Berita Pamekasan

Pembangunan Tahap I Hampir Tuntas, KIHT Bakal Jadikan Pamekasan Sentra Tembakau di Madura

Menurut Achmad, besaran anggaran untuk pembangunan KIHT tahap kedua diperkirakan antara Rp 6 miliar sampai Rp 7 miliar

Penulis: Muchsin | Editor: Deddy Humana
surya/muchsin
Pembangunan KIHT Pamekasan tahap pertama di Desa Ceguk, berupa pagar tembok keliling yang pengerjaannya sudah di atas 95 persen. Tampak sejumlah pekerja sedang menyelesaikan pembenahan pagar tembok. 

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di Pamekasan merupakan kerja besar Pemkab Pamekasan untuk mengembangkan hasil tembakau dan menyatukan industri rokok di wilayahnya. Bahkan sekarang, areal yang menjadi KIHT tahap pertama sudah hampir rampung dan diperkirakan tuntas pada akhir Juni 2022 ini.

KIHT Pamekasan itu berdiri di atas hamparan tanah seluas 2,5 hektare, di Desa Gugul, Kecamatan Talanakan. Pembangunan KIHT tahap pertama diperkirakan menelan dana Rp 3,5 miliar yang bersumber dari dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT).

Pengerjaannya berupa pemadatan lahan dan pembuatan pagar tembok keliling yang di atasnya dipasang kawat berduri.

Pantauan SURYA, Rabu (1/6/2022), terlihat sejumlah pekerja yang berjumlah 50 orang, sibuk menyelesaikan pembangunan pagar yang memasuki 95 persen. Sementara hamparan lahan di dalam pagar terlihat sudah rata.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, (Disperindag) Pamekasan, Achmad Sjaifuddin, mengatakan, pembangunan KIHT tahap pertama yang berlokasi di pinggir jalan raya itu, dimulai April 2022 dan hampir selesai.

"Untuk pembangunan tahap kedua berupa gedung produksi dan fasilitas pendukung lainnya akan menyusul. Yaitu pembangunan laboratorium, mesin linting, pengepakan, perkantoran, lampu penerangan, pos satpam, pintu gerbang dan jalan di dalam area," terang Achmad kepada SURYA.

Menurut Achmad, besaran anggaran untuk pembangunan KIHT tahap kedua diperkirakan antara Rp 6 miliar sampai Rp 7 miliar. Sumber dananya juga diambil dari DBHCT.

“Untuk pembangunan KIHT tahap kedua nanti juga dilelang. Diperkirakan Desember 2022 pembangunan tahap kedua ini sudah selesai. Mudah-mudahan pembangunan tahap kedua nanti tidak ada kendala dan selesai sesuai rencana,” ujar Achmad.

Achmad mengungkapkan, pembangunan KIHT ini direncanakan untuk menampung 10 pabrik rokok. Tetapi sementara dari pembangunan tahap kedua masih akan menampung dua pabrik rokok. lantaran masih terbatasnya anggaran. Dan yang sudah mendaftar untuk bergabung di KIHT saat ini ada enam perusahaan.

Dijelaskan, dengan dibangunnya KIHT ini maka pemerintah bisa bekerja lebih efektif dalam melakukan pengawasan dan pembinaan, serta pengendalian rokok. Terutama menyangkut peredaran rokok ilegal.

“Banyak manfaat dan keuntungan yang diperoleh dari pembangunan KIHT ini. Selain bisa menumbuhkembangkan produksi rokok, juga mampu menyerap tenaga kerja. Dan ini salah satu cara mengurangi angka pengangguran,” tegas Achmad. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved