Surya Militer

SEDERET KEHEBATAN KRI I Gusti Ngurah Rai, Kapal Perang yang Dikirim TNI AL untuk Ikut Rimpac 2022

Inilah sederet kehebatan KRI I Gusti Ngurah Rai 332 yang dikirim TNI AL untuk mengikuti Latma Rimpac 2022.

Youtube SURYA Online
KRI I Gusti Ngurah Rai, Kapal Perang yang Dikirim TNI AL untuk Ikut Rimpac 2022 

SURYA.co.id - Inilah sederet kehebatan KRI I Gusti Ngurah Rai 332 yang dikirim TNI AL untuk mengikuti Latma Rimpac 2022.

Sebagai kapal perang terbaru TNI AL, KRI I Gusti Ngurah Rai dilengkapi dengan meriam tangguh Otomelara 76mm.

Melansir dari Antara, KRI I Gusti Ngurah Rai merupakan kapal kedua proyek kapal SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) dan masuk dalam kelas perusak kawal peluru kendali dengan tipe 10514 dan nomor proyek W000294.

Kapal ini merupakan hasil kerja sama alih teknologi antara PT PAL Indonesia dengan perusahaan kapal Belanda, Damen Schelde Naval Ship Building (DSNS).

Tanda tangan kontrak pembangunan kapal perang TNI AL kelas SIGMA ini dilakukan pada masa pemerintahan Presiden Susilo Yudhoyono, pemotongan plat perdana pada 17 September 2014, peletakan lunas perdana pada 18 Januasi 2016, dan peluncuran badan kapal pada 20 September 2016, untuk selanjutnya diuji layar.

Kapal perang TNI AL ini mampu membawa 120 kru kapal dan memiliki kecepatan 28 knots/jam.

Dia memiliki kemampuan untuk perang empat matra sekaligus, perang permukaan sesama kapal perang, perang bawah air melawan kapal selam, perang udara dengan pesawat tempur, dan perang elektronika, serta mampu membajak sistem persenjataan dan kendali dari kapal perang musuh.

Kapal jenis SIGMA 10514 ini memiliki spesifikasi panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter, draft termasuk sonar 5,73 meter, dengan bobot penuh 3.216 ton.

Adapun persenjataan yang dimiliki KRI I Gusti Ngurai Rai-332 antara lain meriam utama OTO Melara 76/62 mm Super Rapid Gun, peluru kendali permukaan-ke-permukaan Exocet MM40 Block 3 yang jarak jangkaunya bisa sampai sejauh 180-200 km.

Selain itu juga ada peluru kendali permukaan-ke-udara MICA.

Rudal tersebut dirancang untuk bisa dioperasikan dalam waktu singkat dan beroperasi di segala cuaca serta dapat menyergap sasaran sejauh 20-25 km.

KRI ini juga dilengkapi dengan senjata Terma SKWS Decoy Launching System.

Ada lagi untuk keperluan bawah permukaan laut, yaitu torpedo AKS A–244S.

Torpedo ini masuk dalam kelas torpedo ringan berpandu yang memiliki kemampuan khusus dapat mengincar sasaran di perairan dangkal.

Serta ada juga meriam Close In Weapon System Millennium 35 mm untuk menangkis serangan udara dan ancaman permukaan jarak dekat.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved