iparnya untuk mencari RW ke area persawahan.
Bermodal sebuah senter, mereka menuju ke gubuk yang ada di area persawahan.
Saat itulah sorot cahaya senter yang dipegang SW menyorot adegan tidak senonoh.
Dalam laporannya, ia melihat RW tengah dipangku laki-laki lain, sementara celana mereka dalam kondisi melorot.
Terjadi keributan saat RW berusaha merebut senter yang dibawa SW.
RW bersama laki-laki itu berhasil melarikan diri, sementara SW melaporkan dugaan perzinahan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung.
"Saat itu sempat geger, karena dua orang itu berusaha merebut senter yang dibawa SW. Dua orang itu lalu kabur," ucap NOT, warga yang menyaksikan penggerebekan.
SW sempat berteriak-teriak hingga menarik perhatian warga.
SW lalu melapor ke Ketua RT setempat dengan harapan ada mediasi.
Namun ternyata masalah suami istri ini tidak ada titik temu.
Masih menurut sumber tadi, sosok laki-laki yang bersama RW di tengah sawah juga warga desa setempat.
"Istrinya sedang mengalami sakit kanker payudara. Mungkin dia butuh pelampiasan," ungkap NOT.
5. Kasus lain
Kasus tak kalah heboh menimpa mama muda di Bali.
Seorang mama muda di Bali ngaku diculik padahal sedang jalan bareng pria lain.
Wanita berinisial DAT (19) itu nekat berbohong ngaku diculik karena takut suaminya marah.
Hal ini lantaran ia ketahuan pergi bersama seorang lelaki yang baru dikenalnya di sosial media.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih mendalam terkait kasus ini.
Kasus rekayasa penganiayaan dan percobaan rudapaksa ini terjadi di Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali.
Seperti dilansir dari Posbelitung dalam artikel 'Mengaku Diculik, Mama Muda di Bali Ini Ternyata Pergi Bersama Pria Lain'.
Kasus ini bermula saat seorang wanita berusia 19 tahun ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat tali serta mulut dibekap kain di Beji Puseh Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, Senin (2/5/2022).
Ia diduga menjadi korban penganiayaan dan percobaan pemerkosaan oleh tiga orang pria.
Para pelaku sedang dikejar oleh pihak kepolisian.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada Sabtu 30 April 2022 lalu.
Sebelum kejadian, korban sedang memetik buah pepaya yang hendak dimasak menjadi sayur di sebuah tempat wilayah Kecamatan Kediri.
Namun tak disangka, terduga pelaku yang disebutkan bernama Gede Amo bersama dua temannya langsung membekap korban dan dibawa ke tengah mobil.
Korban tak hanya dibekap, ketika sudah masuk ke mobil, para pelaku ini kemudian mengikat mulut korban dengan kain putih, kemudian mengikat tangannya dengan tali plastik, dan mengikat kakinya dengan tali sapi.
Para pelaku ini kemudian membawa korbannya ke sebelah Taman Ayun Mengwi, Badung.
Setibanya di sana, korban kemudian dipaksa untuk melakukan hubungan badan dengan para pelaku, namun pelaku terus berontak untuk menolak.
Karena terus menolak, korban dipukul menggunakan botol minuman keras warna hijau dan dicekik. Beruntung korban terus menolak dan memberikan perlawanan.
Karena gagal dan merasa capek memaksa korbannya, para pelaku kemudian menurunkan korban dan diikat kemudian ditinggalkan di arel Beji Puseh Desa Nyitdah.
Di sana, ia tak ada yang mengetahui selama satu hari.
Hingga akhirnya, Senin 2 Mei 2022 sore ada seorang warga setempat yang menemukan korban.
Saksi ini lantas segera menghubungi pihak keluarga dan melaporkannya ke Polsek Kediri.
"Sesuai keterangan awal, korban kenal para pelaku ini. Hanya saja sekarang korban masih shock berat akibat peristiwa itu dan sedang menjalani perawatan di RS Nyitdah," ungkap Kapolsek Kediri Kompol I Kadek Ardika saat dikonfirmasi, Selasa 3 Mei 2022.
Pihaknya sedang melakukan pengejaran untuk mengamankan para pelaku ini.
"Kita masih kejar, anggota masih di lapangan," tandasnya.
Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus mendalami laporan penganiayaan tersebut.
"Sebab kita sudah curiga sedari awal bahwa apa yang disampaikan atau keterangan adalah tidak benar. Kita sekarang masih proses. Karena kita ketahui apa yang disampaikan faktanya tidak benar. Itu merupakan karangan ceritanya," kata Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra.
AKBP Nefli mengungkapkan, motif wanita 19 tahun itu mengarang cerita adalah karena takut pulang ke rumahnya di Banjar Mengening, Desa Nyitdah larut malam dan takut dimarah suaminya.
Sebab, saat itu DAT sempat jalan dengan seorang teman pria yang baru dikenalnya lewat media sosial.
"Sehingga dia membuat cerita seperti itu (penculikan dan penganiayaan). Sebenarnya wanita ini jalan dengan teman prianya yang baru dikenal dari media sosial," ungkapnya.
DAT dan pria itu baru beberapa hari kenalan dan berjanji ketemu kemudian berlanjut dengan kencan.
Tak terasa, mereka kencan hingga larut malam bahkan hingga pukul 03.00 Wita dini hari.
Selanjutnya, ia mengadu ke ayah mertuanya untuk meminta perlindungan.
Ia meminta solusi agar suaminya tidak marah.
Selanjutnya ayah mertua memberikan tali kepada DAT untuk merekayasa penculikan tersebut.
"Sesuai keterangannya, ini ada tali, silakan ikat dirimu, jadi kamu sebagai korban penculikan," kata kapolres menirukan ucapan ayah mertua DAT.
"Nah setelah itu, peristiwa itu kemudian mengalir hingga laporannya sampai ke kepolisian."
"Sehingga, sekarang kami lagi dalami dan sudah menemukan saksi-saksi yang lain seperti suami, bapak ibu mertua, termasuk rekan pria yang sempat diajak jalan oleh DAT ini," tegasnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id