Surya Militer
KRI Sultan Hasanuddin TNI AL Berhasil Evakuasi Korban Selamat KM Ladang Pertiwi, ini Kehebatannya
Salah satu kapal perang andalan TNI AL, KRI Sultan Hasanuddin, berhasil mengevakuasi korban selamat KM Ladang Pertiwi tenggelam.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id - Salah satu kapal perang andalan TNI AL, KRI Sultan Hasanuddin, berhasil mengevakuasi korban selamat KM Ladang Pertiwi tenggelam.
Diketahui, KRI Sultan Hasanudin-366 (KRI SHN-366) Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada II yang saat ini dalam BKO Guspurla dan Guskamla Koarmada II mengevakuasi empat korban selamat ke Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Kotabaru atas tenggelamnya KM Ladang Pertwi 02 di perairan Selat Makasar, Senin, (30/5/2022).
Melansir dari tni.mil.id, Setelah KRI SHN-366 sandar di Pelabuhan Pelindo III Kotabaru selanjutnya para korban tersebut langsung di bawa ke RSUD Kotabaru untuk penangan lebih lanjut.
Penyerahan para korban ini juga dihadiri Komandan Guspurla Koarmada II Laksamana Pertama TNI Denny Prasetyo, Komandan Lanal Kotabaru Letkol Laut (P) Edy Setyawan dan Forkopimda Kotabaru.
Keempat korban yang berhasil diselamatkan tersebut adalah Ibu dan anak atas nama Ibu Nur Hasanah, Adik Misbahul Hasan, serta suami istri, atas nama Suparman dan Ibu Damra setelah sebelumnya diselamatkan oleh KM. Pearl Orchid dan dipindahkan ke KRI HSN-366.
Dalam konferensi pers Komandan Guspurla Koarmada II menyampaikan bahwa KRI SHN-366 telah mengevakuasi empat korban selamat yang merupakan penumpang dari KM.
Ladang Pertiwi 02, dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan korban, ke empat korban dievakuasi ke Pangkalan TNI-AL Kotabaru karena jarak tempuh lebih dekat dengan lokasi penemuan korban.
Hal ini sesuai perintah Pangkoarmada II Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto,S.H., M.A.P., M.Tr. (Han), agar korban KM Ladang Pertiwi 02 di bawa menuju Pangkalan terdekat (Lanal Kotabaru), dari perintah tersebut Komandan Lanal Kotabaru telah menyiapkan sarana dan prasarana serta berkordinasi dengan instansi terkait dalam memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi korban yang berhasil dievakuasi oleh KRI SHN-366.
Dalam penanganan SAR korban KM Ladang Pertiwi 02 di perairan Selat Makasar, TNI AL Koarmada II menurunkan unsur-unsur antara lain KRI SHN-366, KRI MLH-362, KRI MDU-622, KRI PRP-712.
Selain melibatkan unsur KRI Koarmada II dalam pelaksanaan SAR ini juga melibatkan unsur Pesud Cassa U-6207 Puspenerbal dan KRI/KAL dari Lantamal VI Makassar.
Adapun dari data terakhir penanganan 43 korban KM Ladang Pertiwi 02 telah ditemukan 31 orang semuanya selamat dengan rincian 7 orang disematkan TB.
Sabang 02 dan di bawa ke Banjarmasin, 10 orang (1 orang diselamtakan TB Cipta 2002, 9 orang oleh TB. Max) semuanya di bawa ke Takalar Sulsel, 4 orang oleh KRI SHN-366 sudah berada di Kotabaru, 10 orang diselamatkan oleh nelayan setempat, saat ini 6 orang berada di P. Pammantauang dan 4 orang sisanya berada di P. Saliriang.
Hingga saat ini SAR dari unsur –unsur TNI AL masih berlangsung dan terus di koordinasikan dengan pihak Basarnas dan pihak terkait lainnya dalam melaksanakan pencarian terhadap 12 orang sisa korban KM Ladang Pertiwi 02 yang belum di temukan.
Kehebatan KRI Sultan Hasanuddin
Melansir dari Wikipedia, KRI Sultan Hasanuddin dengan nomor lambung 366 merupakan kapal kedua dari kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas SIGMA milik TNI AL.

Nama KRI Sultan Hasanuddin diambil dari nama Sultan Hasanuddin, Raja Gowa XVI.
KRI Sultan Hasanuddin merupakan sebuah korvet modern yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda yang mulai pada tahun 2005 khusus untuk TNI-AL.
KRI Sultan Hasanuddin akan bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.
Kapal kelas SIGMA ini mulai dikerjakan pada Oktober 2004, dan telah digunakan oleh TNI AL 24 November 2007.
KRI Sultan Hasanuddin dirancang utnuk menerima sistem modul di berbagai area, hal ini menyebabkan kapal ini mempunyai keluwesan yang tinggi dalam pengaturannya dengan biaya yang rendah.
Korvet ini dilengkapi dengan perlengkapan komunikasi dan pertempuran yang lengkap di dalam ruang yang luas untuk menampung akomodasi 80 orang, sebuah dek helikopter dan propulsi diesel propeler ganda.
Kemampuan propulsi dan keseimbangan yang tinggi dari kapal ini (dilengkapi dengan gulungan penyetabil pasif) membuatnya cocok untuk operasi pencarian dan patroli di perairan teritorial indonesia.
Fungsi dasar dari kapal ini adalah Patroli maritim Zona Ekonomi Ekslusif (EEZ), Penggetar, Pencarian dan penyelamatan (SAR) dan anti kapal selam.
Dek helikopter mampu menampung sebuah helikopter dengan berat maksimum 5 ton dilengkapi dengan fasilitas lashing point dan sistem pengisian BBM.
Operasi helikopter mampu dilakukan pada malam hari maupun siang hari.Kapal ini dibuat menggunakan rules Lloyd's Registeruntuk unrestricted service dan distujui oleh prinsipal kelautan yang bonafid.
Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequential turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder.
Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat.
Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm.
Sebagai bagian dari armada patroli KRI Sultan Hasanuddin dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan untuk meronda wilayah kedaulatan Republik Indonesia.
Termasuk diantaranya adalah:
- Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral dalam peluncur Tetral laras 4, Jangkauan efektif 6 km
- Peluru kendali anti kapal: MBDA Exocet MM40 block 2, Jangkauan efektif 70 km
- Kanon utama: OTO Melara Super rapid kaliber 76 mm, kecepatan tembakan 120 rpm,jarak maksimum 16 km (Posisi A)
- Kanon anti serangan udara: 2 x 20 mm DENEL Vector G12 (Posisi B)
- Torpedo: 3A 244S Mode II/MU 90 dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo B515.
Sensor dan elektronis:
- Sistem Perang: Thales TACTICOS
- Radar utama: MW08 3D multibeam surveillance radar
- Radar senjata: LIROD Mk2 tracking radar
- Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
- Sonar: Thales Kingklip medium frequency active/passive ASW hull mounted sonar
- Elektronik Komunikasi: Thales/Signaal FOCON
- Sistem Pengecoh: TERMA SKWS
- Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id