Berita Surabaya
DPRD Surabaya Dorong Pengentasan 150.000 Pengangguran, AH Thony: Ini Masalah Urgent
DPRD Kota Surabaya bertekad mengentaskan pengangguran di kota ini secara bertahap.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
Selama ini Pemkot Surabaya mengklaim telah menyiapkan sejumlah skema kebijakan untuk mengatasi pengangguran, mulai dengan program job fair daring yang terprogram di tahun 2022 hingga proyek padat karya.
Job Fair diharapkan bisa memperbesar akses pencari kerja dengan dunia usaha dan dunia industri.
Tidak berhenti di situ, Pemkot juga secara masif melakukan pelatihan digital marketing untuk pelaku UMKM dan sertifikasi keahlian bagi warga Surabaya.
AH Thony mempunyai sikap khusus atas program Pemkot tersebut.
Menurut pria asli Bojonegoro ini, upaya yang dilakukan Pemkot memang baik.
Namun sebagian besar masyarakat mengaku belum merasakan dampaknya secara langsung.
Sebab, upaya tersebut dinilai putus di tengah jalan, tidak berkelanjutan.
Akibatnya, masih banyak masyarakat yang kesulitan mencari kerja atau kesulitan mendapatkan peluang usaha, meski sudah mengikuti pelatihan dan sertifikasi keahlian.
Prioritaskan Warga Surabaya
Permasalahan pengangguran di Kota Surabaya, menurut AH Thony, adalah yang paling urgent untuk ditangani.
Dampak sosial bagi warga yang menganggur akan luas. Juga dampak terhadap keluarga.
Dia mengajak semua pihak untuk terus mendalami kendala-kendala sehingga upaya pengentasan pengangguran secara bertahap bisa terlaksana.
Momentum kebangkitan pascapandemi covid-19, banyak usaha dan ekonomi terus bergerak.
Ini tentu bisa menjadi momentum untuk memangkas angka pengangguran.
”Jumlah 150.000 pengangguran adalah jumlah yang tidak sedikit. Saya mengajak semua pihak terlibat dalam upaya pengentasan pengangguran. Hotel, perusahaan, dan pusat-pusat ekonomi harus menggandeng warga Surabaya. Prioritaskan mereka," tandas Thony.
Dia memastikan bahwa pengentasan pengangguran akan mudah jika dilakukan bersama-sama.