Berita Gresik

NASIB Istri di Gresik Ngamar dengan Brondong, Di Tulungagung Celana Istri Diplorot dan Dipangku Pria

Beginilah nasib seorang istri di Gresik, Jawa Timur tepergok check in bareng brondong asal Tuban di sebuah penginapan di kawasan Jalan Manyar.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Iksan Fauzi
Kolase Istimewa/SURYA.co.id/Willy Abraham
Ilustrasi perselingkuhan. Foto kanan : Istri di Gresik ngamar dengan brondong Tuban, sementara kasus di Tulungagung sebelumnya, celana istri diplorot dan dipangku pria lain. 

SURYA.co.id | GRESIK - Beginilah nasib seorang istri di Gresik, Jawa Timur tepergok check in bareng brondong asal Tuban di sebuah penginapan di kawasan Jalan Manyar.

Dua pasangan haram yang sudah memiliki pasangan masing-masingitu check in di penginapan yang memang digunakan untuk sewa janga waktu pendek alias short time.

Wanita berinisial WN itu sebenarnya sudah memiliki dua anak dan usianya 56 tahun. 

Sementara, si pria inisial SC (24) yang bersamanya sudah beristri, namun tidak ada informasi apakah dia sudah memiliki anak. 

Kedua pasangan yang bertemu untuk bercinta sementara itu digerebek oleh pria berinisial SP. 

Sp merupakan suami WN.  

Kini nasib WN berada di ujung tanduk. 

Pasalnya, SP berencana melaporkan istrinya ke Polsek Manyar dugaan perzinaan.

penggerebekan terhadap pasangan haram itu menghebohkan warga Manyar.

Kasus serupa sebelumnya juga terjadi di Tulungagung, Jawa Timur. 

Suami dari perempuan itu memergoki istrinya pangku-pangkuan dengan pria lain dengan celana sudah diplorot.

Berikut cerita perselingkuhan istri di Gresik dan di Tulungagung dan berujung laporan polisi.

Istri di Gresik digerebek

Jumat (3/6/2022) malam, suasana Desa Peganden Manyar yang dijadikan aksi persleingkuhan mendadak heboh.

Malam itu, SP sedang menggrebek istrinya yang check in di rumah kontrakan dengan brondong Tuban.

Aksi perselingkuhan istrinya itu kedua kalinya.

WN yang berusia 56 tahun digrebek suaminya sendiri saat berdua dengan lelaki lain berinisial SC (24).

Mereka berduaan di sebuah rumah kontrakan yang disewa selama tiga jam.

Tarif sewa rumah itu hanya Rp 100 ribu.

Diketahui keduanya bekerja di tempat yang sama di wilayah Manyar.

Namun beda shift.

Sebelumnya Supomo menggerebek istrinya di kawasan Randuagung, Kebomas.

Diapun langsung melaporkan peristiwa ini ke Mapolsek Manyar.

Pasangan mesum itu langsung dibawa ke Balai Desa Peganden, Manyar.

Warga pun geram dengan adanya praktik prostitusi tersebut.

Kepala Desa Peganden, Mustain memastikan keduanya merupakan warga luar Peganden.

"Sudah saya laporkan ke polsek Manyar," kata Mustain, Sabtu (4/6/2022).

Rumah yang menjadi tempat prostitusi itu dalam waktu dekat akan ditutup sementara oleh pihak desa.

Diketahui, pemilik rumah itu merupakan warga dari luar kota.

Kemudian disewakan.

Ternyata, rumah itu disewakan lagi untuk harian dan jam-jam sehingga dimanfaatkan untuk ajang mesum.

"Senin besok saya pasang plang di rumah itu. Biar pemiliknya datang ke Balai Desa," tegas Mustain.

Kapolsek Manyar AKP Windu Priyo Prayitno membenarkan adanya laporan dugaan perzinahan tersebut. Pasangan selingkuh tersebut sama-sama sudah berkeluarga.

"Baik perempuan dan laki-lakinya sudah kami panggil," ujarnya.

CeIana istri diplorot lalu dipangku pria lain

Sebelumnya, kasus perselingkuhan istri di Tulungagung dilaporkan oleh suaminya ke polisi.

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan laporan dugaan perzinahan yang dilakukan RW (39), warga Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo.

RW dilaporkan oleh suaminya sendiri, SW (51) pada Sabtu (28/5/2022) lalu.

Sebelumnya SW mendapati istrinya dipangku laki-laki lain, dengan posisi celana mereka melorot, Jumat (27/5/2022) pukul 19.30 WIB.

Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu M Anshori, mengatakan para pihak terkait sudah diperiksa, termasuk melakukan visum terhadap RW, pihak yang dituding oleh suaminya.

"Visum sudah dilakukan terhadap RW, namun hasilnya belum keluar. Kami masih menunggu hasilnya," terang Anshori.

Visum ini untuk membuktikan apakah sudah terjadi persetubuhan atau belum.

Visum akan memberikan gambaran kemungkinan adanya benda tumpul yang menyebabkan perlukaan di kemaluan RW.

Polisi juga akan meminta ahli untuk memastikan ada tidaknya persetubuhan.

"Yang bisa menyatakan telah terjadi persetubuhan atau tidak hanya ahli. Bisa dari dokter atau ahli dari Dinas Kesehatan," sambung Anshori.

Selain SW dan RW, polisi juga telah memintai keterangan laki-laki yang ditemukan bersama RW.

Selain itu ada saksi dari pihak keluarga, yang melihat saat SW menemukan istrinya di tengah sawah bersama orang lain.

Ansori menegaskan, proses penyelidikan masih terus berjalan.

"Statusnya masih menyelidikan, belum ada tersangka dalam perkara ini," katanya.

Kasus ini bermula saat SW tidak menemukan istrinya  di rumah.

Ia lalu mengajak saudara iparnya untuk mencari RW ke area persawahan.

Bermodal sebuah senter, mereka menuju ke gubuk yang ada di area persawahan.

Saat itulah sorot cahaya senter yang dipegang SW menyorot adegan tidak senonoh.

Dalam laporannya, ia melihat RW tengah dipangku laki-laki lain, sementara celana mereka dalam kondisi melorot.

Terjadi keributan saat RW berusaha merebut senter yang dibawa SW.

RW bersama laki-laki itu berhasil melarikan diri, sementara SW melaporkan dugaan perzinahan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung. 

Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved